XLVI - Selalu Kamu

7.5K 1.1K 823
                                    

Kamu adalah pemilik semua hal pertama dalam hatiku. Memang selalu kamu.

👑

🎼 Utada Hikaru - First Love 🎼

👑

Panduan membaca :
1. Vote dan komen 🙏🏻
2. Atur pernapasan 🫦
3. Sesungguhnya kita semua kuat 🫂
4. Jangan baca di tempat umum 🤝

👑

Pelukan mereka berlangsung lama. Noah bahkan menyangga sedikit beban tubuh Elata agar ia tidak pegal berdiri. Isaknya berangsur reda meski hujan di luar sana masih sederas tadi. Tarikan napasnya sudah teratur, dipenuhi aroma nyaman Noah mengelilinginya.

"Mandi dulu, mau ya?" Suara Noah menggema rendah di atas kepalanya. "Kamu abis kena ujan."

Elata menggeleng singkat seraya mengeratkan pelukan. Tidak suka dengan ide mengurai kedekatan mereka sekarang.

Noah memberinya sedikit lagi waktu memeluk, sebelum mendorong bahunya pelan dan menggantinya dengan merangkum wajahnya. "Jangan sakit, Elata. Nanti boleh peluk yang lama."

Setelah segalanya yang sudah dilakukan Noah untuknya, Elata mungkin bisa memberikan apapun yang diminta cowok itu. Ia membiarkan Noah mengelus pipinya lalu menuntunnya ke kamar. Setelah mengambil pakaian di lemari mereka berlanjut masuk ke dalam kamar mandi. Noah menjangkau keran shower dan mengatur tingkat kehangatan air.

"Nanti keringin juga rambutnya pake hairdryer di lemari."

Ketika Noah ingin melepaskan tautan tangan mereka, Elata mengenggamnya lebih erat. Hal itu membuat Noah menatapnya geli.

"Kenapa, Elata?"

"Baju... kamu juga basah."

Noah menunduk menatap tshirt putih yang tercetak lembab karena memeluknya tadi. "Tinggal ganti aja."

Entah kenapa ide ditinggalkan Noah saat ini, meski hanya terpisah ruangan membuat Elata tidak nyaman. Ia ingin melihat cowok itu dalam zona pandangnya.

Menyadari Elata yang masih enggan melepaskan tautan tangan, Noah lalu mencium pipinya lama. Bibir cowok itu menggesek pipinya saat berbisik. "Aku nggak bakal kemana-mana, Elata. Nanti ditungguin di luar."

Yang mana itu adalah bohong. Karena ketika Elata selesai dari mandi kilatnya, Noah tidak ada di kamar. Ia segera beranjak keluar. Sempat panik namun segera lega karena Noah rupanya berada di dapur. Mengaduk panci dengan satu tangan tenggelam di saku.

Langkahnya menghampiri Noah tak bersuara karena kakinya telanjang. Lengannya menyusup di pinggang cowok itu dan memeluknya dari belakang.

Tangan Noah keluar dari saku dan mengelus tangannya yang melingkar di perut cowok itu.

"Aku hangatin susu cokelat," Noah menuntunnya duduk di sofa dan menyerahkan gelas berisi susu hangat itu ke tangannya. "Di minum."

Elata menyesap bibir gelas hati-hati. Merasakan manis dan gurihnya susu hangat melewati tenggorokannya yang kering. Selagi ia minum, Noah sudah duduk di lantai dengan kotak P3K yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Kenapa lututnya luka?" tanya Noah sembari mengoleskan obat.

"Tadi jatuh, di jalan saat aku lari ke sini."

"Padahal tinggal bilang, pasti dijemput."

"Tadi... nggak mikir kesitu." Yang ada di dalam kepalanya tadi hanyalah ingin segera melihat Noah.

The Runaway Princess (TAMAT)Where stories live. Discover now