chapter 11 - our little angel

3.2K 266 8
                                    

karena udah lama aku nggak update,aku kasih double up.

happy reading

------

'Berita terkini : Rumah seorang pengusaha berinisial AB hangus terbakar pada dini hari pukul 00.30. Petugas pemadam kebakaran mengalami kesusahan saat proses evakuasi berlangsung. hingga saat ini pukul 7 pagi api belum bisa dipadamkan. berita terbaru saat ini terdapat 3 korban yang tak lain adalah (AB,35 tahun) pemilik perusahaan JAYA GROUP, (SC,32 tahun) istri dari AB serta (M,55 tahun) orangtua dari SC. Ketiganya dikabarkan meninggal dan hangus terbakar di dalam rumah. Hingga saat ini belum diketahui penyebab dari terjadinya kebakaran tersebut. Demikian berita sementara yang saya sampaikan saat ini,saya author-nim undur diri terimakasih dan selamat pagi.'

Mereka yang mendengar berita tersebut tersenyum miring. Sebenarnya pembalasan itu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan yang mereka berikan pada permata mereka. Namun bukankah mereka baik karena sudah mempermudah mempertemukan mereka dengan neraka,biarkan neraka yang melanjutkan hukumannya.

Mengenai bayi itu,sengaja mereka tidak membunuhnya dan mereka meletakkan di sebuah panti yang jauh dari hiruk pikuk kota dan berada paling ujung kota. Mereka masih punya hati untuk tidak membunuh bayi yang tidak bersalah itu,disini keluarga bayi itu lah yang bersalah. Maka dari itu mereka tidak membunuhnya atas permintaan dari para perempuan di mansion ini.

"Papi dalimana kemalin,kenapa tidak ada dilumah?" tanya Avin menatap sinis papi Grey.

"Kau rindu padaku?" tanya papi kembali dengan senyum miringnya.

Avin menabok muka yang menurutnya sok datar itu "Siapa yang lindu,papi jangan ge el ya."

"Aku sibuk bekerja untuk membelikanmu hadiah." jawab papi yang duduk lesehan di karpet bulu disamping Avin yang tengah menyusun Lego nya.

"Papi itu jomblo kenapa malah sibuk bekelja,sana lebih baik cali mami buat Avin. papi udah tua kenapa tidak menikah,nanti papi sudah kalatan tidak ada yang mau dengan papi." Nasihat Avin sembari bermain legonya tanpa melihat raut wajah papi yang sudah tersakiti akibat ucapan yang dilontarkan Avin.

sedangkan yang lain menahan tawanya mendengar celotehan bayi buntal itu,lain halnya dengan Jay,Gabriel serta Angel yang sudah tertawa lepas sembari memegang perut mereka.

"Papi belum terlalu tua,lihat wajah papi masih tampan rupawan. Papi tidak mencari pun para wanita sudah berbaris di sana untuk papi nikahi." ucap papi membuat mereka yang ada disana seolah-olah ingin muntah.

"Kalau begitu kenapa tidak papi nikahi saja meleka?"

"Tidak bisa sembarang orang,kerdil. Papi ada kriteria khusus untuk memilih."

"Bilang saja papi sudah tidak laku lagi,bellagak punya klitelia khusus. Memang klitelia papi sepelti apa?janda pilang sepelti di hp Abang Jay? atau Lozi mantannya Popo sepelti di hp Abang Gabliel?" ucap Avin mendapat delikan dari Jay dan Gabriel.

para tetua pun menatap tajam keduanya yang sudah berani menodai otak suci si buntal dengan sosial media mereka.

"Tunggu hukuman kalian" ucap Matteo pelan.

sedangkan Jay dan Gabriel meringis saat telinga mereka dihadiahi jeweran maut dari ibu mereka.

"Sudahlah kenapa malah membahas itu,kamu masih kecil tidak baik membahas bahasan orang dewasa." ucap papi yang masih mencoba berdamai dengan hatinya karena sudah dihancurkan oleh perkataan Avin.

"kamu mau hadiah,tidak?lihat papi membawakan mu sesuatu." Ucap papi cepat saat melihat Avin yang mau menjawab ucapan papi tadi.

Avin yang mendengar kata hadiah pun menjadi lupa apa yang akan diucapkan dan kini menjadi berbinar menanti hadiah apa yang akan diberikan padanya.

our little angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang