5. Meet him again?

467K 20.3K 422
                                    

Ketika pulang dari sekolah, Jessie masuk ke rumahnya dengan muka cemberut dan menghentakkan kakinya. Nash yang melihatnya dari ruang tengah bingung melihat adiknya bertingkah seperti itu.

Jessie langsung masuk ke kamarnya. Nash mengikuti Jessie masuk kamarnya dan melihat adiknya sedang duduk di kasurnya sambil memainkan ponselnya tapi dengan wajah cemberut. Nash menghampiri Jessie lalu mengangkat Jessie duduk di pangkuannya.

"Adek abang yang satu ini kenapa hem?" Tanya Nash sambil memeluk pinggang Jessie.

"Jessie lagi sebel sama salah satu guru di sekolah bang." Jawab Jessie sambil mengerucutkan bibirnya. Nash yang melihatnya langsung mencubit hidung Jessie.

"Siapa namanya dear?"
"Jessie gak tau namanya bang." Jawab Jessie polos. Nash memutar bola matanya.

"Kok kamu gak tau namanya?"

"Tadi Jessie gak dengerin pas dia perkenalan soalnya Jessie lagi dengerin musik sambil baca komik." Jawab Jessie dengan wajah sepolos mungkin.

"Astaga baby, kamu gak berubah ya?"

"Terus abang maunya Jessie berubah kaya power ranger gitu?"

"Gak gitu juga sayang."

"Oh iya bang, mama, papa, sama bang Kevin kemana?"

"Mereka lagi ke rumah uncle Dric." Jessie menganggukan kepalanya.

"Baby, nanti kamu ikut abang ke pesta yuk?"

"Pesta apa bang?"

"Pesta pernikahan teman abang."

"Jam berapa?"

"Jam 7 nanti malem. Berarti 2 jam lagi."

"Jessie ikut deh daripada di rumah sendiri."

"Yaudah kamu mandi terus siap-siap ya, nanti kita berangkatnya jam 6, abang juga mau siap-siap dulu." Nash mengelus rambut Jessie.

"Siap captain." Jessie bangun dari pangkuan Nash dan mengambil handuk lalu langsung masuk ke kamar mandi. Nash keluar dari kamar Jessie untuk siap-siap.

Jessie langsung mandi, ia tidak berendam karena waktunya tidak akan cukup. Setengah jam kemudian, Jessie selesai mandi lalu ia mengenakan long dress warna hitam tidak terlalu terbuka.

Jessie memoles make up natural di wajahnya lalu menggulung rapih rambut ungunya. Tak lupa ia memakai heels hitam 10cm agar ia tidak terlalu pendek jika berjalan dengan Nash. Jessie melihat pantulan dirinya di cermin besar yang ada di kamarnya.

"Perfect." Gumamnya bangga pada pantulan dirinya.

Jessie segera keluar dari kamarnya dan menemukan Nash sedang menonton TV di ruang keluarga.

"Bang, Jessie udah siap." Nash membalikkan badannya lalu tersenyum melihat adiknya.

"Kamu cantik, Sayang."

"Iya dong, Jessie kan emang selalu cantik." Nash hanya menggelengkan kepalanya.

"Berangkat yuk."

"Yuk." Jessie melingkarkan tangannya di lengan Nash.

Jessie dan Nash pergi menggunakan Ducati milik Nash. Perjalan mereka menuju gedung pernikahan memerlukan waktu 1 jam.

Mereka sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Mereka langsung masuk ke dalam gedung tersebut. Jessie melingkarkan tangannya di lengan Nash. Mereka menyalami pengantin.

"Woy bro happy wedding ya, moga langgeng." Nash menyalami Steve dan Caty -sang pengantin-.

"Thanks bro, ini siapa? Cewe baru lo? Cantik juga."

"Bukan, ini tunangan gue."

"Kok lo ga ngundang gue ke tunangan lo sih?" Jessie tertawa kecil.

"Haha aku bukan tunangan bang Nash, tapi aku adiknya." Jelas Jessie lalu Nash terkekeh.

"Sialan gue dikibulin."

"Yaudah kita turun ya."

"Ok bro."

Jessie dan Nash turun dari tempat pelaminan.

"Dek, kamu duduk sambil minum dulu ya, abang mau ketemu temen-temen lama abang dulu."

"Iya, Jessie duduk di meja sana ya." Jessie menunjuk salah satu meja.

"Siap my queen." Nash mencium kening Jessie lalu meninggalkan Jessie.

Jessie berjalan menuju meja yang ia tunjuk tadi lalu ia segera duduk dan meminum minuman yang ia ambil tadi sambil memainkan game di ponselnya.

"Hai sayang, kita ketemu lagi. Kayaknya kita beneran jodoh deh."

*****

"Hai sayang, kita ketemu lagi. Kayaknya kita beneran jodoh deh." Shit makhluk ini ngapain disini juga? Ganggu aja. Mana mukanya minta banget digeplak lagi.

"Lo lagi. Ngapain lo disini?"

"Ya kondangan lah, sayang." Makhluk idiot itu langsung duduk di hadapanku.

"Siapa yang nyuruh lo duduk disini?" Tanyaku ketus.

"Aku yang nyuruh diri aku sendiri kok, Sayang." Jawabnya santai.

"Jangan panggil gue 'sayang' gue geli dengernya."

"Terus maunya apa? Honey? Baby? Darl?"

"Ewh in your dream!" Aku beranjak dari tempatku tapi tangan ompret itu menarikku duduk lagi.

"Apa lagi sih ompret?" Aku memutar bola mataku malas.

"Jangan memanggil ompret dong sayang, aku masih muda. Umur aja baru 23 tahun." Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya. Dimana sifat dinginnya saat di sekolah?

"Gue gak tau nama lo jadi gue manggil lo ompret aja." Ucapku acuh sambil meminum minumanku.

"Kamu gak tau nama aku, sayang?" Tanyanya kaget. Aku hanya berdehem santai.

"Mana gue tau, gue kan lagi baca komik sambil dengerin musik pas lo lagi ngenalin diri." Ompret itu menghela nafasnya.

"Ok kenalin, aku Nicholas Kyle Lambert. Kamu bisa panggil aku Nick."

"Nick? Lo udah kenal adek gue?" Tiba-tiba bang Nash datang.

"Hoi Nash. Iya, adek lo ini kan pacar gue." Aku melotot ke arahnya tapi ia malah menyeringai kearahku.

"Bohong bang, Jessie gak pacaran sama makhluk akstral ini kok."

"Kalo beneran juga gak papa kok baby, abang setuju aja." Bang Nash mengedipkan sebelah matanya. Aku memutar bola mataku.

"Nick, gue balik dulu ya udah kemaleman soalnya."

"Iya bro, hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut! Kasihan cewe gue hahah." Mereka tertawa.

"Bang ayo pulang." Aku menarik tangan bang Nash tapi tanganku juga ditarik oleh ompret itu.

Cup

Dia mencium bibirku LAGI. Didepan bang Nash!

Aku melongo lagi seperti saat di sekolah tadi. Segera kujitak kepalanya lalu menarik tangan bang Nash yang sedang tertawa ngakak.

Benar-benar abang durhaka.

TBC

Buat yang pada bilang ducati itu cuma motor, kalian salah. Ducati juga ada yang mobil kok

Jangan lupa vommentnya guys
Seeya next part^^

Follow ig
@murninunia

Salam cinta peluk cium,

-Murni Abiyati-

Bad Girl and Crazy TeacherWhere stories live. Discover now