9 | Yang Tak Terungkap

44 35 3
                                    

-  h a p p y  r e a d i n g ✨

"Apa yang kalian sembunyikan dari Kala, Bu, Yah?" lirih perempuan itu dengan wajah sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kalian sembunyikan dari Kala, Bu, Yah?" lirih perempuan itu dengan wajah sedih.

• • •

"Abis dari sungai, Dam?" celetuk Jaka ketika Adam datang.

Malam ini, mereka memang berencana untuk berkumpul dan saling berbincang. Pasalnya, sudah lama mereka tidak saling bertukar cerita semenjak Jaka sering pergi liburan ke kota.

Rumah Jaka selalu menjadi tempat pertemuan mereka ketika bertiga berkumpul. Ketika Adam tiba, ternyata Fariz sudah di sana.

"Iya dari sungai, tapi pulang ke rumah dulu," jawab Adam singkat. Mereka berkumpul di dalam kamar Jaka.

"Gimana kemarin ke kota?" tanya Fariz memulai perbincangan diantara mereka.

"Dinda noh, jalan-jalan mulu. Aku-mah kerja," ucap Jaka selaku kakak laki-lakinya Dinda.

"Kerja apa?"

"Barista, baru dibukain kafe sama Ayah," jawab Jaka.

"Terus kenapa bisa balik ke sini?" Fariz ikut melontarkan pertanyaan.

"Pengen prepare, kemarin cuman nyoba  doang. Nanti bulan depan baru opening."

Fariz menganggukkan kepalanya ketika mendapatkan jawaban dari Jaka.

"Menurut kamu, peluang kerja di kota, besar ga?"

Jaka menegakkan tubuhnya, tak lagi bersandar pada dinding. "Tergantung skill dan relasi."

Adam mengangguk, dalam hati membenarkan perkataan tersebut. Ia hanya kepikiran, bagaimana nantinya Kala hidup di kota. Merantau seorang diri, perempuan lagi.

"Menurutku ya, selagi bisa menempatkan diri dan memperluas pertemanan, ya oke. Tinggal di kota bakalan lebih nyaman. Di sana serba modern. Ga kayak di sini, tertinggal jauh."

"Kamu bakalan kerja di kota mana, Jak?"

"Jogja, Riz."

"Wah, di kota pelajar ya," sahut Fariz yang diangguki oleh Jaka.

"Kota pelajar?" beo Adam.

"Iya. Jogja itu, selain dikenal sebagai kota istimewa, dia dikenal juga sebagai kota pelajar karena banyaknya pusat-pusat pendidikan yang berdiri di Yogyakarta," jelas Fariz.

"Kamu tau, Universitas Gadjah Mada?" tanya Jaka. "Itu di Jogja!"

"Betul!" timpal Fariz. "Bahkan masuk peringkat kedua universitas terbaik di Indonesia menurut situs Webometrics tahun 2023 versi data bulan Juli 2023."

Adam mengangguk-anggukkan kepalanya. Pengetahuan baru yang ia ketahui. Akan ia bagikan kepada perempuan itu, Kala.

"Jadi, kenapa pilih kerja di Jogja, Jak?" tanya Fariz dengan rasa ingin tahu.

Hujan Di Penghujung Kemarau ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang