BAB EMPAT BELAS

1.2K 266 11
                                    

"Jadi apa yang akan kamu lakukan untuk menarik perhatian Nara? If it's not the big unicorn like Nick, what do you buy your woman, then? Or how do you plan to get her attention?" tanya Norah kepada Ares.

"Aku belum pernah membelikan apa pun kepada siapa pun untuk menarik perhatian mereka. Kalau aku harus menarik perhatian Nara, aku akan me-mencoba membantunya mengerjakan tugas matematikanya atau mengajarkannya."

"Nerd," balas Norah.

"Ta-tapi tidak semua orang bisa mengerjakan kelas matematika lima puluh lima."

"And you are able to finish them?" tanya Norah kepada Ares.

"Aku menyelesaikan kelasnya dalam waktu satu bulan," balas Ares.

"Okay, hold on," kata Norah yang tidak percaya, "Kamu telah menyelesaikan kelas tersulit di Harvard dalam waktu satu bulan?"

"Ya," kata Ares yang mengangguk. "I finished the class. It was not that hard."

Walaupun Norah adalah mahasiswa komunikasi, ia pernah mendengar kelas tersulit di Harvard adalah kelas matematika lima puluh lima. Kelas itu telah menjadi bahan pembicaraan semua orang di kampus karena hampir sembilan puluh sembilan persen mahasiswa yang mendaftar untuk kelas itu akan gagal. Bagi orang-orang yang menyukai matematika mereka dapat memilih kelas dua puluh dua atau dua puluh lima untuk mengasah kemampuan kalkulus, linear algebra, dan advanced mathematics mereka. Namun, bagi mereka yang ingin mendedikasikan hidup mereka untuk matematika, kelas lima puluh lima adalah kelas yang tepat untuk menganalisa matematika kompleks dan biasanya penuh dengan mahasiswa yang serius ingin memenangkan kompetisi Math Olympiad.

"It was not that hard? What grade did you get?" tanya Norah kepada Ares.

"I got an A plus. It was really easy," kata Ares. "Nara memberitahuku kalau ia baru saja mendaftar ke kelas matematika lima puluh lima semester ini. Un-untuk menjawab pertanyaanmu aku akan membantu Nara lulus kelas ini untuk menarik perhatiannya."

"Cute," kata Norah kepada Ares. "Menurutku Nara juga akan menyukainya. Kamu tahu apa yang kamu harus lakukan Ares. We just have to change your look."

Ares memperbaiki letak kacamatanya dan tersenyum. Norah menyipitkan matanya dan melihat senyum percaya diri pria itu, "Hmm, kamu terlihat sombong. Katakan kepadaku kenapa kamu baru saja tersenyum seperti itu."

"Ba-bagaimana kalau aku mengatakan kepadamu sebenarnya aku yakin Nara menyukaiku?"

Norah terkekeh mendengar kepercayaan diri dari Ares Escara ketika pria itu mengatakan kalau wanita yang ia suka mungkin telah menyukainya. Ares menatap Norah dan bertanya, "Kamu tidak percaya?"

"No, no, sure Nara likes you."

"Kamu menjawabku dengan nada sarkasme."

"Aku menjawabmu dengan jujur. I know when a girl likes a boyshe doesn't likes you. But sure, what makes you think Nara likes you, Ares Escara? Aku menyukai kepercayaan dirimu, tapi aku harus mengatakan ini kepadamu, kamu sepertinya salah. Convince me if I'm wrong."

Ares berdeham dan berkata dengan berani, "She always texted me goodnight."

Norah menahan tawanya sekarang, "Like, 'Ares goodnight'?"

"Ya, ia selalu me-membalasku."

"Jadi kamu terlebih dahulu mengirimkan pesan selamat malam?"

"Y-Ya, aku selalu mengucapkan selamat malam kepadanya. I want her to remember me."

Norah mengangguk, "That's sweet and the effort is one hundred, Ares. But, I really don't think she likes you back nerd boy. She's just kind."

Lalu Norah melihat pria itu yang tersenyum dan sedikit tersipu malu, "Se-setidaknya ia membalasku."

"Okay, Buddy. Stay delulu until you get her. Aku menyukai semangatmu."

Mereka sampai sekitar empat puluh menit kembali ke kampus utama dan berjalan ke arah lapangan basket Crimson High yang dipakai pria itu untuk tempat tinggal sementara selama Escara House dikeringkan. Ares selama itu memegang kota piza Norah dan hanya memberikannya ketika mereka telah sampai di depan pintu lapangan.

"Apa kamu akan baik-baik saja?" tanya Norah. "You know, they blamed you."

"I'll be okay," kata Ares.

Norah lalu berkata, "Baiklah, besok kita akan mulai training fitnesmu dan setelah itu membicarakan calon anggota tim Crimson High barumu. Let me have your number."

Ares mengangguk dan memberikan nomornya yang diketik oleh Norah di handphone-nya. "See you tomorrow."

"See you."

Norah : Hei, ini Norah.

Norah : Ini nomorku.

Ares : Oke.

Norah : Goodnight. I'll see you at six tomorrow morning.

Ares : Oke.

Norah : No 'Goodnight, Norah'?

Norah : Just kidding.

Norah tersenyum menatap pesan terakhinya yang sudah dibaca Ares, tapi pria itu tidak pernah membalasnya. Tidak ada ucapan selamat malam dari Ares Escara. Ya, pria itu hanya menyukai Nara Teagan. Selamat malamnya hanya untuk wanita itu.

Shall We Dance? | CAMPUS #03Where stories live. Discover now