3. New School

513K 21.3K 495
                                    

Hari ini adalah hari pertama Jessie sekolah. Ia akan bersekolah di sekolah milik papanya, tapi ia minta untuk merahasiakan nama belakangnya. Ia tidak mau jika semua murid segan padanya karena ia adalah anak pemilik sekolah. Dan lagipula ia tidak ingin terkenal hanya menggunakan nama belakangnya saja.

Jessie mengenakan seragam putih ketat dengan rok span ketat 5cm diatas lutut dan sepatu converse warna merah. Jessie turun ke meja makan untuk sarapan bersama keluarganya. Keluarganya melongo melihat Jessie.

"Sweetheart, kenapa dandanan kamu kaya gitu Sayang? Peraturan di sekolah papa kan ketat." Adam menggelengkan kepalanya melihat anak gadisnya yang selalu seperti itu.

"Seragam ketat?" Ucap Kevin.

"Rambut ungu?" Timpal Nash.

"Sepatu merah?" Tambah Evelyn.

Mereka semua menggelengkan kepalanya karena melihat sifat Jessie yang tidak berubah. Sedangkan sang tersangka hanya nyengir tidak jelas.

"Sayang, kamu tau sendiri kan peraturan sekolah papa kaya gimana? Masa anak yang punya sekolah dandanannya kaya gini." Ucap Adam sambil memijit pelipisnya melihat kelakuan anak bungsunya itu.

"Tapi pa, Jessie maunya kaya gini, makanya kan Jessie gak mau kalo identitas Jessie diketahui siapapun hehe. Boleh ya pa? Papa kan baik, ganteng, dan pastinya gak sombong." Jessie mengeluarkan puppy eyes andalannya sekaligus rayuan maut ala Jessie.

"Tapi kamu nanti masuk ruang BP terus dek, emang kamu mau?" Nasihat Nash.

"Kalo masuk ruang BP kan ada bang Nash, bang Kevin juga ada. Jadi sans ae elah," ucap Jessie sambil mengeluarkan cengirannya.

"Kan ada mama atau papa dek, masa iya abang kudu ikutan juga." Kevin menghela nafasnya.

"Gak mau ah, nanti ketauan dong kalo Jessie anak pemilik sekolah." Jessie mengerucutkan bibirnya.

"Emang kenapa kalo kamu anak pemilik sekolah sayang?" Tanya Adam sambil mengerutkan keningnya bingung melihat anaknya itu.

"Nanti murid pada takut sama segan ke Jessie pa. Terus Jessie gak bebas bikin ulah disono, gaenak juga lah intinya." Jawab Jessie. Adam hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Bang Kev anterin Jessie yuk."

"Yaudah ayo abang anter."

"Ma, pa, bang Nash, Jessie berangkat dulu ya." Jessie mencium pipi Adam, Evelyn, dan Nash.

"Hati-hati sayang."

"Iya ma, yuk bang."

"Pa, ma, bang, Kev nganterin Jessie dulu ya."

"Ya, bawa mobilnya jangan ngebut boy."

"Siap ibu negara."

Kevin dan Jessie berangkat ke sekolah menggunakan mobil ferrari merah milik Kevin. Perjalanan ke sekolah memerlukan waktu 25 menit.

Mereka sudah sampai di depan sekolah.

"Belajar yang rajin baby, jangan bikin onar apalagi ngerusuh di sekolah papa."

"Jessie gak janji ya bang, abang kan tau sendiri Jessie sifatnya gimana hehe." Jessie mengeluarkan cengirannya. Kevin memutar bola matanya malas.

"Semerdeka kamu aja lah Dek." Kevin mengelus rambut Jessie.

"Yaudah, Jessie masuk ya bang." Jessie mencium pipi Kevin.

"Nanti kamu langsung ke ruang kepala sekolah ya."

"Siap captain."

Jessie keluar dari mobil lalu melambai pada Kevin yang akan meninggalkannya.

"Let's play the game my new school." Jessie mengeluarkan smirk andalannya.

Jessie segera masuk ke dalam sekolah. Saat ia masuk, semua tatapan mata melihat kearahnya. Tapi Jessie hanya bersikap tak acuh dan terus berjalan sambil memasang headset ke telinganya.

Ia mengetuk pintu ruang kepala sekolah. Setelah mendengar instruksi untuk masuk, Jessie segera masuk ke ruangan tersebut.

"Jessieee." Aldric merentangkan tangannya.

"Uncle Dric! I miss you so much uncle." Jessie berlari dan langsung memeluk Aldric, pamannya.

"Miss you too baby."

Hampir semua keluarga Roberts memanggil Jessie 'baby' karena sifatnya yang seperti anak kecil didepan keluarganya.

"Uncle kepala sekolah disini?"

"Iya Baby, uncle udah jadi kepala sekolah disini dari tiga tahun lalu. Dan liat sekarang, siapa yang bakalan sekolah disini? Seorang Jessica Blance Robert sang troublemaker plus bad girl kayaknya bakalan sering buat ulah dan uncle tebak pasti bakalan bolak-balik masuk ruang BP." Aldric mengelus rambut Jessie.

"Uncle, Jessie boleh ngecat rambut ya uncle?" Jessie mengeluarkan puppy eyesnya.

"Tapi bukannya itu gak adil baby?"

"Please uncle, Jessie males ah kalo rambutnya polos-polos bangsat gitu gak asik liatnya uncle." Jessie mengeluarkan puppy eyes andalannya lagi.

"Ya ya ya semerdeka Tuan Putri Robert aja." Jawab Aldric pasrah.

"Yeayyy terimakasih uncleku sayang." Jessie memeluk Aldric.

"Ok baby, uncle antar ke kelas kamu ya."

"Oke uncle."

Aldric dan Jessie berjalan menyusuri koridor dan berdiri di kelas 12 IPA 2. Mereka masuk ke kelas itu. Saat masuk, semua pandangan mengarah pada Jessie. Ada pandangan kagum, iri, sebal, terpesona, bahkan sinis pun juga ada.

"Pagi semua." Ucap Aldric.

"Pagi pak."

"Hari ini kalian kedatangan murid baru. Baiklah saya tinggal dulu. Kalian berteman baik lah dengan dia." Sebelum Aldric meninggalkan kelas itu, ia mengelus rambut Jessie. Dan itu membuat satu kelas bertanya-tanya siapa sebenarnya Jessie karena kepala sekolah mereka tidak marah melihat muridnya berpakaian seperti Jessie.

"JESSIIEEE!!" Teriak tiga orang murid wanita. Jessie melihat ke arah ketiga orang yang memanggilnya lalu tersenyum bahagia.

"Kate? July? Rosetta?" Mereka adalah teman Jessie saat SMP dulu. Dan mereka adalah para trouble maker. Karena dandanan mereka hampir sama dengan Jessie.

"Sudah-sudah, perkenalkan diri kamu sendiri ya, Nak."

"Baik Bu, perkenalkan nama saya Jessica Blanche. Semoga kalian bisa berteman baik dengan saya."

"Jessica, kamu bisa duduk di samping Rosseta."

"Baik Bu." Jessie berjalan ke tempat duduknya disamping Rosetta. Jessie ber highfive dengan ketiga temannya.

"Hi guys, kita buat sekolah ini menarik kaya SMP kita dulu." Jessie mengeluarkan smirk andalannya. Ketiga temannya juga sama

TBC

Jangan lupa vommentnya guys
Seeya next part^^

Follow ig @murninunia

-Murni Abiyati-

Bad Girl and Crazy TeacherWhere stories live. Discover now