5. His Past

25.4K 1.5K 99
                                    

**Udah diperingatkan kalo ini NC di mana-mana, resiko tanggung sendiri 😒😒

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

**
Udah diperingatkan kalo ini NC di mana-mana, resiko tanggung sendiri 😒😒

Follow IG baru aku ya baru bikin gaes : @naralee_4010

Happy reading 🌸

**

Aku terbangun pada keesokan harinya. Sehun menahanku semalaman penuh di kamar. Aku bahkan dimintanya makan di dalam kamar dan tak menginjinkanku ke mana-mana. Untung aku memang anak rumahan yang mempunyai hobi rebahan jadi diminta untuk tinggal di kamar dari siang sampai malam bukanlah masalah. Apalagi disuguhi pemandangan lelaki setampan Oh Sehun di sampingku.

Kami hanya bercinta dua kali lagi hari itu. Selebihnya dia hanya menggerayangi tubuh telanjangku -dia juga tak mengijinkanku berpakaian- memeluk atau menciumi wajahku. Dia bilang dia sangat rindu padaku. Aku jadi heran padanya, maksudku sikapnya seperti budak cinta.

Aku masuk ke kamar mandi dan mendapati Sehun sedang berdiri di bawah shower. Aku bergabung dengannya di bawah guyuran air hangat.

"Sehunnie..." Ujarku pelan. Dia membuka mata dan mengulurkan tangan, memelukku erat-erat. Sepertinya ada yang tidak beres dengan pria ini.

Aku tidak keberatan saat dia memasukiku dengan brutal berkali-kali, walaupun selangkanganku lumayan sakit sekarang. Tapi Sehun seperti sedang banyak beban dan menyalurkannya melalui percintaan kami semalam. Intinya aku jadi pelampiasan.

"Mau aku bantu oleskan sabun?" Aku menawarkan yang hanya ditanggapi anggukan olehnya.

Aku mengambil beberapa pump sabun, mengoleskannya pada setiap bagian tubuh Sehun hingga berbusa. Dia sedikit menggeram saat aku menyentuh bagian sensitifnya yang mendadak tegang.

"Na Ra-ya...." Dia tiba-tiba memanggil namaku. Aku yang tadinya menunduk untuk mengusap sabun di pahanya memberikan atensi penuh. "Mungkin kau harus memeriksakan kewanitaanmu ke dokter Cho. Nampaknya aku berlebihan kemarin." Dia kuatir. Aku tahu. Wajahnya dipenuhi raut bersalah.

"Aku baik-baik saja Sehun."

"Ya. Tapi tetap saja, aku memasukimu dengan brutal berkali-kali. Aku takut terjadi sesuatu. Aku-"

Aku menaruh telunjuk di bibirnya, meminta dia untuk berhenti merasa bersalah atau semacamnya.

"I'm okay." Ujarku meyakinkan.
"Kau tahu? Kemarin aku pergi ke supermarket dan membeli sabun mandi baru, aroma Vetiver. Kau harus coba besok." Aku meracau tak jelas, mecoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Aku kan datang untuk mengunjungi Mirae lalu dia malah menyeretku ke gereja pukul 6 pagi. Dia betulan membuatku sinting." Aku melirik ke arahnya yang tengah memperhatikanku dengan seksama. Padahal aku mengoceh tak jelas. Mengubah-ubah topik pembicaraan seenaknya.
"Ah ya... aku membeli parfum yang sama dengan yang kau gunakan. Aku menyemprotkannya di sekitarku saat kau tidak ada. Aroma parfum mu betulan enak dan aku suka sekali. Sehunnie... ak"

The Sugar Baby (Completed - Sequel)Where stories live. Discover now