Bab 18

96 9 0
                                    

Rencana untuk kembali menikah saat sudah punya anak dari pernikahan sebelumnya tidak semudah saat masih sama-sama lajang. Mengingat pernikahan bukan semata perikatan antara dua individu, melainkan menyatu dan meleburnya dua keluarga besar. Di samping itu tak semua pasangan bisa menerima dengan sepenuh hati anak tirinya atau bahkan sang sang anak dengan berbagai alasan dan pertimbangan tidak siap untuk menerima kehadiran seseorang yang sebelumnya terasa begitu asing.

Untuk anak pada umumnya saja butuh perjuangan yang tidak mudah saat ingin mendekatinya, apalagi untuk mendekati Larasati. Segala trauma dan pahitnya masa lalu akibat pengabaian justru datang dari orang-orang terdekat, membuat Larasati tak mudah menerima orang asing begitu saja.

Semua orang sangat paham bahwa hanya saat bersama Gina, Larasati bisa menurut meski tak jarang sikap membangkang gadis kecil itu tetap muncul dan sangat menguji kesabaran sang mama. Berbagai upaya pendekatan ke Larasati sudah Bisma lakukan demi meyakinkan Gina agar bisa segera menerima pinangannya. Namun semua upaya itu seolah membentur tembok yang begitu kukuh dan susah dirobohkan.

Resistensi yang ditunjukkan Larasati untuk Bisma sangat besar, pasti bukan karena Bisma orang yang jahat melainkan satu perasaan takut jika dengan hadirnya laki-laki lain dalam hidup maka Gina akan semakin jauh dan bisa jadi justru menghilang sepenuhnya dari hidup Larasati. Apa jadinya Larasati jika satu-satunya orang yang masih peduli dengan dirinya ikut menghilang, harus kepada siapa dia akan bergantung.

Setiap kali Bisma membawakan oleh-oleh saat bertandang ke rumah Gina, maka gadis itu akan membuang semua entah itu berupa makanan ataupun mainan. Tak jarang Gina harus berbohong bahwa buku dan mainan yang diberikan itu adalah dirinya yang membeli khusus untuk gadis pintar seperti Laras. Jika tahu itu dari Bisma, jangan harap Larasati akan menerimanya.

"Mama besok akan pergi ke Bandung, Laras mau ikut tidak?" tanya Gina kepada putri semata wayangnya yang sedang asik menekuri setiap kata demi kata yang terangkai apik dari sebuah novel misteri.

Hening. Laras terlihat acuh dengan pertanyaan yang diberikan mamanya itu. Menyadari ada hal yang kurang tepat, Gina segera menghampiri sang putri dan sejenak menurunkan buku yang sedang dibaca Larasati sehingga mata Gina bisa langsung menatap tepat ke dalam manik-manik mata Laras.

"Mama besok akan pergi ke Bandung, Laras mau ikut tidak?" Gina mengulangi pertanyaan yang sama kepada gadis di hadapannya.

"Ikut Ma!" Laras menjawab antusias tawaran sang mama.

Meski Gina sudah sering bolak-balik ke Kota Bandung, namun selama ini dilakukannya semata-mata untuk berbelanja keperluan toko daring yang dikelolanya sehingga mustahil baginya mengajak Larasati pergi bersamanya. Kali ini tampak berbeda, Gina akan pergi ke Bandung bukan untuk berbelanja melainkan sebagai salah satu upaya untuk semakin mendekatkan Larasati kepada sosok Bisma.

"Kalau mau ikut, ayo segera siap-siap biar tidak kesiangan." Ujar Gina yang disambut dengan antusias oleh putri semata wayangnya itu.

Sebagai wanita mandiri, Gina sudah terbiasa melakukan segala hal seorang diri termasuk untuk urusan mengendarai mobil. Meski Bisma sudah menyatakan akan bertandang di akhir pekan, namun Gina sengaja menolaknya dan meminta agar dirinya saja yang datang ke Bandung sambil membawa Laras jalan-jalan.

Jalanan Kota Bandung bisa dipastikan selalu macet setiap akhir pekan. Wisata kuliner dan factory outlet yang banyak tersebar di Kota Kembang itu menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para wisatawan termasuk warga Ibu Kota. Tak banyak obrolan yang keluar dari mulut Larasati, selama dalam perjalanan menuju Bandung gadis itu tampak terpekur dengan buku dan dunianya sendiri.

Kali ini Gina dan Bisma janji ketemu di Trans Studio Mall Bandung. Mereka sengaja memilih tempat ini karena selain tersedia banyak restoran yang menyajikan berbagai menu juga lengkap dengan sarana bermain dan bioskop. Diharapkan Larasati bisa menikmati setiap momen kebersamaan itu dan ikatan emosional dengan Bisma bisa mulai terjalin.

Jangan Ada Lara (Tamat)Where stories live. Discover now