Chapter 7 : Revenge

926 40 2
                                    

"Omelette atau Fruity Loops?"

Aku tersenyum, "Kali ini, mungkin Fruity loops"balasku sambil menarik kursi makan dan menempatkan diriku di atasnya. "Aku juga!"sambung Sean yang masih menuruni tangga. Paman frans mengangguk kemudian membuka lemari es untuk mengambil susu putih dan sereal fruity loops. "Tumben, fruity loops"saut Sean sambil ikut duduk di sampingku. Aku mengerdikkan bahuku, "Entahlah, aku mulai bosan"jawabku singkat. Ia berdeham menjawab balasanku.

Pagi ini, aku sedikit mengantuk. Tidak seperti biasanya, biasanya aku benar-benar fresh setelah bangun tidur. Namun tidak pagi ini. Otak ku masih sibuk memikirkan kejadian tadi malam. Ketika aku hendak ke toilet dan tiba-tiba mendengar gumaman paman frans. Ia berkata, bahwa ia sudah menyingkirkan seseorang, apa maksudnya 'menyingkirkan'? Lagipula, tidak mungkin paman frans sedang mengigau. Jika iya, mengapa semalam gumaman itu disertai suara robekan kertas? Seakan-akan paman frans sedang menghapus sebuah memori dalam sebuah kertas.

Aku sengaja tidak memberitahu Sean. Aku tau, dia orang yang berkarakter penasaran. Apapun yang membuatnya penasaran, ia akan berjuang untuk mengungkapkan hal itu. Dan, aku tidak mungkin menanyakan hal itu pada paman frans pagi ini juga. Entahlah, aku hanya memiliki suatu firasat buruk pagi ini.

"Melamun saja"saut Sean sambil menepuk bahuku pelan. Aku terhenyak, lalu menoleh ke Sean. "Yaa, pagi ini aku masih mengantuk"jawabku sambil mengucek mata. Ia menautkan kedua alisnya, "Kenapa?".

"Semalam, aku kurang tidur. Mataku sulit sekali untuk terlelap"balasku sambil menguap lebar. "Sikat gigimu! Bau!"ejek Sean sambil menghimpit hidungnya dengan kedua jarinya. Aku mendengus kesal. "Memangnya aku saja? Kau juga, tau!". Sean terkekeh melihat tingkahku yang kekanak-kanakan.

"Ini dia, fruity loops!"ujar paman frans sambil meletakkan dua buah mangkuk berwarna hijau berisikan sereal fruity loops. "Thanks paman!"sautku sambil meraih salah satu mangkuk, diikuti oleh Sean yang juga mengambil mangkuknya. "Mr.Frans? Kau tidak sarapan?"tanya Sean sambil mengaduk-aduk serealnya. Paman frans menggeleng pelan. "Aku sedang tidak dalam mood ku untuk sarapan"tuturnya dilanjutkan dengan senyum. Sean mengangguk lalu menyuapkan sesendok fruity loops ke dalam mulutnya.

Ku lihat paman frans melangkah pergi menjauh dari ruang makan menuju ke pekarangan belakang. Aku tidak akan bertanya padanya apa yang akan dia lakukan. Mungkin dengan mengikuti paman frans menuju pekarangan belakang, akan memberikanku sebuah informasi.

Paman frans tampak aneh belakangan ini. Senyumnya terlihat beda dari biasanya. Ia tidak ingin sarapan, meskipun aku tau paman tidak suka fruity loops, tapi setidaknya dia sarapan seperti pagi-pagi lainnya. Meskipun kami memilih untuk memakan fruity loops, ia pasti membuat omelette untuk dirinya sendiri.

"Key?"

Aku tersadar dari lamunanku. Lagi.

"Oh, iya, haha"jawabku canggung kemudian langsung melahap fruity loops di depanku. "Kau ini kenapa?"tanya Sean sambil menatapku. Aku menghela nafas pelan, "Aku ini kurang tidur"jawabku berbohong. Sean menatapku seakan-akan aku ini pencuri yang sedang di interogasi. Aku mendengus kesal, "Sean, berhenti menatapku seperti itu, aku ini bukan pencuri ya. Aku hanya kurang tidur"tuturku sambil memalingkan wajahku.

Ia menghela nafas, "Hmm..baiklah"

* * *

Aku menyalakan TV di kamarku, dan seperti biasa, aku memutar channel musik. Kemudian mengacak-acak lemari, mencari-cari pakaian yang bisa kupakai untuk hari ini. Mataku menelusuri rak-rak di lemari pakaian. Seingatku, paman frans pernah berkata padaku, di kamar ini, ada pakaian-pakaian istrinya, yang mungkin cocok denganku.

Tak lama kemudian, pandanganku menangkap sebuah kaus putih dengan lambang peace ditengahnya. Ada sebuah cardigan hitam dan black skirt selutut. Aku mengambil rok,kaus, dan cardigan itu.

Runaway [SELESAI]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ