27 | 2 Nama Di 1 Hari

13 9 0
                                    

- h a p p y r e a d i n g ✨

Banyak hal yang tidak Kala mengerti tentang Bian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak hal yang tidak Kala mengerti tentang Bian. Kadang, lelaki itu menunjukkan bahwa dia menyukai dan gencar mendekati Kala. Tapi, terkadang, lelaki itu menunjukkan sikap acuh dan seenaknya kepada Kala.

Kalau bisa jujur, Kala juga memiliki perasaan kepada Bian. Tapi, trauma akan ditinggalkan dan disakiti terus menghantui dirinya.

Hampir satu jam Kala berada di toko buku. Mengitari rak-rak buku yang tersusun dengan rapi. Matanya fokus menatap lembaran demi lembaran buku di tangannya. Menimang-nimang apakah ia membeli buku ini juga atau tidak.

Setelah berperang dengan pikirannya. Ia memutuskan untuk membeli dan beranjak ke kasir.

Semenjak di kota, Kala sangat suka pergi ke toko buku atau ke perpustakaan kota. Dulu, waktu di desa, tidak ada hal seperti ini. Dengan adanya dua tempat tersebut, Kala merasa lebih mudah untuk belajar.

Walaupun ketika membeli buku, ia tak selalu membeli buku pelajaran. Kadang ia membeli sebuah novel untuk hiburan.

"Totalnya 180.500, Kak," ucap kasir tersebut.

Kala merogoh dompetnya di dalam tas. Lalu, perempuan itu mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah muda. "Ini, kak."

Kasir itu mengambil uang dari Kala. "500 peraknya mau disumbangkan, kak?"

Perempuan itu mengangguk. "Boleh."

"Totalnya 190.000 ya, kak. Kembalinya 10.000. Terima kasih." Kasir itu menyodorkan uang sepuluh ribu rupiah kepada Kala.

Akhirnya perempuan itu keluar seraya menenteng paper bag berisi buku yang barusan ia beli.

Ia tidak kerja hari ini, Jaka memintanya untuk istirahat saja karena lelaki itu sedang berada di kota dan bisa menggantikan posisinya.

Kala menyebrangi jalan untuk sampai ke halte bus. Karena dia masih belum memiliki motor, bus masih menjadi transportasi pilihannya.

Ting!

Kala menatap layar ponselnya menampilkan notifikasi pesan dari Adam.

Adam
| Lagi apa?

Kala tersenyum seraya mengetikkan balasan.

Kala
Mau plg, abis dari toko buku hehe |

Adam
| Gitu
| Kabarin kalau udah di kos

Hujan Di Penghujung Kemarau ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang