6. His Other Sides

22.7K 1.4K 237
                                    

Guys, jangan lupa follow instagram baruku ya @naralee_4010 🤣

Happy reading!
Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya biar update cepet 🤣

**

Bahkan saat tidak melakukan apa-apa, orang lain tetap punya waktu dan tenaga untuk membencimu. Jadi kenapa khawatir?
Jangan lupa bahagia 🌸

**

Aku meletakkan dua cangkir earl grey dan sepotong blueberry cheese cake yang  aku beli tadi sore. Kali ini aku mengubah saluran tv, menonton film Netflix di mana Adam Driver dan Scarlett Johansson jadi pemeran utamanya. Marriage Story.

Tangis Oh Sehun sudah reda dari bermenit-menit lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tangis Oh Sehun sudah reda dari bermenit-menit lalu. Pria itu masih bungkam, menghindari kontak mata denganku. Aku menemukan sisi imutnya yang lain. Dia nampak rikuh dan kikuk? Entahlah... sebab dia terus-terusan menghindari kontak mata denganku.

"Kau tahu Adam Driver sangat seksi di sini." Aku membuka suara, menyuapkan satu sendok cheese cake ke mulutnya. Lucunya Sehun membuka mulut dan mengunyah dengan patuh. Aku mengulum senyum.
"Aku lebih suka dia sebagai seorang suami yang peyayang daripada harus jadi Ben Solo yang sok jahat sebagai Kylo Ren. Dia cupu. Nerd."
Aku malah mengomel, kesal pada peran Adam di Star Wars yang sebenarnya digilai jutaan wanita.

"Na Ra-ya...."
Sehun memanggilku. Aku cepat-cepat mengambilkan cangkir teh. Dia menurut dan meminumnya. Padahal aku tahu bukan itu lah alasan dia memanggilku.

"Mengenai yang tadi..." Ujarnya lirih.

"Apa? Adam Driver? Kau setuju denganku? Ya kan! Sudah ku bilang dia cocok sebagai Charlie bukan sebagai Kylo."

"Tentang aku yang...." Sehun menggaruk tengkuknya yang aku yakin tidak gatal sama sekali.

"Apa? Menangis?"

Sehun melongo, persis seperti seseorang yang baru saja mendapatkan hantaman telak di muka.

"Aku tidak menangis." Dia menukas dengan cepat. Tapi aku bahkan tidak menertawainya.
Aku meletakkan cangkir tehnya, menatap pada wajahnya yang sendu.
"Aku hanya meneteskan air mata tadi dan..."
Sehun kehilangan kata-kata. Dia nampak sangat malu. Seolah dia baru saja mencuri dan aku sudah menangkapnya basah.

"Mulai sekarang ceritakan apapun bebanmu padaku." Aku mengusap satu titik sisa air mata di pipinya.
"Aku janji tidak akan menghakimimu. Kau hanya perlu melepaskan sedikit bebanmu, menangis tersedu-sedu sampai kau lelah dan tidur di pangkuanku, mungkin?" Aku mengamatinya, dia masih saja terus menunduk. Ini betulan berbeda dengan sosoknya yang aku kenal. Sehun biasanya menatap intens padaku, memberi atensi. Tapi hari ini aku melihat sisi rapuhnya.
"Lalu esok hari aku akan melupakannya. Aku sangat baik dalam melupakan sesuatu."
Dia masih terdiam, nampak shock dengan perkataanku.
"Jadi, kau tidak perlu merasa rikuh jika sudah menumpahkan semua isi hatimu. Karena aku akan melupakannya esok pagi."

The Sugar Baby (Completed - Sequel)Where stories live. Discover now