Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeritan histeria gadis gadis remaja secara serentak seolah memecahkan gedung Madison square garden malam ini di New York. Mereka melompat bernyanyi seiring dengan alunan musik rock yang mengalun kencang. Lagu terakhir dari 5 second of summer kali ini menjadi pertanda bahwa histeria itu akan segera berakhir.
Ribuan penonton digedung ini merasakan kesedihan yang sama saat idola mereka diatas panggung menyampaikan salam perpisahan sebagai penuntup konser besarnya. Aku yakin mereka rela membayar berapapun agar dapat mengulang kembali setiap menit yang berharga bertemu dengan Luke, Michael, Calum dan Ashton.
Rasanya sulit dipercaya, aku menghabiskan sisa waktu ku berjalan bersama band ini, terbiasa dengan kegilaan dan histeria yang tak terkendali. Ingatanku melayang pada 8 tahun yang lalu saat mereka masih sangat muda dan merangkak berkembang secara perlahan lahan. Dan dengan bahagia kini aku melihat 4 pria yang tengah berada di atas panggung itu mulai meraih impian mereka satu demi satu
Tak ada yang lebih membahagiakan dari pemandangan semacam ini.
Mustahil rasanya jika gadis biasa sepertiku bisa menjadi bagian dari perjalanan karir pria pria yang namanya dielu-elukan sepanjang kota amerika saat ini. Apalagi, beberapa majalah setahun belakangan sangat gemar membahas namaku dihalaman depan dengan berita heboh dan penuh dengan kecaman. Yup, tepatnya setelah akhirnya Luke memutuskan untuk memberitahu publik bahwa gadis yang bukan apa apa ini adalah kekasihnya.
Kupikir hidupku nyaris berakhir saat itu, meski kenyataannya tidak.
Luke Hemmings, ya kau tidak salah dengar. Dia adalah pria yang hidup bersamaku sejak kepindahan kami ke Los Angeles 4 tahun yang lalu untuk melanjutkan karirnya. Hubungan kami berjalan sudah sangat lama, bahkan sebelum Luke mengenal ketiga rekan kerjanya di band. Awalnya aku dan Luke sepakat untuk tak memberitahu publik tentang hubungan ini, terutama karena aku sangat tidak terbiasa dengan kehidupan yang dipublish secara terang terangan.
Betapa tidak menyenangkannya ketika kau keluar untuk menghabiskan waktu bersama dan keesokan harinya wajahmu telah terpampang diseluruh majalah gossip. Ribuan cacian maki terkirim masuk keseluruh akun social media yang kumiliki secara bersamaan, nyaris setiap waktu. Bahkan untuk pergi berlibur, Luke harus membayar mahal orang orang untuk melindungi privasiku.
Tapi aku akan menjadi orang yang sangat bersalah jika melihat Luke terus menerus meminta maaf atas keadaan yang saat itu berlangsung. Ia memahamiku lebih dari siapapun dan terkadang itu menjadi sangat buruk. Dengan sangat keras ia selalu berusaha membuat ku nyaman berada didekatnya dengan kondisi kehidupan tanpa privacy dan popularitasnya yg makin menjulang. Ia tahu aku tak suka itu semua, itulah sebabnya ia sangat menjagaku dari setiap jepretan kamera paparazzi kemanapun kami pergi. Hal yang nyaris mustahil dihindari.
Satu persatu, keadaan ini membentukku tumbuh menjadi orang yang sangat terbiasa menghadapi cacian dan hal negatif, terutama saat menghadapi ribuan haters yang membenciku karena aku dianggap tak pantas menjadi bagian dari hidup Luke.
