12. Teror Hantu Part 2

3.5K 470 16
                                    

Senin, 12 Desember 2016
Jam 06.15 WIB.

Anisa mengepalkan tangannya dan menuju ke toilet perempuan di lantai satu, ia nenutup pintu dengan keras hingga menimbulkan dentuman yang keras.

"Siapa yang teror temen gue!" Teriak Anisa, toilet saat ini sedang sepi.

Angin berembus kencang, menerbangkan helaian rambut Anisa yang terurai.

"Jangan jadi setan pengecut, gue tau, siapa yang ngelakuin ini, jadi lebih baik lo tunjukin diri sekarang."

Anisa melotot kaget saat tiba-tiba sebuah bola mata menggelinding mengenai sepatunya.

"Idha, kenapa lo ngelakuin ini semua?" ucap Anisa merasa yakin, bahwa Idha yang melakukan teror.

Suara teriakan yang melengking membuat Anisa berjengit kaget. "Gue bukan Idha, gue Rahma, Idha udah hilang dari dunia ini, bego!" Rahma menampakkan dirinya, bola mata yang tadi menggelinding pun terbang dan menempati rongga mata Rahma yang tadi kosong.

"Rahma?"

"Iya, ini gue! Mata lo buta ya gak bisa ngenalin gue!"

Anisa kaget karena Rahma berubah menjadi sosok yang jahat dan kasar.

"Kenapa? Lo kaget gue jadi jahat?" tanya Rahma.

Anisa menggeleng. "Gue gak peduli tuh," balas Anisa sambil berkacak pinggang, ia masih kesal karena Rahma melukai Dita.

"Oh, lo gak peduli? Oke, lo bakalan lihat, apa yang akan gue lakuin!" ancam Rahma lalu menghilang.

Apa maksud perkataan Rahma, apa yang akan dilakukan Rahma, dan mengapa Rahma berubah masih menjadi misteri bagi Anisa.

Anisa menggedikkan bahunya dan menghela napas sebelum pergi ke lapangan untuk mengikuti upacara.

***

"Aaaaaa!!!!!"

Suara teriakan tiba-tiba terdengar saat upacara sedang berlangsung, semua pasang mata sontak melihat ke sumber suara, di sana, ada anak perempuan sedang mengamuk sambil menjerit-jerit, tak lama, 2 anak yang lain juga melakukan hal yang sama.

Mereka kesurupan!

Upacara yang sedang berlangsung dengan aman dan tenang berubah menjadi penuh jeritan dari murid-murid yang kesurupan.

Para guru dan karyawan mencoba menyadarkan mereka yang sedang kesurupan.

Dan akhirnya, upacara pun dibubarkan, murid-murid yang sadar disuruh langsung masuk ke kelas masing-masing.

Namun tidak dengan Anisa dan Ronald, mereka berniat menjalankan misi untuk mengungkapkan apa penyebab meninggalnya Idha dan Rahma, sekarang, mereka berada di taman belakang sekolah, tempat di mana Idha dikuburkan dulu.

Sedangkan Rahma yang mendengar rencana Anisa dan Ronald menggeram kesal, ia tak mau jika misteri kematiannya diungkapkan.

Rahma pergi dan membuat kegaduhan lagi agar Anisa membencinya, ia tahu, Anisa tak suka jika ada hantu yang jahil.

***

Senin, 12 Desember 2016
Jam 09.40 WIB.

Sekolahan Anisa telah sepi karena kesurupan massal yang tak kunjung berhenti, para murid pun dipulangkan.

Anisa dan Ronald masih tetap berada sekolah, berusaha mengungkapkan dan mencari bukti yang kuat untuk mengungkap misteri di sekolah mereka.

"Sa, lo yakin disini? Di sini gak mungkin banget deh kayaknya," tanya Ronald, mereka sedang berada di parkiran sekolah, menyusuri tempat di mana Idha meninggal.

"Iya, Idha meninggal karena di tabrak, dan karena ketakutan, orang itu pun menguburkannya di taman belakang sekolah," jawab Anisa, mereka mengungkapkan kematian Idha terlebih dahulu karena penyebab kematian Rahma adalah Idha.

Siapa penyebab meninggalnya masih belum terungkap dan Anisa dan Ronald ingin mengungkapkannya demi mengungkapkan kematian Rahma juga.

Mereka hanya mencari bukti karena Anisa telah mengetahui kejadian yang sebenarnya, melalui mimpi yang datang ke tidur Anisa beberapa hari yang lalu.

Mereka kaget saat tiba-tiba Rahma muncul di hadapan mereka.

"JANGAN UNGKAPIN KEMATIAN GUE! GUE GAK BUTUH HAL ITU, BEGO!" teriak Rahma lalu menghilang.

"Kenapa dia?" tanya Ronald.

"Dia berubah, nggak seperti Rahma yang dulu, dia juga yang nyebabin kesurupan massal di sekolahan tadi."

Ronald mengernyit. "Kenapa dia ngelakuin hal itu? Dia nggak seperti itu sebelumnya."

"Gue juga nggak tahu, tapi dia berubah, gue juga nggak tahu kenapa, yang jelas, gue kecewa sama dia," ucap Anisa.

Sedangkan Rahma yang menguping pembicaraan mereka memejamkan mata.

Tidak, ia tidak berubah, ia hanya tak ingin meninggalkan dunia dan meninggalkan Anisa, tak hanya itu, ada satu hal lagi penyebab Rahma melakukan hal tadi, ia tak ingin Anisa dalam bahaya.

"Maafin gue karena udah bikin lo kecewa, Sa, tapi gue cuman pengen jagain lo, itu aja, nggak lebih," gumam Rahma lalu menghilang bersama embusan angin.

**********


Misteri Temaram (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang