APP - 7

62.2K 5.2K 668
                                    

Kim Taeri

Aku mendapati diriku kalut dalam tatapan Jeon Jungkook. Sesuatu yang baru pertama kali aku lihat dan dapatkan. Berbeda dari pria-pria yang pernah aku temui sekadar berbincang, saling besinggungan atau naik ke atas kasur bersamaku. Tatapannya jelas berbeda, buka seperti predator yang siap memangsa burun ataupun bajingan dengan mulut manis yang menyerupai malaikat. Tatapannya lembut namun intens dengan cara yang aku suka (jelas berbanding terbalik dengan apa yang dia lakukan saat ini). Mungkin pula kekalutanku didukung dengan feromon menyeruak miliknya ditambah dengan pakaian yang dapat membuat pikira melalang buana. Harum. Sungguh harum. Aku tahu dia memang baru saja mandi tetapi ada sesuatu yag lain—sesuatu yang membuatku ingin kulit kami bersinggungan seperti tempo hari yang sulit terlupakan.

"Kau pasti sangat menikmati keadaan ini, bukan?" kalimat itu terlontar begitu saja dari bibirku sembari mendongak menatapnya. Aku tidak perlu susah payah karena sengaja sekali menunduk sambil mempersempit jarak hingga rasanya aku berpikir Jungkook ingin menciumku.

Kenyatannya dia tidak ingin menciumku. Dia ingin mandi bersamaku.

Senyum asimetris tampak di bibir tipisnya yang masih agak basah. Entah karena baru saja mandi atau berkali-kali dia basahi dengan sengaja menggunakan lidah. Membayangkan keduanya menjadi terlalu indah. Proses yang menakjubkan mengingat aku pernah menjadi salah satu yang membasahi bibir itu.

Dan ya—saat itu dia juga membuatku basah di bagian lain.

"Tentu. Aku sudah bilang bukan, kalau aku benar-benar menunggu kau menjadi istri hyung agar—" Jungkook menggantung kalimatnya dan lalu mengusap lenganku dengan seduktif dengan telunjuknya. Matanya menatap fokus pada jemarinya yang seolah mengagumi bagaimana kelembutan kulitku. "Kita bisa bermain. Aku suka permainan. Tantangan," jawabnya kelewat jujur.

Aku bersumpah tidak pernah mengharapkan hal lebih atau berpikir hal-hal romantisme perihal hubungan kami. Bahkan awalnya aku berpikir hubungan kami akan sampai di sana semacam one night stand walaupun rasanya mustahil karena kami berada di luang lingkup yang sama. Hanya saja tetap aku berpikir itu hanya sekadar hasrat yang ingin dituntaskan dalam pikiran dan keadaan yang mendukung. setelah itu? Sudah. Tetapi Jungkook menjadikan keadaan kami menjadi tujuannya. Aku sempat bimbang tetapi kembali teringat bahwa aku dan Jimin tidak memiliki perasaan khusus ditambah dia memperbolehkan degan beberapa syarat ; gunakan kondom dan bersikap seolah Jimin tak mengetahui. Aku mengerti, kalau Jungkook tahu, rencana kami akan gagal.

"So, just keep playing," ujarku.

Jungkook menggigit bibir bawahnya. "Mau hal menantang? Menyelinap ke kamarku saat suamimu terlelap."

Aku hampir tersedak mendengar itu. Pria di depanku ini adalah yang selama ini kerap ku goda karena ketampanan dan sikapnya yang cukup pendiam. "Terdengar seperti kuliah di luar negri membuatmu berubah cukup banyak, Jeon Jungkook. But I like it! Hanya saja—

I make my own rules."

"Whats rules?" tanya Jimin menyela percakapan kami. Entah bagaimana dia sudah berada di sana. Yang aku tahu dulu Jimin cukup suka menari, malahan jago sekali, tetapi tidak membuatnya serius karena katanya dia sudah dilahirkan menjadi penerus perusahaan dan hal-hal semacam itu tidak perlu. Padahal aku cukup mengagumi dirinya yang menari. Dia menekuni modern dance, ku ambil kesimpulan mengapa langkahnya bisa tidak disadari karena bertempo selembut itu sementara aku dan Jungkook sedang fokus pada diri kami.

"Bukan apa-apa. Aku harus ke kamar untuk memakai baju," pamit Jungkook segera pergi begitu saja.

Aku hanya menatap Jimin yang tersenyum sambil menggelengkan kepala. Lucu sekali mengingat Jimin sekarang sedang berpura-pura tidak tahu padahal dia jelas menikmati kami berdua. Entah sudah sejak kapan dia datang dan menguping. Rasanya kami bertiga seperti dalam permainan di mana yang satu membohongi yang lain padahal yang satu juga tahu. Tinggal menunggu siapa yang unggul.

A Perfect Plan ✓Where stories live. Discover now