7. Om om kampret

406K 18.6K 495
                                    

Semua yang ada disana kecuali Aldric, Nick, dan ketiga teman Jessie terkejut mendengar ucapannya.

"Baby, ayo kita pergi." Aldric menarik pelan tangan Jessie dan berjalan perlahan.

Tiba-tiba langkah Jessie terhenti lalu berbalik menatap Bu Rinta dan anaknya dengan seringaian yang tidak pernah lepas dari wajahnya, ditambah dengan wajah datar yang selalu ia gunakan disaat seperti ini.

"Ah, satu lagi." Jessie mengambil ponsel yang ada di saku almamaternya lalu menghubungi seseorang.

"Rina, putuskan kontrak kerja dengan Acius Coorporation! Jika mereka bertanya, suruh mereka meminta jawaban pada Nyonya Acius dan putrinya yang terhormat." Bu Rinta dan anaknya terkejut mendengar ucapan Jessie.

Klik

Jessie memutuskan sambungan teleponnya dengan sekretaris papanya. Ia menatap Bu Rinta dan anaknya dengan tatapan mengintimidasi dan dingin miliknya.

"Asal kalian tau! Saya diberi kuasa penuh oleh papa saya untuk memutuskan kontrak kerja dengan perusahaan manapun. Siap-siap kalian akan menjadi gembel dalam jangka waktu seminggu! Itu akibatnya jika kalian berani bermain-main dengan saya! Uncle, Jessie mau pulang! Jessie muak disini!" Jessie langsung pergi dari kantin menuju parkiran.

"Nick, anter Jessie pulang. Dia dia lagi emosi, dan kalo emosi pasti dia bakal ngebut bawa mobilnya."

"Iya uncle, Nick pergi ngejar Jessie dulu." Nick langsung berlari mengikuti Jessie.

Nick melihat Jessie akan membuka pintu mobilnya. Tapi Nick buru-buru menarik pelan tangan Jessie untuk duduk di kursi penumpang lalu Nick duduk di kursi kemudi.

"Ompret ngapain lo disini?!" Ketus Jessie, ia masih emosi karena orang tuanya direndahkan oleh orang lain.

"Nganter kamu pulang lah, Sayang." Jawab Nick santai. Jessie menatap Nick dingin.

Perjalanan menuju rumah Jessie memerlukan waktu 30 menit. Setelah sampai, Jessie langsung keluar dari mobil menuju kamarnya. Nick mengikuti Jessie ke kamarnya.

Nick melihat Jessie sedang duduk di pinggir kasurnya sambil mengepalkan kedua tangannya. Nick menghampiri Jessie dan mendudukkan Jessie dipangkuannya lalu menarik kepala Jessie menyenderkan ke dada bidangnya. Itu adalah tips yang diberikan Nash padanya untuk menenangkan emosi Jessie. Jessie memberontak di dekapan Nick.

"Tenang Sayang, just relax, ok?" Nick mengelus kepala Jessie yang menyender di dada bidangnya.

Beberapa menit kemudian, Jessie sudah terlihat lebih tenang. Matanya juga terasa berat akibat elusan Nick yang ada di rambutnya. Akhirnya Jessie tertidur lelap di dekapan Nick. Setelah Jessie terlelap, Nick menidurkan Jessie di kasurnya.

Karena Nick juga kelelahan, Nick ikut berbaring disamping Jessie. Nick memeluk perut Jessie dan menjadikan lengannya untuk bantal Jessie. Nick semakin mengeratkan pelukannya.

"Sweet dream my love, I love you." Nick mengecup kening dan bibir Jessie lalu ia pun juga terlelap.

*****

Aku merasakan berat diperutku. Kubuka mataku perlahan dan kulihat ompret itu sedang tidur sambil memelukku.

Wait...

Ompret itu...

Memelukku...

MEMELUKKU?

Ku ulang sekali lagi, OMPRET ITU MEMELUKKU!

"OMPRET LO NGAPAIN DI KAMAR GUE? MANA PAKE MELUK GUE SEGALA LAGI!" Teriakku dan membuat ompret itu bangun.

"Kamu berisik banget sih, Sayang." Bukannya bangun, ompret itu malah mengeratkan pelukannya, bahkan membuka matanyapun tidak. Tapi harus kuakui pelukannya sangat nyaman.

Yak! Apa yang kamu pikirin sih, Jess?!

"Om bangun om gue mau mandi ah badan gue lengket." Aku menekan-nekan telunjukku di pipinya.

*****

"Mandi bareng aja sayang." Nick menggenggam tangan tangan Jessie yang masih berada di pipinya sambil menyeringai.

Pletak

Karna kesal dengan tingkah Nick, Jessie menjitak guru gilanya itu. Nick meringis kesakitan tapi tangannya tidak ia lepaskan dari perut Jessie.

"In your dream." Jessie langsung duduk dan bersender di kepala kasur.

Jessie mencoba menyingkirkan tangan Nick dari perutnya, tapi Nick malah melingkarkan tangannya di perut Jessie lagi.

Jessie sudah menyumpah serapah Nick di dalam hatinya. Ingin sekali ia menguliti Nick, tapi karna ia masih sedikit waras dan belum berencana menjadi psikopat, ia membiarkan saja.

Tapi jika Jessie sudah berubah profesi menjadi psikopat, orang pertama yang akan ia siksa adalah Nick.

"Om awas om."

"Gak mau sayang. Cium dulu dong." Nick memonyongkan bibirnya. Jessie memutar bola matanya malas.

"Om gue mau mandi ih." Jessie masih mencoba menyingkirkan tangan Nick lagi tapi Nick tetap tidak mengubah posisinya.

"Cium dulu makanya sayang."

Sabar Jess sabar, ini ujian.

"OM!" Jessie yang sudah kesal akhirnya berteriak juga.

"Apa sayang?" Jawab Nick dengan wajah polos miliknya yang sangat ingin Jessie cakar wajah tampannya itu.

"Awas om."

"Ok ok sayang."

Cup

Nick mengecup bibir Jessie singkat lalu langsung kabur dari kamar Jessie sebelum yang punya kamar mengamuk dan menelannya hidup-hidup.

"OMPREEETTTT MATI LU OM! MATI!!"

Diluar kamar Jessie, Nick terbahak mendengar Jessie berteriak seperti itu.

TBC

Suka gak ceritanya? Semoga suka ya hehe

Follow ig
@murninunia

Vommentnya jangan lupa
Seeya next part^^

-Murni Abiyati-

Bad Girl and Crazy TeacherWhere stories live. Discover now