1. Permulaan

9K 789 67
                                    

Rabu, 7 Desember 2016.

Seorang gadis yang memakai seragam putih abu-abu menatap sekolahannya sebelum melangkahkan kaki untuk masuk.

Sekolah bergaya arsitektur belanda itu memang terlihat indah dan kokoh, namun, hanya segelintir orang yang tahu kisah kelam bangunan sekolah di masa lalu, termasuk gadis itu.

Namanya Anisa Farah Nadira, seorang gadis yang selalu dikucilkan dan dianggap aneh oleh orang-orang di sekitarnya karena bisa melihat hantu.

Saat ia mendongakkan kepala ke lantai 2, matanya langsung bertatapan dengan siswi yang memakai seragam lusuh, matanya gelap, auranya penuh dengan kebencian.

Selama 5 detik bertatapan, siswi berpakaian lusuh itu tiba-tiba menghilang bersama angin yang berembus.

Anisa menarik napas dalam lalu mengembuskannya kasar sebelum masuk ke dalam sekolahan itu.

***

Di dalam kelas, ia tak bisa berkonsentrasi karena gangguan dari makhluk tak kasat mata yang mengganggunya.

Makhluk itu tak jahat, ia adalah teman Anisa, namanya Rahma. Wajah dan tubuhnya utuh, layaknya remaja pada umumnya namun ia telah meninggal.

"Diam!" bentak Anisa ke arah Rahma karena saking kesalnya.

Murid-murid yang sedang diam dan fokus mendengarkan penjelasan guru pun menoleh ke arah Anisa dengan tatapan heran.

"Ada apa, Anisa?" tanya Guru yang sedang mengajar.

Anisa kelabakan. "Oh, eng-enggak apa-apa kok, Bu. Maaf," jawab Anisa.

"Dasar orang aneh!" gumam Aita, siswi yang duduk di bangku depannya.

Anisa masih bisa mendengarnya, namun ia pura-pura tak mendengarnya, Aita memang sering seperti itu padanya, seperti tak menyukainya.

Rahma yang menatap tajam siswi tadi, ia terbang dan melayang di samping Aita.

Rahma meniup telinga kanan Aita, membuatnya menoleh ketakutan, tak hanya itu, ia menjahili Aita dengan hal-hal kecil yang menakutkan bagi orang seperti Aita.

"Hahaha." Aita tiba-tiba tertawa keras, Rahma menggelitikinya.

Brak!

"Aita! Keluar kamu dari kelas! Kamu tidak sopan sekali, saya sedang mengajar dan kamu tertawa keras seperti itu!" bentak Guru yang mengajar.

Tawa Aita langsung berhenti. "Loh, Bu, kok saya? Anisa juga salah, tadi teriak-teriak."

"Kamu ini, salah tapi nyalahin orang lain! Anisa tadi teriak nyuruh orang untuk diam, bukan malah tertawa kayak kamu!"

"Loh, Bu-"

"Keluar!"

Rahma tertawa puas. "Rasain!" ucapnya lalu terbang dan menghilang.

Aita bangkit dengan kesal. Sebelum keluar kelas, ia menatap kesal Anisa yang sedang tersenyum, bagi Aita, itu adalah senyuman mengejek, padahal,
Anisa yang tersenyum karena Rahma, Rahma memang hantu yang baik, walaupun ia telah tiada, namun Anisa senang berteman dengannya.

***

Bel pulang telah berbunyi, namun Anisa belum pulang, ia berada di ruang OSIS yang akan berkumpul. Alasan ia masuk OSIS yang sebenarnya adalah mencari teman, walaupun hanya 3 orang yang bisa berteman dengannya, Ronald, Aldo, dan Dita, sisanya, mereka seperti tak mau berurusan dengannya.

Ia menunggu sendirian, namun tak benar-benar sendiri, ia bersama Rahma yang duduk di atas meja.

"Rahma, jangan duduk di atas meja ih!"

Misteri Temaram (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang