APP - 30

44K 4.5K 1.4K
                                    

Halo, Aveyours! Kalian kangen APP gak? Kalau kalian suka FF ini, tahu kan bagaimana cara mengapresiasikannya? Kalau gak tahu, aku nanti sedih. Huhu. Komen banyak-banyak, gitu. Enjoy cerita ini. Siapkan—tisu? Ah bukan, apa ya.... Apa aja deh. Selamat membaca!

  +++

Kemarin Park Jimin membawa beban berat di kedua pundaknya. Ada yang minta diselesaikan dan harus diakhiri. Ada kesalahan yang dibuat atas nama kesenangan. Ada pula kebenaran yang ditutupi karena rasa takut akan tersakiti. Takut pada dirinya sendiri dan seisi semesta yang akan menjadi tidak ramah jikalau langkah yang diambil berbeda. Namun sekarang saatnya menarik napas dalam-dalam sebelum menghela napas sambil melangkah dengan pasti pada tiap keputusan yang dibuat. Park Jimin membuat kesalahan dan ingin mengakhirinya. Berhenti membiarkan ketololan bermain-main.

Kepalanya masih berat, sama seperti ketika bangun tidur dan menemukan Taeri terlelap di sampingnya—di atas kasur mereka. Senyum tipis Jimin terukir, ada perasaan bahagia yang tidak bisa dijabarkan alasannya. Taeri kembali tidur bersamanya. Jimin tahu kalau itu sama sekali tidak menandakan bahwa mereka kembali akur—Taeri masih marah—tetapi setidaknya cukup membuktikan bahwa Kim Taeri masih dan akan selalu peduli padanya. Berani taruhan kalau semalam Jimin mabuk berat dari kepalanya yang pusing sekali dan tak ingat apa yang terjadi semalam. Masih sama seperti dulu, sekalipun Taeri sering bertingkah tidak mau peduli, nyatanya dia yang paling peduli pada Jimin ataupun Taehyung. Masih selalu begitu.

Keluar kamar mandi sambil mengusak rambutnya dengan handuk kecil sementara tubuhnya dibalut kimono mandi. Masih basah dan sempat menetes ke paha Taeri ketika Jimin mendekat memastikan istrinya itu sudah bangun atau belum. Taeri masih tidur, tetapi dengan tingkat kepekaan yang tinggi, dia bergerak tak nyaman. Jimin tersenyum sendiri melihat bagaimana air itu sempat bermain di paha Taeri.

Jimin ingin jadi air.

Tunggu! Apakah dia baru saja mendadak jadi seperti Jungkook dan Taehyung?

Segera mengalihkan pikiran, Jimin memilih mengeringkan rambut dengan hair dryer di depan meja rias sambil sesekali melihat Taeri dari kaca. Kepalanya memang masih pusing tetapi tidak seperti sebelumnya, air telah menolongnya mendinginkan kepala yang nanti pasti akan jadi panas kembali—persis seperti kemarin. Tidak pernah membayangkan bahwa Jung Isla akan dengan berani datang ke rumahnya terang-terangan. Yang Jimin tahu, Isla hanyalah gadis malang dengan wajah cantik yang cukup membuatnya tertarik. Tetapi siapa yang tahu bahwa Isla bisa senekat itu? Sama gilanya dengan dirinya ataupun Taeri.

Pertama kali bertemu Isla, Jimin menganggap wanita itu sama seperti yang lainnya. Isla butuh bantuan dan Jimin memberi penawaran. Sama-sama menguntungkan. Isla yang malang, harapan satu-satunya wanita itu hanyalah Park Jimin dan kekuasaannya. Mantan kekasih Isla adalah sakit jiwa yang tidak akan melepaskannya ke mana pun. Pindah kerja dari satu tempat ke satunya lagi dan dia sudah lelah. Bekerja di perusahaan Taehyung adalah pencapaian yang begitu luar biasa dan Isla tidak ingin lari lagi.

Bagi Jung Isla bertemu dengan Park Jimin adalah takdir. Dia tahu jelas jejak reputasi pemuda kelewat tampan itu. Isla takut terlebih ketika ditunjukan Kim Taeri yang terlihat luar biasa. Dia tahu akan kalah jika berusaha menjerat Jimin ataupun Taehyung. Isla tahu bagaimana bosnya itu tergila-gila pada Taeri. Kemudian Jimin datang dengan begitu menggoda. Isla tahu diri bahwa Jimin tidak pernah benar-benar tertarik padanya. Jimin hanya ingin bermain-main di tengah penat dan Isla tidak masalah dengan itu. Kemudian terciptalah ikatan saling menguntungkan di mana Jimin berjanji membuat mantan kekasih Isla berhenti mengejarnya, dan sebagai balasan, diri Isla yang diberikan.

Isla tak masalah sebab mereka saling menguntungkan dan tidak ada yang bisa melakukan itu selain seseorang yang memiliki kekuasaan. Mantan kekasihnya itu sakit jiwa dan begitu lihai. Pernah melapor dan berakhir percuma. Semuanya lolos. Namun Jimin dapat melakukan segalanya; cara kasar membuat mantan kekasihnya menyerah dengan orang suruhan yang dapat menghabisi, atau memasukan ke dalam penjara jika orang itu membual dan melapor di pengadilan.

A Perfect Plan ✓Where stories live. Discover now