chapter 14 - our little angel

2.6K 268 8
                                    

Happy reading

--------

Di pagi hari,Gabriel tertawa kecil saat melihat sebuah buntalan bayi beruang yang selalu mengekor kemanapun dia melangkah. 

setiap Gabriel berhenti dan melihat ke belakang kearah Avin,Avin hanya menyengir polos kemudian ikut mengekor saat Gabriel kembali berjalan.

Avin hanya diam dengan selimut kesayangan yang selalu menyelimuti tubuhnya.

"Adek kenapa ikutin Abang dari tadi,nggak capek?" tanya Gabriel yang sudah menggendong Avin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Adek kenapa ikutin Abang dari tadi,nggak capek?" tanya Gabriel yang sudah menggendong Avin.

Avin hanya menjawab dengan gelengan,Gabriel menghela nafasnya kemudian berjalan menuju lift ke ruang makan.

saat sampai,semua sudah berkumpul. Mereka sudah siap dengan pakaian mereka untuk hari ini kecuali Avin yang masih menggunakan pakaian tidur dengan selimut ditubuhnya.

Avin yang kini duduk dipangkuan Julian menatap abangnya itu kemudian kembali menatap papanya yang sedang meminum kopinya.

"Papa~" panggil Avin mendayu.

"Iya,sayang." jawab papa yang sudah memusatkan perhatiannya pada anak kesayangannya.

"Avin ikut Abang,boleh?" ucap Avin pelan sembari tangannya yang memainkan jari-jari abangnya.

"Abang siapa,sayang?" tanya papa.

"Abang Iel" tunjuk Avin kearah Gabriel.

"Abang kan mau sekolah,baby." celetuk Gabriel yang sedang makan roti selai cokelat kesukaannya.

"Avin mau ikut Abang." lirih Avin menunduk sedih.

"Adek kan belum mandi,Abang janji deh nanti abang pulangnya cepat biar bisa main sama adek,tapi adek nunggu dirumah aja ya" bujuk Gabriel.

Avin menggeleng pelan.

"Kamu belum mandi masih bau asem" celetuk papi membuat Avin menatap sinis papi jomblonya itu.

"Papi diem deh,papi tu nggak diajak." jawab Avin julid.
sedangkan yang lain menahan tawa mendengar ucapan Avin.

papi mendengus kesal melihat tawa dari mereka.
"Dasar kerdil" gumam papi yang beruntungnya Avin tidak mendengar,jika saja Avin dengar mungkin pagi ini sudah ada teriakan tak terima dari Avin.

"Boleh ya papa" Avin mendongak menatap papa dengan tatapan puppy eyes nya membuat papa akhirnya luluh kemudian mengangguk pelan.

"Baiklah,tapi pergi bersama papa." ucap papa ditatap bingung Avin.

Avin hanya mengangguk saja,tak peduli dengan siapa dia akan pergi yang penting dia mau sekolah.

-------

Pukul 9 tepatnya,Avin dan papa kini sudah siap akan pergi ke sekolah.  Avin sudah siap dengan baju kuning dipadukan dengan celana hijau tua terlihat begitu ceria. saat sampai diruang keluarga,mama mendudukkan Avin disofa sebelah mommy dan berjongkok untuk memakaikan kaos kaki yang melebihi lutut itu.

our little angelWhere stories live. Discover now