APP - 32

53.1K 4.4K 1.2K
                                    

Akhirnya APP sudah mendekati kata tamat. Sedikit lagi yak--maka part ini super panjang! Biasanya kisaran 1K lebih, ini 2k lebih. Ingat tinggalkan vote dan comment. Jangan cuma yang--minta cepet update apalagi cuma double up. Aku slty-in nih hehe. 

+++


Ada perubahan besar yang terjadi dalam hidup Taeri dan Jimin. Kehidupan pernikahan yang bahkan sebenarnya tidak benar-benar ada. Sebuah titik balik yang bisa disebut sebuah kemajuan ataupun kemunduran. Mungkin Jimin masih abu-abu sekalipun sikapnya bisa dibilang memiliki perubahan drastis, lebih terlihat ingin menjangkau dan memperbaiki hubungan, tidak pernah ada yang tahu apa dalam kepala pemuda Park itu. Taeri memang sempat mencintai Jimin tetapi juga bertanya-tanya atas apa yang dia rasakan saat ini. Cinta seperti apa yang dia miliki untuk Jimin. Sejujurnya Taeri kebingungan perasaannya sendiri, sebab cara dia melihat Jimin sudah berbeda. Debaran kadang masih ada tetapi tidak ingin meraih dan mendekap lalu memiliki selama-lamanya. Taeri tahu satu hal yang sempat dia sesali, bahwa ketika isi kepala dan hatinya hanya tentang Park Jimin, dia jadi menggantungkan kebahagiaannya pada pria itu. Meinginkan dan merasa bahagia jikalau itu berhasil mendapatkan balasan perasaan.

Kemudian dia sadar bahwa dirinya tidak dapat menggantungkan kebahagian pada orang lain, karena orang lain tidak bertanggung jawab untuk kebahagian siapapun kecuali dirinya sendiri—termasuk Taeri. Manusia itu berubah, berpindah dan tumbuh, tidak pula dapat dijadikan tempat untuk pulang ataupun sebuah rumah.

Sama seperti Taeri, begitu pula Jimin melihat wanita itu—abu-abu. Jimin tahu Taeri mencintainya tetapi dia juga mengenal bahwa Taeri akan melakukan sesuatu begitu mudah seperti membalikan tangan jika menginginkannya. Bersama Taeri adalah pilihan terburuk karena mereka kadang seperti cermin yang memang akan saling berdampinga dengan begitu sempurna, tetapi jika ada bahaya tidak akan segan saling menikam satu-sama lain. Pada akhirnya akan sama-sama tersakiti sama seperti saat ini.

Jimin mencintai Taeri sejak dulu bahkan ketika dirinya sendiri tidak menyadari, namun perlahan rasa itu mereda ketika mereka begitu dekat. Yang Jimin inginkan hanya sebuah kebersamaan bersama Taehyung dan Taeri—tidak ingin kehilangan kedua orang itu. Namun semakin Jimin mempertahankan maah hubungan mereka semakin hancur seperti saat ini. Satu-satunya yang dia sadari adalah dia telah kehilangan dan ingin mendapatkan kembali.

Seperti yang Jimin katakan sebelumnya tentang Taeri ;
Abu-abu dan dapat melakukan sesuatu seperti membalikan tangan. Bukan tidak mungkin semua rencana Jimin dihancurkan begitu mudah—dia ditinggalkan dan dilupakan begitu saja.

Suasana rumah berubah seperti pemakaman, hening tetapi bising jeritan dalam hati. Pagi menuju siang pada pukul sepuluh, ketika penghuni rumah sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Sarapan sudah disiapkan pelayan yang datang hanya ketika dibutuhkan seperti membuat makanan, membersihkan rumah atau menggambil pakaian kotor agar dicuci. Jimin maupun Jungkook memang tidak begitu menyukai ranah pribadinya terusik—berhati-hati dari orang lain tentang kehidupan mereka karena bisa diekspos begitu saja dan dijadikan skandal mengingat posisi mereka sebagai kalangan atas yang berpengaruh terhadap ekonomi Korea Selatan.

Jungkook berhasil mengambil alih singgasana utama—sofa di depan ruang tengah dengan layar besar nyaris seperti home theatre. Padahal bisa dibilang, Jungkook keluar dari kamar paling belakang daripada kedua penghuni lainnya—Taeri dan Jimin. Ketika Taeri sedang sibuk di dapur menyantap sarapannya terlebih dahulu, Jungkook segera mengambil makanan yang di meja, melewati Taeri begitu saja dan seoalah menganggap Taeri tidak ada. Sengaja, dia sakit hati karena begitu menginginkan Taeri sejak dulu, sementara wanita itu sama sekali tidak memberikan kesempatan untuknya. Taeri hanya ingin bersenang-senang, bukan cinta. Di sisi lain dia tak ingin semakin menyakiti Taeri jika terus-terusan menunjukan perasaannya karena wanita itu akan merasa tidak nyaman. Taeri sendiri mengatakan terang-terangan tidak ingin berhubungan lagi sebab tak ingin dirinya tersakiti.

A Perfect Plan ✓Where stories live. Discover now