14. The Sugar Mommy (END)

6.6K 425 61
                                    

Terima kasih untuk membersamai mereka sampai akhir.
Mustahil untuk membuat setiap orang bahagia. Tapi, terima kasih untuk memberiku kesempatan membuat hari kalian sedikit lebih berwarna.

Selamat membaca 🥳🥳🥳

**

And there's a dazzling haze, a mysterious way about you, dear
Have I known you for twenty seconds or twenty years?
Can I go where you go?
Can we always be this close forever and ever?

Lover by Taylor Swift

**

Life is full of unexpected things. Be ready, Honey!

**

Aku sudah siap kehilangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah siap kehilangan. Lagi. Aku belum siap sebenarnya, tapi di beberapa kesempatan aku memang harus merelakan hal yang paling ku sukai. Aku harus merelakan Paman Li pergi, merelakan masa kecil yang harusnya normal, dan sekarang saat aku tumbuh dewasa hal yang harus aku relakan kian besar. Aku harus merelakan kehilangan suami yang bahkan baru sebentar aku sahkan jadi miliknya. Tapi aku sadar, kesalahan yang Sean perbuat sudah kelewat besar. Tapi apa mom dan dad tidak bisa mempertimbangkan sedikit lagi saja? Bahwa aku sendiri lah yang menjebloskan diri dalam bahaya. Aku sendiri yang mengikatkan diri pada manusia dengan identitas tak jelas bernama Sean Willis. Semua sudah terlambat. Tak ada yang bisa diperbaiki, termasuk fakta kalau aku sudah jadi budak cinta Sean dan buta karena pesonanya. Padahal faktanya, pria tersebut tak sebaik itu. Bahwa di luar sana, mungkin.... mungkin saja masih ada sederet pria yang jauh jauh lebih baik dari suamiku. Sialnya, aku tak menginginkan siapa-siapa selain Sean.

Sayangnya, aku sudah memutuskan untuk berhenti mencari. Aku menjatuhkan pilihan pada Sean dan tak mau repot mencari lagi. Sialnya, pria yang ku pilih seperti sepaket karma yang membuatnya seperti dapat hantaman telak di muka. Mom dan dad marah besar. Apalagi setelah mereka turut campur untuk menyelamatkan nyawaku. Kini aku hanya bisa maklum, mencoba memahami dan mungkin menerima dengan tak rela kalau sebentar lagi statusnya akan berubah jadi janda.

Aku tak menginginkan seseorang yang lebih baik, lebih jelas identitas dan kepribadian, atau lebih jelas masa depannya. Semua resiko ku telan dengan bulat asal pada akhirnya aku bersama dengan Sean Willis. Maka, saat kehilangan Sean nampak begitu nyata dan di depan mata aku tidak tahu lagi bagaimana akan hidup setelah ini.

"You know we love you so much." Itu kalimat yang mom katakan dengan nada pelan, hatiku sakit sekali. Aku tak berniat menyakiti orang tuaku, tapi aku tidak rela melepaskan Sean. Lututku sudah gamang karena terlalu lama berlutut, sementara dad mengacungkan sebuah beretta tepat di pelipis Sean yang sudah dipenuhi peluh. Dia gugup. Siapa yang tidak? Dia jelas tahu bahwa umurnya mungkin tak lebih dari hitungan menit.

"I know, mom. But I love him too." Aku mendengar geraman dad. Di situasi seperti sekarang, harusnya aku menutup mulut dan tak banyak berbicara. Tapi dasar keras kepala, otakku malah meneriakkan banyak pembelaan yang memaksa mulutku untuk bicara. "I love him more than anything."

The Sugar Baby (Completed - Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang