Jiwa Iblis

145 23 3
                                    

Di suatu jalan di pinggir kota

"Ayah .. Kenapa tidak ada seorang pun di jalan saat ini?" tanya seorang anak berusia 5 tahun yang berjalan di antara kedua orang tuanya.

"Itu karena ini sudah larut malam, sayang. Semua orang sudah berada di rumah untuk tidur. Kita juga harus cepat pulang dan tidur." jawab sang ayah.

"Benar sekali. Kamu juga harus sekolah besok." Ucap Ibu.

Sesaat kemudian, muncul cahaya terang dari langit dususul Beby yang mendarat di tanah tepat di depan mereka, membuat mereka terkejut. Anak laki-laki kecil itu pun berteriak kagum, "Lihat, ibu! Seorang malaikat!"

Tapi melihat sisik pada lengan dan leher Beby, dengan segera sang ayah tahu bahwa itu bukan malaikat. Sang ayah segera bertanya. "S-Siapa kau?"

Beby mengabaikan pertanyaannya dan hanya memandang keluarga kecil itu. "Kalian bertiga .."

Tiba-tiba, Beby memanggil sabit dari tangan kanannya dan memukulkannya keras ke tanah. Jeritan anak kecil itu berubah dari kagum menjadi jeritan ketakutan. Sang ayah segera mendorong istri dan anaknya ke belakangnya. "A-Aku tidak tahu kau siapa, tapi jika kau ingin membunuh, maka bunuhlah aku! Jangan sakiti mereka! " Ucap sang ayah memohon untuk menyelamatkan istri dan anaknya.

Beby akhirnya membuka mulut, "Maafkan aku ..."

Pernyataan itu membuat sang ayah tersentak kemudian memeluk istri dan anaknya erat-erat. Anak kecil itu menangis keras melihat tampilan menakutkan Beby dengan wajah yang dingin tanpa ekspresi itu.

Begitu Beby mengangkat sabit nya tinggi ke langit, sebuah memori tiba-tiba melintas di benaknya.


"Ouch! Kenapa dijitak, Caniya!? " keluh Beby.

"Itu karena kamu tidak memperhatikanku. Aku sedang mengajarimu peraturan dasar Hellsing. Karena kamu masih baru di sini, jadi lebih baik perhatikan semua peraturan dengan benar. Nah, sekarang adalah sumpah Helsing. Ini adalah bagian yang paling penting. " Ucap Shania. Beby masih cemberut tapi tetap menganggukkan kepalanya.

"Ulangi setelah ku. Aku bersumpah atas nama Hellsing bahwa aku tidak akan pernah menyakiti seorang manusia yang tak berdosa dalam keadaan apapun. " Shania mengucapkannya dengan tangan kanannya ia angkat ke atas.

"Aku bersumpah atas nama Hell-Ouch!" Beby mendapat jitakan di kepalanya lagi oleh Shania.

"Tanganmu yang benar." tegur Shania.

Beby dengan enggan mengangkat tangan kanannya dan mengulanginya. "Aku bersumpah atas nama-Ouch! Apa lagi sekarang? Aku sudah mengangkat tangan kananku!" Sekali lagi, Beby mendapat jitakan di kepala.

"Kamu seperti orang yang tidak makan berhari-hari. Lebih keras! " tegur Shania lagi.

Setelah memutar matanya kesal, Beby mengulang sumpahnya lagi, tapi kali ini lebih keras dan jelas."Aku bersumpah atas nama Hellsing bahwa aku tidak akan pernah menyakiti seorang manusia yang tak berdosa dalam keadaan apapun."

Shania pun tersenyum dan bertepuk tangan. "Baiklah, Beby. Sekarang seperti yang aku janjikan padamu, Ayo kita pergi membeli es krim. "

"YAY !!"


Setelah mengingat adegan itu, air mata Beby perlahan bergulir di wajahnya dan mencengkeram erat sabit nya. Dia kemudian menjerit keras dan membanting sabitnya ke tanah, mengejutkan keluarga itu. Dia kemudian memelototi mereka bertiga sebelum berteriak. "PERGI !!"

The HunterDonde viven las historias. Descúbrelo ahora