8. Funny

422K 17.7K 287
                                    

Selesai mandi, Jessie tidak menemukan Nick di kamarnya. Jessie segera keluar dari kamarnya dan melihat rumahnya sepi.

Jessie hanya melihat Nick duduk di ruang keluarga sambil menonton berita siang. Ia duduk di samping Nick. Jessie mengambil ponsel yang ada di sakunya lalu menelpon Nash.

"Bang, kalian pada dimana? Kok Jessie ditinggal?"

'Kita di rumah grandpa, dear. Mungkin pulangnya besok siang.'

"Yah kok Jessie gak diajak sih ih jahat banget." Jessie mengerucutkan bibirnya. Nick terkikik melihatnya lalu mencubit pelan pipi Jessie dan langsung dipelototi oleh Jessie.

'Tadi kan kamu sekolah, Sayang.'

"Yaudah kalo gitu Jessie nyusul aja deh ya bang?"

'Gak usah, Dek, besok juga pulang kan.'

"Tapi Jessie bosen sendirian bang."

'Ajak Nick aja dek. Dia masih ada kan di rumah.'

"Ah males Jessie sama ompret." Nick yang merasa namanya disebut langsung menoleh dan mengerutkan keningnya.

'Hush kamu gak boleh gitu, udah ya sayang, nanti abang telepon lagi.'

"Iya deh, bye bang."

'Bye dear.'

Klik

Jessie memutuskan sambungan teleponnya lalu menyenderkan tubuhnya di sofa.

"Sayang, jalan-jalan yuk?"

"Kemana om?"

"Nanti kamu juga tau. Udah sana ganti baju." Bukannya berdiri, Jessi malah tiduran di sofa sambil memeluk bantal sofa.

"Gue males om, gue masih ngantuk." Jessie mencoba memejamkan matanya.

"Udah cepetan Nona Robert, kamu ganti baju dulu sana." Nick menarik kedua tangan Jessie agar berdiri.

"Ganti baju sendiri atau aku yang bakalan gantiin kamu baju?" Nick menyeringai.

Mendengar tanda bahaya dari Nick, buru-buru Jessie berlari ke kamarnya. Nick tersenyum melihat Jessie lalu ia juga pergi ke kamar Nash untuk meminjam bajunya.

Karena tidak mungkin ia pergi memakai pakaian guru yang formal. Beberapa menit kemudian, Jessie sudah siap dengan pakaiannya -lihat di media- lalu Jessie turun tapi ia tidak menemukan Nick di ruang tamu.

"OMPRET LO DIMANA? JADI PERGI GAK NIH? KALO GAK JADI GUE MAU NGEBO LAGI!" Teriakan Jessie menggelegar di penjuru rumah.

"Aku dibelakang kamu, Sayang." Nick muncul dengan style casual yang Jessie tau pasti bajunya pinjam ke Nash.

"Lama banget sih." Jessie mendengus kesal.

"Maaf sayang, yuk kita berangkat." Nick menarik pelan tangan Jessie. Jessie hanya pasrah menurut sewaktu tangannya ditarik oleh Nick. Karena percuma juga berusaha melepas, toh pasti Nick akan memegang tangannya lagi.

Jessie juga sudah mulai terbiasa jika ia dipanggil 'sayang' oleh Nick, karena percuma walaupun protes, Nick akan tetap memanggilnya seperti itu. Mereka pergi menggunakan Lamborghini putih milik Jessie, karena Ferrari Nick ia tinggal di sekolah.

Jessie masih menggerutu karena sedari tadi ia bertanya kemana tujuan mereka tapi Nick hanya menjawab 'nanti kamu juga tau sayang' menyebalkan bukan?

Setengah  jam kemudian, mereka sampai di salah satu taman bermain. Mata Jessie berbinar melihat taman bermain. Taman bermain adalah tempat kesukaannya.

"Om kok lo tau sih gue pengen kesini?"

"Tau dong, yaudah ayo masuk."

"Ayooo!" Jessie tanpa sadar menarik tangan Nick. Nick tersenyum melihat tangannya ditarik oleh Jessie. Yah walaupun Nick tau itu hanya refleks.

Mereka menaiki beberapa wahana yang bisa dibilang cukup ekstrim bagi wanita. Tapi ya karena Jessie adalah wanita jadi-jadian ya jadi ia senang-senang saja menaiki semua wahana itu.

Mereka sedang mengantri untuk membeli tiket roller coaster. Hampir semua pria menatap Jessie dengan pandangan kagum. Padahal mereka semua sudah membawa pasangan masing-masing.

Tapi karena kadar kelemotan sudah stadium akut dan juga memang Jessie itu bisa dibilang tidak peka, hanya diam dan mengabaikan tatapan semua pria itu.

Nick yang menyadari bahwa pujaan hatinya sedang ditatap oleh banyak pria, ia langsung menarik pinggang Jessie posesif dan merapatkan pada tubuhnya. Para pria yang melihat itu langsung lesu karena melihat Jessie sudah memiliki pasangan.

Jessie yang tidak tau apa-apa hanya mengerutkan keningnya sambil menatap Nick heran.

"Udah kamu diem aja, noh liat bentar lagi kita naik." Jessie hanya mengangkat bahunya tak acuh.

Beberapa menit kemudian mereka sudah ada di bangku roller coaster. Jessie tersenyum senang karena akhirnya setelah sekian lama menunggu mereka dapat menaiki wahana itu. Jessie dan Nick berteriak senang karena roller coaster itu berjalan cepat lalu meliuk-liuk.

Mereka kelelahan menaiki beberapa wahana. Kini mereka sedang berada di salah satu cafe yang ada di taman bermain itu.

"Kamu mau pesan apa, Sayang?" Nick membuka buku menu. Jessie juga ikut melihat buku menu yang dipegang oleh Nick.

"Gue mau ice cream coklat aja deh om, lagi gak laper soalnya." Nick menganggukkan kepalanya.

"Mbak, saya pesan ice cream coklat 1, ice cream vanilla 1." Waiters itu mencatat pesanan Nick dan Jessie.

"Ada lagi Mas? Mbak?"

"Udah, itu aja." Jawab Nick.

"Baik, mohon tunggu sebentar. Pesanannya akan kami antar." Nick menganggukkan kepalanya lalu waiters itu meninggalkan mereka.

"Gimana sayang? Seneng gak maen kesini?"

"Seneng banget om. Terakhir kali gue kesini tiga bulan lalu sama bang Kevin." Jelas Jessie.

"Yaudah, lain kali kita kesini lagi." Ucap Nick sambil tersenyum lalu mengelus rambut jessie.

"Beneran om? Yeayy." Jessie bertepuk tangan senang seperti anak kecil. Nick tersenyum melihatnya.

Nick senang karena melihat Jessie yang sudah sedikit jinak padanya tidak seperti sebelum-sebelumnya yang selalu ketus padanya.

'Semoga ini jadi awal yang baik untuk kita, Jess.' Batin Nick.

TBC

Semoga suka sama cerita yang absurd bin aneh ini hehe

Follow ig:
@murninunia

Vommentnya jangan lupa guys
Seeya next part^^

Salam cinta peluk cium lope lope diudara dari nuni

Bad Girl and Crazy TeacherWhere stories live. Discover now