Dari Bayangan Hutan (4)

7.2K 1.1K 559
                                    

Masih ada yang nungguin Abang Dewa!?

"Jadi kita nggak langsung ke Rohil!?" aku kembali menatap Bang Yose, mencoba menemukan kebohongan dari sikap tenangnya yang kadang menyembunyikan rencana prank receh demi menambah subscriber di akun youtube abal-abal miliknya.

"Tadinya mau langsung, tapi barusan dapat email dari Dewa ... dia baru bisa ketemu kita besok pagi, jadi katanya lebih baik kita ketemuan di sini aja."

Yah aku tahu itu lebih baik, tapi itu artinya ada biaya ekstra yang harus dikeluarkan untuk biaya penginapan. Mana kalo pesan kamar di last minute gini susah buat dapat harga dan lokasi yang cocok.

Dasar! Ngerepotin aja.

"Terus kita mau kemana dulu ini Bang?" tanyaku lagi.

"Kamu mau kemana memangnya!? Kalo Abang mau ke Novotel lah!"

"Hah!?"

"Kok pake 'hah' gitu!? Harusnya kamu bilang alhamdulilah dapet tempat menginap yang bagus."

"Ya terus bayarnya?"

"Tinggal masuk doang, susah amat Lo," gerutu Bang Yose seraya berlalu menuju keluar gerbang kedatangan.

"Ini maksudnya gimana sih!?" aku bertukar tatap dengan Judith yang meski diam sejak tadi tapi nggak kelihatan kayak kaget gitu.

"Lo kebanyakan mikir deh, ikutin ajalah dia maunya apa."

"Nanti yang bayar siapa?"

"Tadi pas Lo ke kamar kecil Bang Yose nerima panggilan dari Pak Dewa."

"Terus?"

"Kita dipesanin kamar di Novotel, gratis dia yang bayar sebagai ucapan minta maaf karena belum bisa menemui kita malam ini."

"Hah!"

"Yaelah hah heh hah heh terus dari tadi!"

Aku menggaruk tengkukku sekilas, kemudian nyengir karena hal yang serba kebetulan ini. "masalahnya tuh semalam pas pamit sama Bunda gue ngomong kita nggak bakalan kemana-mana, cuma meeting di novotel doang, kok bisa kebetulan banget sih!"

"Tauk, jodoh kali lu sama Pak Dewa."

Aku mengerutkan wajah sambil menatap Judith gemas. "Ngomong-ngomong, itu orang kok mau sih bayarin hotel kita? Mana hotel mahal lagi."

"Aduuuh Kana, apa sih yang Lo tau sebenernya?"

Kutatap Judith tak mengerti.

"Pak Dewa itu keturunan orang kaya lama di Riau, bukan cuma kaya tapi bangsawan juga."

"Lo tau dari mana?"

"Di mana-mana juga ada infonya Kana! Lo tau TD Holding nggak?"

Aku mengangguk, "perusahaan Singapura yang beli saham perusahaan telekomunikasi nasional kita itu kan?"

Judith mengangguk. "Itu cuma cabang bisnisnya, Kana Sayang, intinya TD Holding itu perusahaan raksasa kelas Asia yang punya segala hal ... Mulai dari bisnis remeh macam toko eclairs homemade terenak di Singapura sampai bisnis jasa kontruksi pencakar langit."

"Terus hubungannya dengan Pak Dewa?"

"Dia salah satu ahli warisnya."

"Masa!?"

Judith mengangguk mantap. "Tapi sejak awal Pak Dewa menolak masuk ke dunia bisnis dan memilih terjun di bidang hukum, khususnya terkait masalah-masalah lingkungan hidup.

Pengantin BunianWhere stories live. Discover now