BAB LIMA

1.3K 282 7
                                    

Norah berjalan ke lapangan basket indoor Crimson High yang digunakan oleh seluruh penghuni Escara House sebagai tempat tinggal darurat, sementara asrama mereka dikeringkan dari water sprinkler yang kemarin menyala tiba-tiba karena ia membakar seisi lemari Ares Escara. Ia melihat ranjang darurat dan barang-barang berharga para mahasiswa yang tinggal di Escara House ditengah-tengah lapangan berserakan sekarang.

"...aku dengar asap datang dari kamar Ares Escara...."

"...oh, ia memang pembuat masalah bukan di keluarga Escara...."

"...aku dengar ia dikeluarkan dari Yale...."

"...ia seharusnya dikeluarkan dari Harvard juga...."

"...nah, the dean will protect Ares Escara...."

"...Dean Ambrosse will suck up to that family...."

Norah merasa bersalah ketika ia mendengar pembicaraan para mahasiswa yang menyalahkan Ares. Ia mndekat ke salah satu kelompok yang juga membicarakan Ares dan bertanya, "Apa kalian melihat Ares Escara?" tanyanya.

Mereka melihatnya dengan bingung dan Norah berusaha untuk tedengar santai ketika menjelaskan kenapa ia perlu bertemu dengan Ares, "Aku mencarinya karena ia meminjam buku... err... matematikaku. Kudengar semalam sprinkler gedung Escara House menyala dan membasahi seluruh kamar dan ruangan asrama, aku hanya ingin memastikan kepadanya kalau bukuku tidak basah dan ia melindunginya."

"All of our books and personal stuff are wet because of him. What makes you think that your book is safe from him?" tanya seorang mahasiswa yang terlihat kesal sekarang.

Norah mengangguk dengan cepat sebagai balasan dan tersenyum dengan canggung, "But do you know where he is now?"

"Ia sedang berbicara dengan Dekan Ambrosse sedari tadi di ruangannya, aku sangat berharap ia dikeluarkan dari Escara House."

"Well, let's not assume anything, right? Aku sangat yakin Ares tidak ingin hal ini terjadi, bukan?" tanya Norah yang mencoba untuk membela Ares. Kalau saja mereka tahu dirinya yang menyalakan pemantik api di dalam lemari, ia akan menjadi sasaran kemarahan mereka dan sudah pasti besok ia akan dikeluarkan dari Harvard. Ia tidak boleh dikeluarkan dari kampus ini—tapi kalau Ares Escara mengatakan semuanya mengenai apa yang terjadi kemarin dan membela dirinya sendiri, Norah akan mendapatkan masalah besar.

Ia harus mencari pria itu sekarang dan berharap Ares tidak mengatakan sepatah katapun. Well, Norah, he's pretty mad at you, what makes you think he will not throw you under the bus and defend himself?

"Terima kasih," kata Norah kepada kelompok mahasiswa yang ia ajak bicara dan berbalik, sebelum setengah berlari keluar dari lapangan basket itu. Ruangan Dekan Ambrosse berada di gedung staf utama kampus Harvard dan memakan waktu lima belas menit baginya untuknya sampai walaupun ia sudah mencoba berlari secepat mungkin.

Ketika Norah sampai di depan pintu Dekan Ambrosse napasnya terengah-engah dan dirinya menjadi semakin panik mendengar suara Ares Escara dari dalam ruangan.

Norah baru saja akan membuka pintu dan menghentikan semuanya, tapi tangannya berhenti di depan pegangan pintu Dekan Ambrosse ketika ia mendengar pembicaraan mereka.

"...Ares, please tell me, are you okay? Bulimia yang kamu alami dan sekarang ini...."

"...aku baik-baik saja Dean Ambrosse...."

"...kenapa kamu menyalakan api dikamarmu? You know the rules in Escara House...."

"...I just don't like my clothes...."

"...aku harus memberikanmu hukuman...."

"...sure, do that...."

"...aku perlu tahu kamu sedang mencoba untuk menjadi lebih baik, Ares...."

"...I'm doing that...."

"...komite akan membicarakan hal ini dan walaupun keluargamu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kampus ini, kemungkinan besar kamu akan dikeluarkan...."

"..."

"..."

"...mereka akan mengeluarkanmu kalau kamu tidak menunjukkan dirimu akan mencoba menjadi lebih baik, Ares...."

"..."

"..."

"...the rules are clear and you broke them...."

"Dekan Ambrosse!" Norah pada saat itu membuka pintu dan meneriakkan nama dekan Escara House dengan suara lantang. "Miss?" tanya Dekan Ambrosse yang terkejut karena tiba-tiba Norah masuk ke ruangannya dan mengganggu pembicaraannya dengan Ares.

"Bagaimana kalau Anda memberikan Ares Escara kesempatan satu kali lagi? Saya akan memastikan Anda tidak akan kecewa. Saya Norah Imogen, mahasiswa komunikasi dan tugas akhirku adalah untuk menaikkan social media Crimson High. Bagaimana kalau saya bisa membuktikan kalau mengeluarkan Ares Escara sekarang adalah keputusan yang salah? Bagaimana kalau saya mengatakan dirinya akan menjadi quarterback terbaik season ini dan akan memenangkan piala NCAA Bowl seperti kakaknya, Reginald Escara?

"Please give him a chance, Dean Ambrosse. I can guarantee he'll change and be the best."

Shall We Dance? | CAMPUS #03Where stories live. Discover now