KENZO [SUDAH TERBIT]

33. Amarah

4,8K KOMEN+2,6K VOTE= UP!

Hai, bubu!😜❤️

TAG BAGIAN YG KALIAN SUKA, JANLUP TAG😍

CHAPTER INI HARUS RAMEEEE

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss @wp.yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #kenzoalgazza #lionageandra

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA😜

Kening lelaki itu berkerut saat tidak melihat keberadaan Liona dirumah. Kosong, tidak ada apapun. Hanya suara jarum jam yang berputar didinding. Apa perempuan itu belum pulang dari rumah bunda? Pikirnya.

Kenzo mencoba menelpon Liona. Ponsel perempuan itu mati. Seketika ia khawatir terjadi sesuatu dengan istrinya. Ia kembali keluar rumah.  Memakai helmnya dan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

"Liona gak ada disini bunda?" tanya Kenzo setelah bertemu dengan Nova.

"Liona gak ada disini. Emang dia pamit kesini?" Nova bingung saat Kenzo berkunjung mencari Liona.

Kenzo diam. "Oh, mungkin Liona ke supermarket. Ken pikir dia kesini, soalnya Ken ketiduran tadi."

"Kalo gitu Ken pulang dulu, Bun." Kenzo meninggalkan rumah mertuanya setelah berpamitan dengannya.

"Lo bohongin gue, Na." Lelaki itu membatin sambil melajukan motornya.

Kenzo sekarang berdiri didepan pintu apartemen Darren. Ia berpikir perempuan itu sedang berada disini. Tapi, nihil. Tidak ada siapapun disini. Bahkan sahabatnya itu juga tidak ada diapartemennya.

Lelaki itu mengehentikan motornya lagi dipinggir jalan. Ia melihat sebuah cafe yang lumayan ramai. Tanpa sengaja manik matanya tertuju kepada dua manusia berbeda gender itu.

Orang yang ia cari ternyata tengah asik bersama Darren. Tangannya mengepal kuat. Perempuan itu membohongi dirinya untuk pergi kerumah bunda padahal sedang pergi bersama Darren.

"Jadi ini kelakuan lo pas gue gak ada dirumah, Na." Kenzo tersulut emosi. Ia mengenakan kembali helmnya dan memutuskan untuk pulang.

***

Perempuan dengan jaket hitam kulit itu sedang mengendap-endap masuk kedalam rumah. Ia menutup pintunya secara perlahan agar tidak menimbulkan bunyi.

"Dari mana?"

Deg

Suara bas yang ia dengar dibelakangnya. Ia menoleh kebelakang. Lelaki itu sedang berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam celananya.