PROLOG

7.6K 678 28
                                    

"Ares Escara?" tanya Norah kepada pria yang sedang terlihat tidak yakin dengan apa yang ia lakukan. Ares Escara tengah mencoba memakai shoulder pad yang ia kenakan dengan terbalik membuat Norah Imogen mengerutkan dahinya. Pria bodoh, pikirnya.

"Err, ya, tunggu," ucap Ares dengan gugup. Lalu ia menjatuhkan shoulder pad yang biasanya dikenakan oleh pemain football ke lantai dan terlihat panik ketika mencoba meraihnya. Norah memindahkan notepad-nya yang berisi rencana besarnya dan menunduk untuk meraih shoulder pad pria itu. Tapi Ares terlalu tergesa-gesa dan sekarang kepala mereka bertabrakan. Norah menggeram kesakitan dan berteriak, "Apa kamu tidak bisa melihat? Kepalaku sakit, Sialan!"

"Ma-maaf," kata Ares dengan gugup dan sekarang pria itu membuatnya bingung karena suara cegukannya yang tidak berhenti.

"Apa kamu kecegukan?" tanya Norah dengan bingung.

Pria itu membenarkan kacamata tebalnya yang ia kenakan dan memegang dadanya, "A-Aku panik Aku akan kecegukan kalau aku panik."

Norah memegang pelipisnya dan menarik napasnya, tiba-tiba dengan spontan ia berkata, "Kenapa kamu dan kakakmu Reginald Escara sangat berbeda? You're a fucking geek and he's a football god."

Cegukan itu tidak pernah berhenti dan Ares mengangguk, "Thanks for pointing the difference between me and my big brother. A-Apa yang bisa aku bantu?"

Norah mengelus kepalanya yang sakit karena bertabrakan dengan pria itu lalu mengarahkan tangannya untuk menjabat tangan, "Norah Imogen, manajer sosial media Crimson High yang baru."

"Hi-Hi?" tanya Ares tidak yakin. Pria itu membalas jabatan tangan Norah dan walaupun pria itu terlihat lemah baginya, Norah dapat merasakan tangan besar Ares sekarang menyelimuti jari-jari miliknya.

Norah dengan cepat menarik tangannya menjauh dari pria itu dan berkata, "The team is on strike, kenapa kamu masih pergi latihan setiap hari? We don't have a coach, we don't have a quarterback, we certainly don't have a team. Aku melihatmu setiap hari selama dua minggu ini masuk ke dalam ruang ganti dan mencoba memakai shoulder pad dan seragam. Why?"

"..."

"..."

Ares tidak menjawabnya dan Norah kembali berkata, "Kamu ingin menjadi quarterback seperti kakakmu, bukan?"

"..."

"..."

Norah lalu melipat tangannya di depan dada dan dengan percaya diri ia sekarang berkata, "Bagaimana kalau aku membuatmu quarterback terbaik di Crimson High setelah kakak tertuamu—Reginald Escara? We don't have a team or a coaching staff—but we'll build you first as a quarterback. Kamu akan merekrut satu demi satu tim barumu dan sebelum season NCAA dimulai lagi, kamu akan membawa nama Crimson High kembali seperti dulu. Aku akan membantumu."

"Why?" tanya Ares yang membenarkan kacamatanya sekali lagi. Pria itu memiliki rambut panjang yang berantakan dan tubuh yang tidak kekar maupun besar seperti kakaknya. Ares Escara sama sekali tidak memiliki fisik untuk bermain football apalagi menjadi quarterback.

Tapi Norah Imogen telah melihat kerja keras pria itu di lapangan kosong selama dua minggu terakhir. Entah kenapa pria itu ingin terus berlatih sementara tim Crimson High berada di tengah masalah besar dan menolak untuk kembali berlatih.

"Aku yakin kamu bisa," kata Norah. Empat kata itu begitu sederhana tapi mata biru muda milik pria itu menatapnya dengan serius. Norah lalu berkata lagi, "Well, we need to change a lot of things. Kamu harus berlatih dan membuat dirimu sendiri kuat. Tapi kita harus membuatmu quarterback yang dihormati."

"Ba-bagaimana?" tanya Ares kepadanya.

Norah mengerutkan dahinya dan berkata, "Satu, cegukanmu harus berhenti. Kedua, kamu tergagap. Tidak ada quarterback sepertimu. Mereka harus berani dan mengatakan strategi permainan dengan percaya diri. You need to be confident.

"Selain fisik dan caramu yang harus kita perbaiki, kamu harus memiliki status di antara mahasiswa Harvard. Like Reginald Escara, your brother, notoriously known for sleeping will all the blondes but settling for a Spanish brunnette, you need to find a woman. Kamu harus bisa menggaet mereka bagaikan magnet. You need to be fucking hot, Ares Escara. Kita akan melepaskan kacamata itu dan rambut panjangmu yang bodoh harus kita potong.

"Kamu bisa menyelamatkan tim ini, Ares. Tapi aku perlu dirimu untuk berubah."

"A-Aku bukan kakakku."

"I know. You're going to be you. But, I'll make every ladies kneel and every men worship you like a god for knowing the game of football. You are going to be the next Crimson High quarterback they love."

"And what's in it for you?" tanya Ares.

Norah mengedikkan bahunya, "Social media posts. Aku adalah mahasiswa komunikasi dan tugas terakhirku adalah untuk menaikkan engagement semua sosial media Crimson High. Seharusnya aku tahu kalian akan mogok sebelum mengambil posisi ini. Aku sekarang terlambat mengganti tugas akhirku dengan skripsi. This is a disaster—but it could be a blessing. Let me make you famous, and in return, let me posts your success. The hottest quarterback in school will make everyone go wild, right?"

Shall We Dance? | CAMPUS #03Where stories live. Discover now