APP - 29

55.7K 4.1K 1.3K
                                    

Udah pada oleng belum, di team siapa? Haha.


+++


Taeri berada di dalam kamar, di atas kasur di mana biasanya dia dan Park Jimin berbaring tanpa melakukan apapun yang berarti—saling bertolak posisi—kecuali ketika bercinta guna mendapatkan anak. Untuk belakangan terakhir terntu tidak ada skinship berarti mengingat bahkan Taeri sebelumnya lebih memilih tidur di kamar tamu. Namun saat ini berbeda, dia berada di kamar, bermesraan dengan gairah mengebu, hanya saja tidak bersama dengan sang suami kontrak, melainkan adik tiri dari suaminya, Jeon Jungkook.

Bukan kasur yang menjadi tempatnya meletakan bokong tetapi paha sekal milik Jungkook. Berada di pangkuan pria yang baru saja mendeklarkan ingin memiliki dirinya. Ingin membahagiakan dirinya. Cukup membuat Taeri tertawa, menertawakan dirinya, Jimin dan juga Jungkook. Orang-orang yang berada dalam lingkaran kebodohan yang saling memanfaatkan satu-sama lain.

Pakaiannya masih terpasang sempurna sekalipun telah mengganti kemejanya dengan kamisol satin tipis yang lebih mirip seperti lingerie. Warnanya merah, seksi, Jungkook sampai ingin melepasnya agar Taeri telanjang saja di atas pangkuan. Tidak tersisa benang apapun yang menutupi tubuh molek itu. Inginnya begitu, tetapi Taeri memimpin keadaannya. Jungkook hanya bisa pasrah dengan pakaiannya yang sudah dicampakan begitu saja di lantai—baju dan celana. Satu-satunya yang tersisa di tubuh Jungkook hanyalah celana dalam ketat yang semakin terasa sesak karena miliknya yang menegang begitu hebat.

Mustahil tidak bereaksi ketika Taeri terus menggesekan kelamin mereka yang sialnya harus terhalang celana dalam tipis. Tidak berguna. Harusnya dibuka saja kemudian saling melakukan penetrasi. Ingin sekali memasuki Taeri. Namun kembali lagi ini permainan Taeri di mana setelah dia mengatakan ingin memiliki dan membuat bahagia, malah mendapatkan reaksi yang mengejutkan. Taeri tersenyum asimetris. Menariknya masuk ke dalam kamar. Mengganti pakaian tepat di depan Jungkook tanpa boleh dirinya melakukan apapun. Menahan saja matanya dimanjakan dan perlahanmiliknya menegang.

Taeri menggunakan pakaian tipis yang kelewat seksi—sengaja menggoda. Jungkook kebingungan harus apa saat itu. Menarik dan lalu mencumbu atau diam saja menunggu selanjutnya. Pun Taeri langsung menubrukan tubuhnya pada Jungkook—memberi ciuman dengan posisi tubuhnya di atas tubuh Jungkook. Kepalang, Jungkook menikmatinya, teramat. Dia suka Taeri yang nakal dan agresif. Belum selesai di sana, Taeri segera melepas pakaian Jungkook dan melempar asal. Kemudian menggati posisi mereka dengan Taeri yang dipangku.

"Ingin merasakan ini... Tempat duduk ternyaman," bisik Taeri manja dan menggoda seraya menggesek miliknya.

Tangan Jungkook meliar, berusaha membuka pakaian Taeri. Ingin mengecupi buah dada wanita itu, namun ditahan dengan senyuman licik. "Kau—yang akan aku buat nikmat," ujar Taeri. Jungkook meremang seketika.

Taeri tidak berbohong dengan 'ingin membuat nikmat', tetapi juga menyiksa secara bersamaan. Tubuhnya dikecup, dicium, diberi jilatan dan ditinggalkan bekas-bekas merah layaknya kanvas. Dia tidak pernah mempermasalahkan itu karena rasa ngilu yang didapatkan begitu nikmat. Terlebih tanda merah itu membuatnya merasa menjadi milik Taeri—tanda pengklaiman.

"N—nona..."

"Suka? Jungkook—suk—ahn—"

"Eungh—suka..."

Namun petting membuatnya gila. Jungkook haus akan kepuasaan. Ingin memasuki. Tersiksa sekali. Batasan yang membuatnya gila dan juga nikmat. Tahu tak ada jalan keluar di mana dia dapat meloloskan miliknya ke lubang basah berwarna merah muda itu, Jungkook mengambil jalan lain. Dengan frustasi melanjutkan petting lebih liar. Menekan, menggesek dan mendesah. Membuat seolah mereka benar-benar bercinta. Melupakan rasa malu bagaimana dia terlihat sekali frustasi secara seksual. Menekan-nekan dan menghentak sambil memeluk Taeri erat agar kelamin mereka beradu.

A Perfect Plan ✓Där berättelser lever. Upptäck nu