8

37 4 0
                                    

Hidup adalah tentang sebuah pilihan
Dan kau telah memilih ceritamu
Selanjutnya
Pilihanmu menjadi penentu

***

"Hai," Cherry melambai pada Adrian yang baru saja keluar dari lift. Ia sudah menunggu Adrian hampir tiga puluh menit. Mereka menjadi semakin dekat sejak pertemuan pertama mereka ketika Cherry dipanggil sebagai saksi atas kematian Alan, yang pada kenyataannya adalah tunangan Cherry.

Sebenarnya Adrian sudah melarang Cherry untuk mendatanginya ketempat kerja, karena ia adalah orang yang bertanggung jawab atas kasus yang menimpa tunangan wanita itu. Serta ia tidak ingin orang lain berpikir hal buruk tentang Cherry.

Namun Cherry tetaplah Cherry yang dulu. Di balik kepolosan tingkahnya, tersimpan sikap egois dan keras kepala seorang Yustanagara.

Adrian berjalan lurus menuju Cherry, ia teralihkan dari keberadaan Alisha yang sebelumnya juga berjalan agak jauh darinya.
Adrian terlalu mengkhawatirkan reputasi Cherry saat ini, yang nekat mendatanginya.

"Kamu ngapain kesini, Cher?" Adrian menatap wajah manis wanita yang ada di hadapannya.
Cherry hanya tersenyum mendengar kalimat dari Adrian.

"Mau ngajakin kamu makan. Mesti kamu belum makan, kan?" Cherry menatap Adrian dengan mimik wajah yang dibuat jenaka.

Adrian hanya mengedikkan bahunya. Sudah terbiasa dengan sikap Cherry yang tidak berubah sejak dulu. Ia sempat heran, mengapa Cherry bersedia di tunangkan dengan Alan. Sayangnya hingga saat ini Adrian tak pernah mengungkapkan pertanyaan tersebut.

Cherry berusaha menarik tangan Adrian untuk mengajaknya menuju mobilnya, tak menghiraukan tatapan beberapa orang yang melihat mereka.
"Cher, aku bisa jalan sendiri," ucap Adrian.
Namun wanita itu seakan tak peduli dengan ucapan Adrian.

Seketika Adrian teringat akan Alisha yang ia tinggalkan saat keluar dari lift. Ia menoleh kebelakang, dia melihat Alisa sudah mengenakan kacamata hitamnya, dan sedang berbicara dengan seseorang yang Adrian kenal sebagai asisten Alisha.

Sebenarnya Adrian merasa sedikit bersalah atas perkataan yang di ucapkan nya pada Alisha saat di dalam lift. Ia tak bermaksud untuk menyakiti hati kakaknya tersebut. Biarlah, untuk sesaat ia berniat untuk melepaskan penat dengan  melupakan sejenak kasus yang melibatkan Mantan kekasihnya di masa lalu dan saudara perempuannya.

Adrian memutuskan untuk mengikuti keinginan Cherry untuk makan malam bersama. Dari ekor matanya ia melihat Alisha bersama asistennya juga menuju mobil. Adrian menerima kunci mobil dari Cherry. Ia yang akan menjadi juru kemudi dalam perjalanan mereka.

***

Tanpa sepengetahuan Adrian, Alisha yang awalnya sudah berniat untuk kembali ke apartemennya malah berbalik kembali menemui Lena. Penyidik yang sebelumnya menanyainya di ruang interogasi.

Setelah melihat Cherry dan mengingat potongan kejadian di malam kematian Alan. Alisha memutuskan untuk mengatakannya pada Lena. Alisha merasa gelisah melihat kedekatan adiknya dengan tunangan Alan semasa masih hidup.

"Aku ingin mengatakan sesuatu, penting." tanpa aba-aba Alisha langsung memberondong Lena dengan pernyataannya begitu ia bertemu dengan wanita berambut pendek tersebut. Sebelum Alisha berkata lebih lanjut, Lena membawa Alisha ke sebuah ruangan, namun kali ini bukan ruang interogasi seperti sebelumnya. Ini lebih seperti ruang kantor pribadi, mungkin ruangan pribadi Lena.

"Silakan," Lena mempersiapkan Alisha dan Bimo untuk duduk di sofa kecil yang ada di ruangan tersebut.
"Ada hal penting apa yang ingin kamu sampaikan? Sehingga kamu kembali," ucap Lena begitu Alisha dan Bimo sudah nyaman dengan tempat duduk mereka.
Lena memperhatikan Alisha dengan seksama, terlihat kesungguhan di wajah mulus artis tersebut.

CIRCLE OF LOVE Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ