Chapter 19 : The Reveal

399 32 1
                                    

*AUTHOR'S POV*

Sebuah keajaiban terjadi.

Jemari Sean mulai bergerak, ia telah sadarkan diri. Kelopak matanya terbuka, ia melihat sebuah cairan putih di depannya. Kepalanya terasa berputar. Ia berusaha mengubah posisinya menjadi duduk, namun rasa nyeri yang amat sangat menyerang perut bagian atasnya. Ia mengerang menahan sakit. Ia mendorong beban tubuhnya dengan kakinya. Setelah bersandar di tembok dapur, ia melihat sekelilingnya. Ia tidak menemukan sosok Keyline.

"Keyline?"

Suaranya menggema di dalam dapur yang sepi. Tiba-tiba seseorang berteriak dari lantai 2

"Sean!"

Sean mengalihkan pandangannya ke tangga menuju lantai 2, "MOM?"

Dengan segenap tenaga yang ia miliki, Sean berusaha bangkit dan menghampiri sumber suara. Tangan menggapai-gapai benda-benda terdekatnya untuk membantunya menopang berat tubuhnya. Sean menaiki setiap anak tangga dengan tergopoh-gopoh, setiap anak tangga yang ia pijak, rasa nyeri itu muncul. Sean akhirnya mencapai lantai dua.

"Sean!" pekik Mrs.McDonald ketika mendengar langkah kaki di lantai dua.

"Aku datang!" balas Sean. Ia mencapai pintu kamar Ibunya yang terbuka lebar.

"Ya Tuhan, Mom!" Sean menghampiri Ibunya yang berlumuran darah di bagian dada kanan.

Mrs.McDonald mengernyitkan dahinya menahan sakit. "Mom, aku akan mengambil kotak First Aid" ucap Sean. "Sean.." lirih ibunya.

"Aku akan perban ini dan pendarahannya semoga berhenti" ucap Sean dengan khawatir dan panik sembari menekan pendarahan di dada kanan ibunya.

"Sean, dengarkan mom"

Sean menoleh ke ibunya, "Aku tidak apa-apa. Hanya tertembak di bagian kanan, aku bisa mengobati diriku sendiri"

"Aku akan melilit perban di sekitar luka tembakmu, Mom. Aku tidak akan meninggalkan mu dalam keadaan seperti ini"

"Sean, tinggalkan aku sekarang"

Sean tidak yakin akan keputusan ibunya, "Mom tahu temanmu itu dalam bahaya. Sekarang jemputlah dia. Dan jika kau telah menemukannya, jangan kembali kesini, karena orang-orang itu akan menemukanmu dan temanmu itu. Pergilah ke rumah Bibi Madeline di pinggiran kota Janesville. Pakailah mobil mom di garasi, berjanjilah kau akan kesana"

"Mom.."

"Sean. Berjanjilah"

Sean menghela napas panjang "Baiklah, aku berjanji"

Mrs.McDonald menyunggingkan senyum, "Bagus, sekarang pergilah"

Dengan berat hati Sean meninggalkan Ibunya yang masih terluka. Ia akan mengingat pesan Ibunya dan memegang janji. Ia beranjak, masih dalam keadaan kesakitan. Ia berjalan menuruni anak tangga. Ia meraih kunci mobil yang terletak di lemari ruang dapur. Tiba-tiba suara dering ponsel mengejutkan Sean. Ia melihat sebuah ponsel model lama tergeletak di lantai. Entah milik siapa. Ia meraih ponsel itu, untungnya tidak diamankan dengan kode PIN. Ponsel itu baru saja menerima sebuah pesan singkat. Disitu tertulis sebuah inisial yaitu N.E

"N.E?" Sean menggumam

Ia menekan tombol untuk membuka pesan

*ISI PESAN*

Malam ini semua berkumpul ke Cliffbreakers Riverside Hotel di ruangan konferensi

Alamat : 700 W Riverside Blvd,Rockford, IL 61103,Amerika Serikat

Runaway [SELESAI]Where stories live. Discover now