Chapter 18 : Guilty

359 27 0
                                    

"Aku ingin kau menjadi bagian dari rencana ini, semua sandiwaramu benar-benar bagus"

Ia terkekeh mendengar pujian dari seberang sana. "Ya, kau masih bisa mengandalkanku"

"Jadi, ia percaya begitu saja padamu?"

"Ya, begitulah adanya"

"Ia tidak akan menyangka semua ini"

Kedua pihak saling memutuskan sambungan telepon. Mereka sepakat akan rencana yang mereka buat. Ia tidak tahu kebenarannya. Ia tidak akan tahu.

*

Hello, it's me

I was wondering if after all these years you'd like to meet

Samar-samar ku dengar sebuah lagu yang menggema di telingaku. Kurasakan nyeri di bagian tengkukku, mungkin karena posisi dudukku yang tidak benar. Namun, bagaimana bisa? Maksudku, bagaimana bisa aku ada di sini?

Kelopak mataku yang sedari tadi menutup, perlahan ku buka. Awalnya penglihatanku sedikit kabur namun perlahan mulai jelas dan yang pertama ku lihat adalah dashboard mobil yang dihiasi dengan semacam gantungan dan sekotak tissue. Ku tolehkan kepalaku ke kaca mobil di samping kanan dan kiriku, dan jalan yang sedang dilewati mobil ini sedikit ku kenal. Aku menggumam pelan yang ternyata menarik perhatian sang pengemudi.

"Oh, Keyline. Kau sudah sadar rupanya"

Pengemudi itu menoleh dan saat itu pula aku tau bahwa ia..

"Chris?"

"Yup, it's me"

"Bagaimana bisa kau menemukanku?"

"Aku melihatmu tak sadarkan diri di pinggir jalan, apa yang sebenarnya kau lakukan Key? Sampai tidak sadarkan diri seperti itu" tanya Chris

"A-Aku--, tunggu. Apa yang kau lakukan di sana?" tanyaku balik dengan curiga. Pikiran negatif ku kambuh lagi. Mungkin ada sesuatu yang tidak ku ketahui. Maksudku, bagaimana Chris selalu di mana-mana? Apa yang dia lakukan di Janesville? Apa dia memata-mataiku? Apa ini semua hanya kebetulan bahwa kami sering sekali berpas-pasan?

Apa mungkin kami berjodoh?

(Sean : "Terus aku ini kau anggap apa Key? Aku ini apa? Aku mah apa atuh._.")

Tidak. Tidak mungkin.

"Aku baru saja mengunjungi saudaraku di sekitar Janesville dan kebetulan melewati jalan di mana ku temukan kau" jelasnya dengan nada yang biasa saja.

Mungkin dia jujur.

Mungkin.

"Oh, baiklah"

Aku menghembuskan nafas perlahan, pikiranku masih di terjang oleh rasa bersalah yang luar biasa karena telah meninggalkan Sean di sana. Mungkin ada baiknya jika aku bercerita pada Chris tentang kejadian tadi. Dia baik, dan sering sekali menolongku. Mungkin jika aku meminta bantuan padanya, ia akan bersedia.

"Chris, aku ingin mengatakan sesuatu"

"Hmm?" gumamnya tanpa menoleh ke belakang.

"Aku ingin me-" ucapanku terpotong saat aku melihat tattoo khas anggota PMRF di bagian tengkuknya yang sedikit tertutupi oleh rambutnya. Tanggapan positifku mengenai Chris hilang sudah, apa jangan-jangan ia tidak benar-benar bermaksud baik menolongku? Apa mungkin dia akan membawaku ke tempat lain?

"Iya key?"

"A-aku ingin me-- mengucapkan terimakasih karena kau telah membantuku" balasku gugup

Runaway [SELESAI]Where stories live. Discover now