4. First Day

464K 20.6K 1.3K
                                    

Dari pelajaran pertama hingga memasuki pelajaran ke tiga, keempat gadis itu sama sekali tidak memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru.

Jessie: Membaca komik sambil mendengarkan musik dari mp3 nya.

Kate: Ber chatting ria dengan pacarnya, sesekali ia tertawa dan tersenyum.

July: Mengecat kukunya.

Rosetta: Membaca novel.

Tidak ada yang berani menegur Kate, July, dan Rosetta, karena orang tua mereka adalah donatur besar bagi sekolah tersebut. Jessie? Dia sudah beberapa kali ditegur oleh guru tapi ia tetap bersikap tak acuh.

Tiba-tiba masuklah seorang pria berumur 23 tahun, ia adalah guru matematika. Ia menggantikan Bu Nadine karena ia dimutasi ke luar kota. Siswi yang melihatnya langsung histeris karena melihat ketampanannya. Tapi yang dilihat hanya memasang wajah datarnya.

Guru baru itu memperkenalkan dirinya di depan kelas dengan nama Nicholas Kyle Lambert. Ia lalu mengabsen para muridnya.

"Jessica Blanche R."

Hening...

"Siapa yang bernama Jessica Blanche R?" Semua murid menunjuk Jessie yang sedang membaca komik sambil mendengarkan musik.

'Gotcha!'

Guru itu menghampiri Jessie lalu mengambil komiknya lalu melepas earphone dari telinga Jessie. Jessie memekik terkejut lalu berdiri.

"Ngapain Bapak narik komik sama lepas earphone saya? Mau minjem? Sabar, Pak, saya masih baca." Ketus Jessie.

"Berani sekali anda pada guru anda sendiri nona." Suara guru itu terdengar dingin dan tatapan matanya sangat mengintimidasi Jessie tapi ia sama sekali tidak takut. Bahkan Jessie menatap mata gurunya itu.

"Ikut saya." Nicholas mencekal tangan Jessie tapi langsung dihempaskan begitu saja oleh Jessie.

"Jangan pegang tangan saya!" Suara Jessie sedikit meninggi.

"Ikut!" Tanpa aba-aba Nicholas ia langsung menarik Jessie ke ruangannya. Mau tidak mau Jessie ikut ke ruangan Nicholas.

"Ngapain sih Bapak bawa saya kesini? Mau minta tanda tangan? Nanti Pak, pens saya juga masih banyak yang ngantri." Tanya Jessie to the point sambil menyilangkan tangan di dadanya dan menyunggingkan seringaiannya.

"Anda saya hukum nona, karena anda tidak sopan terhadap saya."

"Tapi sayangnya saya gak mau dihukum sama guru ompret kaya anda."

"Ompret? Apa itu?"

"Om om kapret." Jawab Jessie dengan wajah yang ia buat sepolos mungkin. Nicholas yang mendengarnya hanya melongo. Nicholas maju mendekati Jessie. Jarak wajah mereka hanya beberapa senti saja.

Jessie sedikit menegang karena jarak mereka yang bisa dibilang cukup dekat. Tapi ia buru-buru menetralkan wajahnya lagi.

"Apa kamu bilang? Om om? Saya masih muda Nona Robert." Nicholas berbisik ditelinga Jessie sesekali menjilat atau menggigit kecil telinganya. Tubuh Jessie menegang karena Nicholas tau nama panjangnya.

"Kok ... kok Bapak bisa tau nama panjang saya?" Tanya Jessie tergagap.

"Nanti kamu akan tau, sayang." Nicholas menarik pinggang Jessie hingga tubuh mereka menempel. Jessie ingin mendorong tubuh Nicholas tapi Nicholas memeluk pinggang Jessie lebih erat.

"Lepasin gue ompret sarap!" Jessie memberontak tapi pelukan Nicholas malah lebih erat. Ia sudah tidak menggunakan bahasa formal lagi.

"Never, Sayang."

"Jijik gue lo manggil gue sayang. Jauh-jauh dari gue sono l..." Bibir Nicholas mendarat di bibir Jessie dan melumatnya.

Jessie menegang, ia diam membatu. Nicholas menggigit bibir Jessie agar terbuka lalu ia memasukkan lidahnya ke dalam mulut Jessie.

Tangan kiri Nicholas menekan tengkuk Jessie untuk memperdalam ciuman mereka. Setelah beberapa menit, Nicholas melepaskan ciuman mereka. Jessie masih diam terpaku.

Nicholas menyelipkan rambut Jessie ke telinganya.

"I got you. You're mine!" Nicholas membisikkannya pada Jessie dan menggigit-gigit kecil telinga Jessie. Lalu segera keluar dari ruangannya.

1

.

.

2

.

.

3

.

.

"Bastard! Fuck! Son of bitch! Go to hell shit!!! He stole my first kiss! I'll kill him soon!" Sumpah serapahnya pada guru tersebut.

TBC

Jangan lupa vommentnya guys
Seeya next part^^

Follow IG @murninunia 😘

-Murni Abiyati-

Bad Girl and Crazy TeacherWhere stories live. Discover now