14. Penyelesaian Kasus

3.3K 436 29
                                    

Senin, 12 Desember 2016
Jam 11.30 WIB.

Di ruangan kepala sekolah, Anisa, Ronald, Pak Robin dan Jonathan sedang saling bersitegang.

Pernyataan dari Anisa tadi menguak kebohongan yang telah dibuat oleh Jonathan.

Suatu kebohongan besar, membuat siapapun yang tidak tahu kejadian sebenarnya akan menyalahkan Pak Robin sebagai pelakunya.

"Bajingan!" umpat Pak Robin lalu menghela napas.

"Kenapa kamu ingin memerkosa Idha?" tanya Pak Robin dengan bahasa formal, ia sadar, di sana ada Anisa dan Ronald, sebagai orang yang lebih tua, ia harus menjaga sikapnya.

"Kata siapa? Kata siapa gue mau memerkosa Idha hah! Kenapa lo bisa tahu!" bentak Jonathan.

Anisa tersenyum miring. "Barusan Anda mengaku kalau Anda memang mau memerkosa Idha."

"Ya, gue emang mau ngelakuin itu ke Idha, karena gue cinta sama dia, tapi setelah gue tahu kalau Robin cinta sama Idha dan mengungkapkan perasaan dia, gue gak terima! Dan saat Idha mati, gue bertekat untuk bunuh orang yang dicintai sama Robin, termasuk istrinya, gue yang bunuh istrinya Robin, biar dia tahu, gimana rasanya ditinggal mati orang yang sangat dicintai!"

"Lalu, apa hubungannya kematian Idha dengan Rahma?" tanya Ronald pada Anisa.

"Benda yang ikut dikubur bersama Idha adalah lilin, hal yang dilakukan Idha sebelum meninggal adalah menyalakan lilin dengan tangan gemetar, dan cahaya temaram dari lilin yang ia nyalakan adalah yang menemaninya bersembunyi dari Pak Satpam, itu yang membuat Idha datang saat temaram," jelas Anisa. "Dan kematian Rahma terjadi karena tidak sengaja, Idha bermaksud minta tolong, namun Rahma mengira Idha akan berbuat jahat padanya, dan korban sebelum Rahma, itu Pak Satpam yang membunuhnya!"

Jonathan bertepuk tangan sambaru tersenyum meremehkan. "Waw, Anisa, penjelasan lo memang benar dan rinci, semuanya benar."

"Itulah penyebab saya tidak menyerahkan kunci gerbang ataupun gedung sekolah pada Anda, Jonathan!"

"Dan sekarang, saatnya Anisa yang mati!" ucap Jonathan sambil menodongkan pistol ke arah Anisa.

Semua yang berada di dalam sana terkejut.

Suara tembakan terdengar.

Bukan, suara itu bukan berasal dari pistol yang dipegang Jonathan.

"Angkat tangan! Anda sudah terkepung!" Polisi tiba-tiba masuk ke dalam ruangan kepala sekolah itu.

"Bang Jae," ucap Ronald saat melihat kakaknya datang bersama para polisi.

"Tangkap dia, Pak! Dia pembunuh!" ucap Anisa.

"Jangan asal tuduh, kamu menuduh tanpa bukti!" elak Jonathan.

'Dan saat Idha mati, gue bertekat untuk bunuh orang yang dicintai sama Robin, termasuk istrinya, gue yang bunuh istrinya Robin, biar dia tahu, gimana rasanya ditinggal mati orang yang sangat dicintai!' Suara Jonatan terdengar lewat ponsel Ronald.

Jonathan melotot, bagaimana ia bisa seceroboh itu membeberkan semua kelakuan bejatnya.

"Saya punya rekaman yang bisa membantu, Pak Polisi," ucap Ronald lalu tersenyum penuh kemenangan ke arah Jonathan.

"Gue nggak ngira kalau lo adalah dalang di balik semua ini, Kak Jon. Gue kira, lo adalah malaikat penolong gue, ternyata, lo nggak lebih dari iblis yang lagi bersembunyi di balik topeng," ucap Jae pada Jonathan. "Penjarakan dia, Pak," lanjutnya.

Para polisi pun menangkap dan memborgol Jonathan.

"Tangkap saya juga, Pak, saya yang menabrak Idha hingga meninggal," ucap Pak Robin yang sedari tadi diam tanpa kata.

***

Anisa, Ronald dan Jae berada di lapangan basket sekolahan mereka, duduk di bangku penonton.

"Kok, Bang Jae bisa tahu kalau gue sama Anisa sedang dalam bahaya? Siapa yang kasih tau ke-"

"Rahma Zaenab," ucap Anisa memotong ucapan Ronald. "Rahma yang kasih tahu, 'kan?" lanjutnya.

"Iya, Zae yang kasih tahu gue kalau kalian sedang dalam bahaya," ucap Jae sambil tersenyum.

Tersenyum bahagia sekaligus tersenyum haru.

Tersenyum bahagia karena ia bisa berbicara kagi bersama Rahma Zaenab atau yang biasa ia panggil Zae itu.

Tersenyum haru karena kematian Rahma yang sebenarnya telah terungkap, dan tiba saatnya Rahma menghilang dari dunia manusia, menuju alam lain yang telah menunggu semua makhluk hidup.

**********
TBC~
NEXT PART = THE END

SEE YOU NEXT PART, COMMENT YANG BANYAK BIAR NGETIKNYA MAKIN SEMANGAT 😍😍😍

#20 Mei 2017

Misteri Temaram (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang