Big Mission

215 23 6
                                    

Di tengah hutan yang luas dan gelap, dua sosok misterius berdiri bersampingan memandang sebuah pusaran hitam yang membelah hutan. Dari pusaran hitam itu muncul 20 makhluk raksasa setinggi sekitar 3 meteran dan bertubuh besar.

Makhluk-makhluk raksasa itu berdiri menggeram menatap dua orang didepan mereka. Salah satu dari sosok itu tertawa aneh, saat melihat mereka.

"Khu khu khu, pasukan yang bagus." tawa sosok laki-laki.

Seorang wanita disampingnya tersenyum sinis kemudian berbalik. "Ku serahkan sisanya padamu. Jangan sampai gagal."

Wanita itu pun berjalan pergi meninggalkan laki-laki itu bersama para raksasa.

Laki-laki itu pun tersenyum "Ini akan menarik."


...

Di Markas rahasia Helsing sore itu keadaan tampak tenang dan damai. Semua penghuni markas melakukan kegiatannya masing-masing. Hingga kemudian ketenangan itu terusik oleh sebuah ledakan yang mampu mengejutkan seluruh penghuni Helsing.

Ledakan berasal dari sebuah ruang laboratorium yang diisi oleh dua orang wanita.


Tidak lama kemudian pintu ruangan terbuka dengan kasar, disusul kemunculan seorang wanita yang memasuki ruangan.

"Apa yang terjadi?" Melody menatap dua wanita yang masih sibuk mengibaskan tangan didepan wajah, menghilangkan asap yang menyelimuti mereka.

"Rachel?" tanya Melody lagi.

Asap pun menghilang, memperlihatkan wajah keduanya. Wanita yang dipanggil akhirnya menjawab. "M-maaf kak, kita sedang mengupgrade para capung pengintai. Tapi tanpa sengaja menabrak sesuatu hingga meledak saat kami mencoba menerbangkannya."

Melody menatap Rachel dan Vanka bergantian, kemudian tatapannya tertuju pada alat ditangan Vanka. Sadar arah tatapan Melody, Vanka segera meletakkan alat itu di meja dengan kasar, lalu tersenyum canggung.

"Bukankah sudah kukatakan untuk tidak mencoba alatmu di sini? Kau bisa melakukannya di ruang latihan atau di luar." tegur Melody.

"I-iya, maaf kak." Ucap Rachel menundukkan wajahnya. Melody pun berbalik berniat pergi, namun sebelum benar-benar keluar, ia kembali berbalik. "Dan ingat, alat-alat disini bukan untuk mainan. Jika tidak bisa mengoprasikannya, jangan asal mencoba." Ucap Melody yang disadari Vanka bahwa itu ditujukan untuknya.


Melody sudah keluar dari ruang laboratorium, namun tiba-tiba ada seorang pria berlari mendekat dengan wajah paniknya.

"Ketua!" seru pria itu.

"Ada apa?"

"Ada info penting yang baru saja masuk. SD tingkat B baru saja muncul di hutan barat." Melody cukup terkejut mendengarnya laporan pria itu.

"Apa, tingkat B?"

Suara keras Melody membuat Rachel dan Vanka keluar. Keduanya melihat pria itu dengan tatapan bertanya dan dibalas dengan gelengan kepala, tidak ingin mengganggu Melody yang sepertinya sedang berfikir.

Beberapa saat terdiam, Melody kemudian menatap mereka semua.

"Kumpulkan semua hunter sekarang juga!"

"Baik Ketua."



Kantin markas Helsing.

"Jadi, ledakan apa tadi?" seorang wanita tinggi berwajah dingin sampai di sebuah meja yang sudah ada dua wanita lain duduk di sana. Wanita itu meletakan satu piring makanan di meja dengan asal, satu lagi diserahkan pada salah satu wanita yang segera tersenyum manis menerimanya, kemudian ia duduk di sebelahnya.

The HunterWhere stories live. Discover now