# Prolog

193 52 11
                                    

-  h a p p y  r e a d i n g ✨

Hujan sore itu turun sangat deras membasahi kota Jogyakarta yang sangat gersang akibat kemarau panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan sore itu turun sangat deras membasahi kota Jogyakarta yang sangat gersang akibat kemarau panjang.

Seorang perempuan berlari kecil menuju halte seraya menutup kepalanya menggunakan telapak tangan agar terhindar dari rintikan hujan yang semakin deras.

"Aduhh, tumben banget hujan," keluh perempuan itu sambil mengibaskan blazernya yang basah akibat hujan.

Hening tercipta karena perempuan itu hanya berbicara kepada dirinya sendiri. Lalu, di tengah keheningan itu, suara berat keluar dari mulut seseorang.

"Kadang hujan itu bukan sesuatu yang perlu dikeluhkan, karena ada segelintir orang di luar sana menanti turunnya hujan."

Sahutan dari orang asing dengan suara serak itu membuat sang perempuan terdiam. Ia menoleh ke samping lalu mendapati seorang lelaki berdiri dengan kemeja setengah basah.

"Siapa ya?" tanyanya keheranan.

Lelaki itu hanya menoleh, sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh perempuan tadi.

Lalu setelah itu, bus singgah pada halte yang sedang mereka jadikan tempat untuk berteduh. Lelaki bernama Harsa itu melangkahkan kakinya memasuki bus, meninggalkan Kala yang termenung di sana.

 Lelaki bernama Harsa itu melangkahkan kakinya memasuki bus, meninggalkan Kala yang termenung di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan Di Penghujung Kemarau ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang