18

24 4 0
                                    

"Tentu, saya akan pastikan semuanya aman. Semua bukti yang mengarah pada putri anda, sudah saya amankan." Wanita berambut pendek itu berbicara dengan seseorang melalui gawainya. Dengan suara tegas ia meyakinkan lawan bicaranya.

***

Adrian merasakan sesuatu yang janggal dalam kasus kematian Alan. Semuanya berjalan terlalu lancar, semua bukti satu persatu muncul kepermukaan. Hingga akhirnya Alisha menjadi tersangka utamanya.

Seakan semuanya sudah disetting sedemikian rupa. Layaknya sebuah skenario yang tertata apik, semua berjalan sesuai keinginan sang sutradara. Namun siapa sebenarnya yang menginginkan kematian dari Alan.

Memang benar, sosok Alan bukanlah figur yang menjadi panutan baik untuk publik, namun untuk menjadikannya sebagai target pembunuhan bukanlah sesuatu yang bisa dibenarkan.

Adrian memutar lagi percakapannya dengan Alisha dalam benaknya. Saat terakhir ia menjenguk kakaknya itu, mereka membahas hubungan Alisha dan Alan.

Dari penjelasan Alisha, Adrian bisa menyimpulkan bahwa Alan memanglah seorang cassanova sejati. Menurut Alisha, Alan adalah orang yang begitu penyayang dan lembut terhadap pasangan, walau terkadang sikapnya sering keterlaluan. Dan diluar dugaan.

Hal yang buruk dari Alan menurut Alisha adalah dalam hal menjalankan bisnisnya. Alan berani melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya dalam bisnis. Menurut Alisha, pernah sekali waktu ia mendengar Alan mengancam seseorang melalui gawai nya saat mereka makan malam.

Hal itu terjadi sebulan, sebelum berita pertunangan Alan dan Cherry diumumkan. Menurut Alisha, Alan menyebut-nyebut sebuah skandal yang akan ia bongkar melalui media. Namun Alan tidak pernah memberi tahu siapa orang itu dan Alisha pun tak pernah memiliki minat terhadap pekerjaan Alan.

Alisha memberi tahu Adrian, bahwa ia mengetahui kehamilannya setelah mereka memutuskan hubungan. Saat ia pulang dari kunjungannya di Singapura. Awalnya Alisha berpikir untuk menggugurkan kandungnya, namun entah kenapa hatinya merasa bersalah untuk melakukan aborsi. Karena itulah ia memutuskan untuk memberitahukan Alan mengenai kehamilannya.

Saat itu Alan kebingungan, dan mengatakan pada Alisha untuk menunggu. Menurutnya, Alan merasa sangat menyesal karena telah melakukan pertunangan dengan Cherry. Ia berjanji akan memutuskan hubungan palsunya itu segera, setelah tujuannya tercapai.
Namun sebelum semua terlaksana Alan terlebih dahulu mengembuskan nafas terakhirnya. Meninggalkan Alisha yang kebingungan akan nasibnya menjaga bayinya.

Dari yang Adrian tangkap, Alisha tak akan mungkin membunuh Alan, karena menurutnya tidak mungkin Alisha akan membiarkan bayi di dalam kandungnya tak memiliki orang tua yang lengkap. Walaupun Alan bukanlah sosok yang sempurna sebagai seorang individu, namun ia adalah orang yang memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain.

Lalu siapa yang akan membunuh Alan? dengan fakta-fakta yang telah ia rangkum secara langsung, hanya musuh-musuh bisnisnya yang akan mampu melakukan pembunuhan itu.

Adrian memijat pelan pelipisnya, memikirkan musuh seperti apa yang menjadi lawan Alan Pramoedya, sehingga nyawa menjadi pertaruhannya. Dan kini saudaranya dipertaruhkan kebebasannya karena terseret kedalam pusaran persabungan antara Alan dan lawannya.

Seseorang menepuk pelan bahu Adrian yang menegang akibat terlalu keras dalam berfikir.

"Espresso double shot," ucap Suhendi, menyerahkan gelas berisi kopi hitam favorit Adrian dikala pikirannya dipenuhi spekulasi, terkait kasus pelik yang tengah mereka hadapi saat ini.
Suhendi sudah sangat hafal dengan kebiasaan Adrian. Karena ia sudah cukup lama menjadi partner Adrian sebagai penyelidik.

Adrian menerima gelas sedang berisi kopi itu dalam diam. Ia menyesap kopi itu perlahan, menikmati perpaduan panas dan pahit yang membantunya menyusun kepingan-kepingan puzzle setiap kasus.

"Bagaimana menurutmu?" Adrian melempar pertanyaan pada Suhendi, yang tengah menikmati creamy latte favoritnya.

"Entahlah, semuanya kembali abu-abu setelah kita mengulang beberapa bagian pada penyelidikan ini," sambil menikmati aroma creamy yang menguar Suhendi menyampaikan apa yang ia pikirkan, "mungkinkah kita melewatkan sesuatu?" pertanyaan yang seakan ditujukan untuk dirinya sendiri.

"Sepertinya ada pihak yang sengaja ingin membuat kita melewatkan kebenaran."

"Tapi siapa?"

"Tentunya orang yang memiliki kepentingan dalam kasus ini, Hen." Adrian menyesap kembali kopinya.

Keduanya terdiam, menikmati minuman masing-masing yang tersaji.

"Bagaimana keadaan Alisha? Apakah sudah lebih baik?" Suhendi kembali membuka pembicaraan.

"Sudah jauh lebih baik, tapi masih harus menjalani perawatan. Kau tahu, ia selalu berusaha mengelabui kami dengan berakting baik-baik saja, padahal dokter sudah menyatakan kalau kondisinya masih lemah akibat tekanan batin yang dialaminya selama kehamilan." Adrian menggosok-gosokkan kedua belah tangannya kemudian menyilangkannya sebagai bentuk pertahanan terhadap beban pikiran yang sedang menggelayuti kedua belah pundaknya. "Aku hanya berharap semoga Alisha bisa bertahan melewati masa krisis ini. "

"Tentu saja, aku yakin ia bisa." Suhendi memberikan dukungan terhadap seniornya itu. "Bagaimana dengan ayahmu," tanya Suhendi dengan hati-hati.

"Di luar dugaan. Ia sepertinya sudah bisa memaafkan kesalahan kami dimasa lalu. Beberapa kali ia menanyakan keadaan Alisha, walaupun belum pernah berkesempatan menjenguknya secara langsung." Adrian menghela nafas, ia menguraikan kedua tangannya, lalu meraih gelas kopinya yang mulai mendingin di atas meja.

Suhendi tersenyum tipis menanggapi penjelasan Adrian. Sedikit banyak Suhendi tahu cerita mengenai orang tua Adrian yang tak menyetujui dirinya memilih profesi sebagai seorang penyidik. Awalnya Suhendi mengira bahwa Adrian hanyalah anak seorang wiraswasta biasa,namun ternyata dugaannya salah. Setelah kasus Alan Pramoedya terjadi, barulah Suhendi mengetahui fakta bahwa Adrian adalah anak dari Gusta Pratama, pemilik jaringan bisnis retail terbesar di Indonesia. Dan yang lebih mengejutkan adalah, ternyata Alisha Rose aktris sekaligus model yang sedang naik daun adalah putri pertama dari Gusta Pratama. Dengan kata lain ia adalah kakak dari Adrian.

Pantas saja, dahulu sebelum Suhendi tahu bahwa Alisha adalah saudara dari Adrian, ia sering memuji kecantikan dan kemampuan akting Alisha  dalam setiap proyek yang dikerjakannya di hadapan Adrian. Namun  tak sekalipun Adrian pernah menggubrisnya, malah ia lebih sering menunjukkan wajah tak sukanya.
Syukurlah, saat itu Suhendi tak pernah sekalipun mengucapkan kata-kata yang buruk terhadap Alisha.

"Menurutmu, apakah Alisha masih bisa kembali keduania entertainment setelah semua kasus ini beres. Dan ia terbukti tidak bersalah." Suhendi menyandarkan punggungnya.

"Entahlah, aku hanya berharap agar ia bisa mengambil pelajaran dari keadaan saat ini. Untuk kembali berakting, kurasa ia tidak sepenuhnya bisa kita kembali. Kita tahu sendiri bagaimana jahatnya para netizen yang dengan kejamnya menjadi hakim untuk keadaan orang lain, bahkan tanpa mereka tahu keadaan yang sesungguhnya. "

" Ya, semoga Alisha bisa melewati semua ini."
Suhendi terlihat sedang berfikir," bagaimana semua sosial media Alisha, apakah sudah kamu non-aktifkan?"

"Sudah, Bimo dan manajemen Alisha sudah mengurus semuanya. Bagiku terlalu melelahkan dunia yang dijalani Alisha selama ini, entah bagaimana ia melewatinya dengan senyum itu setiap hari." Adrian menghela nafas.

"Kudengar banyak kontrak Alisha yang dibatalkan, bahkan ada beberapa yang mengharuskannya untuk membayar penalti karena sudah melanggar kontrak."

"Tenang saja," Adrian tersenyum mendengar pertanyaan bernada cemas dari Suhendi untuk Alisha. Lalu sambil mengerling pada Suhendi Adrian melanjutkan, "Itulah gunanya nama Pratama di belakang nama aktris favoritmu itu."

Mereka berdua tertawa lepas, setelah Adrian menyelesaikan kalimatnya.

Tanpa mereka sadari seseorang sedang mengawasi dan merekam semua pembicaraan mereka.

***

Alhamdulillah, 1069 kata.
Baru pindahan kantor, terus pulang kerja ujan-ujanan ala film India malam pula, amboooiii mengigil adek Bang.

Bagi kopinya, dong bang. Secangkir berdua juga nggak apa-apa #ngarep heheee.

Stay tune terus ya, Kesayangan.

CIRCLE OF LOVE Where stories live. Discover now