BAB 68 : MASSACRE PLAN (2)

108 18 0
                                    

"Hiro, sikap dingin lo ini bisa bikin cewek sakit hati loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiro, sikap dingin lo ini bisa bikin cewek sakit hati loh. Lo nggak boleh buru-buru pulang saat kencan, itu namanya nggak sopan." Jari telunjuk Namiera bergerak seperti laju metronome.

Walaupun Hiro terpaksa memenuhi undangan kencan Namiera, tapi ia pun agaknya setuju oleh pernyataan Namiera.

"Biar lo nggak bosen, gimana kalau dengerin dongeng gue aja? Akhir-akhir ini gue lagi belajar buat dongeng," Namiera berusaha menarik minat Hiro dengan berbagai cara.

Hiro mengangguk, sebagai tanda menyetujui kehendak Namiera.

Namiera yang senang mendapat ijin pun mulai bercerita, "pada suatu hari, ada sekelompok monster yang menguasai bagian bawah bumi. Sekelompok monster itu sedang membuat senjata terkuat yang paling efisien untuk memenuhi dahaga keegoisan dan keserakahan mereka. Senjata terkuat itu tidak lain adalah janin yang lahir dari perut mereka sendiri. Janin-janin yang mereka kandung dan akhirnya lahir mereka anggap sebagai boneka polos tanpa kekuatan apapun. Kemudian sekelompok monster itu bertekad menciptakan monster dari boneka polos yang mereka lahirkan. Boneka polos dibesarkan dengan cara yang tidak biasa. Mereka dibesarkan dengan penuh penderitaan, rasa sakit, kekecewaan dan penuh darah."

Hiro tidak memindahkan fokusnya dari Namiera, begitu serius mendengarkan dongeng yang diciptakan oleh seniornya tersebut.

Namiera tersenyum mendapati Hiro terus menatapnya dan alasan lain yang membuatnya tersenyum karena ia sudah sampai pada bagian yang ia sukai dari dongeng. "Lo tau bagian lucunya? Sekelompok monster itu sama sekali nggak sadar kalau mereka melahirkan monster yang sama seperti mereka dan justru menganggap yang mereka lahirkan adalah boneka polos. Ketika sekelompok monster itu beranggapan mereka sedang menciptakan monster, sebenarnya mereka sedang mengajarkan bagaimana seharusnya monster hidup karena pada dasarnya monster-monster yang baru lahir nggak sadar kalau diri mereka monster. Permasalahannya muncul saat para boneka polos berubah menjadi monster seutuhnya. Mereka bagaikan pedang bermata dua. Mereka bisa menjadi senjata terkuat yang memenuhi keinginan sekelompok monster, tapi mereka juga bisa jadi kehancuran sekelompok monster berdasarkan adanya dendam pribadi. Sayangnya, hal tersebut bukan masalah besar bagi sekelompok monster yang kuat dan memang sudah memikirkan apa yang terjadi ke depannya. Pertanyaannya, apa yang bakal dilakuin sekelompok monster buat mengikat kuat tali pengekang di leher boneka polos yang berubah jadi monster supaya nggak terjadi pembalasan dendam?" Namiera tersenyum, sangat menantikan jawaban Hiro.

"Gue nggak tau," jawab Hiro seadanya tanpa minat.

Namiera terkekeh. "Sayang banget, dongeng gue baru sampai disitu jadi nggak ada jawaban atau terusannya. Ah, tapi lo harus dengar tambahan narasi yang gue buat supaya dapet clue alur selanjutnya."

"Apa?"

"Ada beberapa janin yang terlahir dalam keadaan menyadari dirinya adalah monster. Dan biasanya, janin yang menyadari dirinya monster sejak lahir bakal jadi monster yang benar-benar kuat, mungkin sebanding dengan sekelompok monster. Bahkan juga bisa menjadi pemimpin dan kunci kemenangan seandainya mau diadain pembalasan dendam. Tapi, semuanya tergantung keputusan dirinya sendiri mau ada di pihak yang mana. Dongeng bersambung." Namiera menepuk tangan bangga dan puas.

"Gue tau ini kurang sopan. Tapi bisa kita akhiri kencan sampai di sini?" tanya Hiro terkesan tidak sabaran walaupun wajahnya tetap tenang.

"Jadi kita nggak bisa kencan lebih lama gitu?" Namiera merenggut sedih.

"Gue benar-benar minta maaf. Gue udah janji duluan buat kerja kelompok," balas Hiro.

Namiera menimang dengan gumaman dan jari telunjuk di dagunya. "Gue dapat apa sebagai imbalan ngelepasin lo hari ini?" tanyanya menantang.

"Lain kali gue traktir ke tempat yang lebih enak dan lebih lama." Hiro bangkit dari duduknya, terburu-buru lantaran ponselnya terus bergetar tanpa henti.

Namiera terkekeh senang. "Oke. Makasih buat kencan hari ini."

Hiro mengangguk, setelahnya melangkah meninggalkan meja.

____________________________

BAB INI BISA DIBACA DI AKUN WATTPAD palupiii07 THE KING : BATTLE OF IMPERIUM SCHOOL

UPDATE SETIAP MALAM MINGGU & SENIN

Buat dapetin info seputar cerita The King follow Instagram
@theking.universe
@palupiii07
@__andryuu
@andryustories.ofc

Jangan lupa tinggalkan vote dan comment❤️‍🔥

The King : Battle of Imperium SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang