APP - 31

48.9K 4.5K 1.7K
                                    

Halo Aveyours, jangan dilewatkan ya. Mohon dibaca setiap author note! Pertama, selamat malam minggu! Semoga menemani malam minggumu. Fyi aja aku telat ngedate dua jam karena ngetik ini wkwkwk. Sekarang masih di jalan. Kedua, untuk update, aku akan selalu mengusahakan cepat tetapi tolong tinggalkan vote dan komentar. Kalau kamu cuma minta next atau update cepat, nagih update tetapi tidak pernah komen, akunya sedih. :( Nanti kalau aku balas galak, kalian misuh-misuh hehe. Selamat menikmati Hyungri dan Minri!

Ah ya satu lagi, aku akan post kalau kalian bisa menyentuh angka vote 3k dan komen 2k. Iya double update, besok langsung update new chapter. Mari kita coba apakah kalian bisa. 

+++

Tepat ketika saat break sesi syutingnya, ponsel Taeri berbunyi. Melihat nama yang tertera di layarnya, Taeri segera mengangkat. Tentu bukan suami kontraknya, Park Jimin si bajingan Busan. Kalau itu Jimin, dia akan memilih mendiamkan atau malah segera mematikan panggilannya. Inginya memblokir nomor Jimin, tetapi bagaimanapun mereka berdua masih memiliki hubungan kerja—suami pura-pura sekaligus investornya. Taeri masih tahu diri apalagi jika menyangkut uang. Salah-salah, dia akan melewatkan banyak informasi dan kesempatan penting. Pastinya jika memang itu menyangkut pekerjaan, Jimin akan meninggalkan pesan ketika panggilannya diabaikan, tetapi kali ini tidak ada sama sekali. Jadi biarlah Taeri melanjutkan sesi mengabaikan Park Jimin sebab pria itu menjadi gila dengan omongan melantur keluar dari mulutnya.

Cinta, cinta! Makan saja sana cinta setelah air mata yang diberikan, Taeri tak sudi.

Awalnya Taeri memang menghindari tiga nama

Park Jimin, yang ini tentu pembuat masalah nomor satu di hidupnya saat ini. Tidak perlu dijabarkan, pokoknya, ya bajingan Busan.

lalu Jeon Jungkook, wah yang ini jangan ditanya, Taeri tidak mengerti mengapa ternyata Jungkook memiliki rencana sendiri di mana dia adalah tujuan utama. Sesi bersenang dan main-main Kim Taeri jadi harus disudahi. Bisakah orang tidak memakai perasaan saja, begitu? Bahaya karena Taeri jadi goyah juga dengan sikap Jungkook yang sebenarnya. Manis sekali.

Jimin sudah memnunjukan bagaimana cinta membuatnya—tolol. Dia tidak akan mengulang itu pada siapapun termasuk Jungkook.

Yang ketiga tentu Kim Taehyung, yang ini adalah seharusnya paling dihindari demi menjaga keamanan situasi. Taehyung terlalu baik dan tulus sementara Taeri tahu tidak dapat memberikan apa yang Taehyung inginkan. Kalau saja yang Taehyung mau hanya sekadar bercinta atau semacam Jimin, Taeri tidak masalah ditambah perjanjian hitam di atas putih.

Lagipula seingat Taeri Taehyung tidak kalah berengseknya, duo gila sejak zaman sekolah. Kenapa juga sekarang jadi seperti ini pada dirinya? Taeri malah akan berterima kasih kalau Taehyung memperlakukannya sama seperti yang lain.

Tetapi yang menelpon adalah Kim Taehyung, satu-satunya alasan Taeri ingin mengangkat telepon karena dia memang hendak menghubungi Taehyung. Taeri perlu membicarakan tentang percakapan alot tempo hari antara Taeri dan Jimin perihal anak. Kalau tidak karena Taehyung, Taeri tidak mungkin berpikir dan melanjutkan karir sebagai orang bodoh dengan rencana sempurna yang sangat bengis itu. Taeri perlu berterima kasih pada Taehyung.

"Halo, dengan Kim Taeri aktris kelas atas di sini," sapa Taeri ketika mengangkat telepon Taehyung. Sengaja agar suasana tidak menjadi mencekam dan menyajikan kesombongannya seperti biasa.

Di seberang sana Taehyung tentu terkejut tetapi berakhir tertawa. Taeri berhasil! Padahal awalnya Taehyung kira akan menjadi suasana yang cukup menyedihkan mengingat Taeri mengabaikan dan menghindarinya belakangan ini dan dia hampir gila karena rasa rindu. Gila juga dengan rasa sedih dijauhi Taeri. Biasanya apapun dia akan menceritakan pada Taeri atau sekadar bertemu menghapus rindu, tentu dengan Jimin juga di sana. Menyedihkan ketika mereka bertiga tidak dapat seperti itu lagi.

A Perfect Plan ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora