Van Helsing

728 32 2
                                    

"Beep Beep"

Aku mengambil SPTdex atau SupernaturalDex dari dalam saku jaket ku dan melihat layarnya.

1 makhluk supernatural teridentifikasi

Spesies: Werewolf

Jenis: Normal

Ancaman: Medium

"Ku temukan kau." Ucapku saat melihat sosok hitam melompat dari atap ke atap. Aku mengeluarkan pistol semi-otomatis dan mengarahkannya pada sosok hitam itu. Aku lepaskan sebuah tembakan dan mengenai kaki belakang sosok hitam itu. Aku melihatnya jatuh ke dalam lorong gelap. Aku segera mendekati serigala raksasa itu.

Serigala itu terkulai lemas tak berdaya.

"Peluru p-perak? Siapa kau sebenarnya?" Serigala itu menggeram kesakitan.

"Namaku tidaklah penting untuk seekor serigala mati, bukan? Atas perintah langsung dari organisasi Helsing, dengan ini aku menghukummu mati atas pembunuhan pada seorang anak berusia 10 tahun yang kau lakukan. "

"H-Hentikan!"

Sebuah tembakan bergema di malam yang sunyi.


"Namaku Van Helsing. Ingat itu di alam baka." Aku menatap mayat serigala itu dengan tatapan dingin. Kemudian aku beranjak pergi.

Nama lahir ku adalah Shania Van Helsing. Keturunan ke-8 dari pemburu supernatural yang terkenal di dunia, Abraham Van Helsing. Seorang penyiar berita di pagi hari, seorang pemburu di malam hari. Karena aku tidak bisa menggunakan nama lahirku di depan umum, maka aku menggunakan nama samaran Shania Junianata. Bahkan sahabatku hanya mengenalku dengan Shania Junianata. Aku bekerja untuk organisasi Helsing yang misinya adalah untuk mencari dan membunuh makhluk supernatural yang mengancam masyarakat. Senjata berburu milikku terdiri dari pistol semi-otomatis dan katana. Tentu saja bukan pistol semi-otomatis atau pun katana sembarangan, peluru dan katananya semua terbuat dari perak. Kalian mungkin tahu, Vampir dan Werewolf lemah terhadap perak. Mereka akan lumpuh bahkan bisa sampai mati sesaat setelah kontak langsung dengan bahan perak. Aku telah dilatih untuk menguasai segala macam teknik pedang dan gaya bertarung sampai aku benar-benar melebihi kemampuan manusia dalam hal kecepatan, kekuatan dan refleks.





Aku terbangun dari tidurku dan memaksa diriku untuk duduk di tepi tempat tidur, meski dengan malasnya dan mata masih tertutup rapat. Lelah dari pekerjaan kemarin masih mempengaruhi kesadaranku hingga enggan untuk membuka mata. Masih berusaha keras untuk membuka mata, tiba-tiba ..

"Caniyaa!!" Sebuah suara muncul dari belakang ku. Dengan seenaknya dia melompat keatas tempat tidurku dan memelukku erat dari belakang.

"Hentikan, Beby! Berapa kali lagi harus aku ingatkan agar tidak teleport langsung ke kamarku tanpa izin, hah? Aku butuh privasi, tahu?" Aku berusaha mengelak melepaskan diri dari pelukannya yang mengganggu.

"Auw! .. Caniya jahat ih .. Kok nyubit sih" keluhnya cemberut sambil mengelus pinggangnya yang baru saja ku cubit.

Gadis ini bernama Beby Chaesara, Partner berburuku. Seperti namanya, kelakuan nya seperti anak - anak. Sangat menyenangkan memang, sangat ceria, tapi juga sangat mengganggu. Oh Iya, dia bukan manusia, tetapi makhluk yang paling langka dari semua Supernatural yang ada, nephilim, campuran malaikat dan iblis. Memiliki dua mode tempur yang berbeda, mode malaikat dan mode iblis. Dalam mode malaikat, dia akan memiliki sayap dan bisa terbang. Dia memiliki sebuah sabit biru besar saat dalam bentuk malaikat. Sementara mode iblis nya? Nah, sebaiknya kita tidak membicarakan tentang itu sekarang. Kami memiliki kenangan buruk tentang hal itu. Itu terjadi 1 tahun yang lalu ketika pertama kali aku bertemu dengannya. Asal kalian tahu, meski kadang membuatku kesal, aku tidak bisa benar-benar marah padanya.



Karena, dia adalah pahlawanku.




Opening new story. Arc ke empat dari project FSU.

Seperti sebelumnya, cerita asli bukan milik saya, saya hanya menulis ulang dengan mengganti bahasa, nama karakter dan sebagian besar alur ceritanya. Untuk kali ini lebih dari 50 persen ceritanya baru karena arc ke4 ini harusnya jadi klimak dari arc sebelumnya, tapi karena ku buat terpisah jadi ku harus membuat cerita baru untuk menuju klimak.


Nah! Siap untuk berburu?

See you next..

The HunterWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu