BHARATAYUDA EMPAT - RANJAPAN (ABIMANYU GUGUR)

1.8K 41 5
                                    

Flasback Pernikahan Abimanyu - Utari.

Ketika masa pembuangan Pandawa berakhir, kelima putra Pandu mengasingkan diri ke negeri Wirata. Disana mereka tinggal untuk sementara sambil menunggu perkembangan diplomasi yang dilakukan Prabu Kresna dengan Astina.

Para kerabat dan putra Pandawa pun berdatangan menjenguk ke Wirata. Begitu juga dengan Abimanyu. Salah satu anak Janaka (Arjuna) dari hasil pernikahan dengan Wara Sembadra. Selama ini, Abimanyu dan ibunya tinggal di Dwarawati, ikut Prabu Kresna.

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Abimanyu banyak mewarisi kelebihan sosok ayahnya, Janaka. Gestur wajah yang menunjukkan aura lelaki penuh kasih sayang, kulit bersih dengan postur tubuh lencir. Membuat setiap wanita yang melihatnya dibuat jantungan.

Adalah Dewi Utari, putri Prabu Matswapati, raja negeri Wirata yang langsung terpikat ketika pertama kali bertemu Abimanyu.

Sejak kedatangannya di Wirata, Abimanyu telah membuat Dewi Utari gundah. Perasaannya senantiasa amburadul setiap bertatap muka dengan putra Wara Sembadra itu. Terlebih lagi ketika Utari mengetahui bahwa sang pujaan hatinya diam-diam juga menaruh rasa yang sama.

Suatu senja, ketika Abimanyu sedang berjalan-jalan di kaputren Wirata melihat Dewi Utari sedang duduk di sebuah sudut taman. Pewaris tahta Amarta (negeri perdikan milik Pandawa) itu memberanikan diri menghampiri putri Matswapati. Mengambil posisi duduk di samping Utari.

"Angin apa yang membawa pangeran Abimanyu jatuh di taman ini?" Tanya Utari.

"Aku mencari sesuatu yang hilang dari diriku, Utari?" Jawab Abimanyu sambil menguntai senyum. Membuat dada Dewi Utari bergemuruh tak karuan.

"Pangeran kehilangan apa?" Kembali Dewi Utari bertanya.

"Aku sedang mencari patahan tulang rusukku, Utari. Tak kusangka, aku menemukannya di taman kaputren Wirata hari ini." Suara Abimanyu terdengar lembut. Sontak Dewi Utari merasa sukmanya lepas dari raga, terbang melayang ke awang-awang.

"Ah, Pangeran Abimanyu pandai merangkai kata." Sang putri hanya menunduk. Tidak sanggup menatap mata Abimanyu.

"Utari, maukah kau menjadi pendamping hidupku?" Bisik Abimanyu. Terlontar ucapan sakral yang senantiasa membuat semua wanita yang berpura-pura menyembunyikan perasaan akhirnya menyerah.

Dewi Utari memberanikan diri mengangkat wajahnya. Membalas tatapan Abimanyu. Sesaat pandangan mata mereka bertemu.

"Benarkah yang kau ucapkan, Pangeran?"

"Jadilah ibu dari anak-anakku kelak, Utari." Abimanyu meyakinkan Dewi Utari.

"Ketampananmu sungguh tiada tandingannya. Aku takut ada wanita lain lagi dihatimu, Pangeran Abimanyu." Elak Dewi Utari.

"Apa maksudmu, Utari?" Tanya Abimanyu.

"Wanita mana yang tak akan takluk oleh pesonamu, Pangeran. Perasaanku mengatakan sudah ada wanita dalam hidupmu." Dewi Utari masih meragukan kejujuran Abimanyu.

"Kau adalah pemilik hatiku yang pertama, juga yang terakhir, Utari!" Jawab Abimanyu.

"Benarkah ucapanmu, Pangeran? Jangan-jangan kau pernah bersanding dengan putri yang lain diluar sana?"

Pertanyaan Dewi Utari sontak membuat Abimanyu kelimpungan. Sejatinya ia memang sudah beristri. Siti Sundari. Seorang putri Bethara Wisnu yang menitis ke Prabu Kresna dari istri titisan pula, Dewi Pratiwi.

Namun karena besarnya rasa cinta yang sudah menggunung dalam hati Abimanyu, ia pun berbohong kepada Dewi Utari.

"Utari, aku masih perjaka, belum pernah bersanding dengan wanita lain!" Ucap Abimanyu.

BHARATAYUDA JAYA BINANGUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang