10. The Sugar Mommy

4.9K 478 51
                                    

There is no fear now
Let go and just be free
I will love you unconditionally

Unconditionally - Katy Perry

**

Love is blind. And I just blinded not by love, but by him. A man named Sean Willis. Someone that I just barely knew.

Sophia Oh

**

Pukul 2 pagi dan Sean Willis belum pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pukul 2 pagi dan Sean Willis belum pulang. Ini baru hari keduanya jadi suamiku dan dia sudah minggat. Pria itu betulan tahu cara menghancurkan kebahagiaan. Alhasil, aku menyuruh Dimitri untuk menemukan Sean, bagaimana pun caranya? Dimitri setengah berteriak di ujung telepon saat aku menghubunginya tadi, lalu aku balik meneriakinya plus membubuhkan ancaman soal potong gaji. Potong kepala kalau dia meneriakiku sekali lagi.

Hanya butuh 30 menit dia mengirimiku sebuah alamat kelab malam di Itaewon, dan dengan membaca alamat tersebut, aku betulan ingin menjambak rambut Sean sampai botak. Setelah menyetir gila-gilaan di tengah jalanan Seoul yang lengang, aku akhirnya sampai. Nama kelab ini adalah Volnost, salah satu kelab malam terbaik di sana. Sean Willis punya selera bagus soal kelab malam.

Kelab ini seperti kelab malam kebanyakan, alkohol, asap rokok, musik berdentum, dan tentu saja penari striptis. Beberapa wanita nyaris telanjang tengah meliuk-liukan tubuh di atas pole dance. Aku tadinya ingin menjambak rambut Sean sampai botak, sekarang aku merevisinya. Aku ingin mencekik leher Sean sampai dia kehabisan napas. Tapi jangan sampai mati. Aku tidak mau jadi janda paska 2 hari menikah.

Sean berdiri di barisan paling depan, memegang segelas bourbon. Wajahnya datar sekali, padahal sedari tadi 2 wanita menggerayangi tubuhnya. Yang kedua malah asyik memainkan milik Sean dari luar celana. Otakku mendidih, dan aku tidak bisa menunggu lebih lama kecuali aku membiarkan setan menguasaiku dan berakhir menancapkan heels di mata para wanita gatal tadi.

Aku mendekat, menyembunyikan tanganku yang gatal sekali ingin mencabik 2 jalang di dekat Sean.

"Pergi selagi aku meminta kalian dengan baik." Aku berbisik tepat di telinga jalang yang tadi memegang milik Sean. Dia tadinya akan balas meneriakiku, tapi aku saat berjalan kemari aku meraih sebuah botol vodka, memecahkannya tepat di depan mata kepala mereka sebelum dengan kejam mengacungkan ujungnya yang tajam pada keduanya.

Sean nampak terkejut, dia setengah teler tapi masih cukup sadar untuk mengenaliku.

"Masa aku perlu mengancam kalian dua kali? You guys are wasting my time."

Dua wanita tadi saling pandang, aku mendekat dan nyaris menancapkan botol tajam tadi ke mata salah satu di antara mereka. Dia terjengkang ke bawah, aku tersenyum sinis. Orang-orang di sana sibuk menonton, beberapa mengambil ponsel dan merekam. Rasanya menyenangkan sekali melihat keduanya ketakutan setengah mati.

The Sugar Baby (Completed - Sequel)Where stories live. Discover now