OMG-3

182K 7.8K 41
                                    

Ren menghempaskan tubuhnya di kursi kebesarannya dengan sekujur tubuhnya yang lelah.

Ya, Ren kelelahan mengerjakan segala pekerjaan kantor sendiri. Sementara Vlow sekretarisnya?
Gadis itu sudah 3 hari tidak masuk kantor. Sepertinya Vlow menghindari Ren.

Ren masih juga tidak habis pikir, kenapa dirinya bisa lepas kendali pada Vlow saat malam itu.
Padahal selama ini dia tidak pernah seperti itu meski mabuk sekali pun. Ren selalu menghindar dari yang namanya perempuan. Titik!

Dan dia merasa bukan dirinya lagi sekarang. Bagaimana tidak? Dia membeli apartemen tepat di samping apartemen Vlow. Sungguh itu sangat berlebihan sekali.

Ren sendiri tidak tahu alasan apa yang membuatnya seperti itu.
Tertarik pada Vlow? Rasanya tidak mungkin karena dia baru mengenal Vlow beberapa hari yang lalu.

Memang sejak Ren melihat foto Vlow yang ada di berkas penerimaan karyawan baru seminggu lalu, entah kenapa hatinya yang kosong terisi begitu saja saat dia mengenal gadis itu.

Ren sampai mengatur semuanya. Mengatur penempatan posisi Vlow yang harusnya ada di bagian devisi, dia rubah menjadi sekretaris pribadinya. Ada sesuatu hal yang tidak bisa Ren jelaskan di hatinya kenapa dia melakukan hal itu.

Yang jelas pada saat itu yang ada di pikiran Ren adalah bisa mengenal Vlow lebih dekat karena dia merasa penasaran dengan gadis itu.

Vlow. Gadis itu bukan sekedar cantik, tapi sangat cantik. Matanya sangat indah, tatapan sendunya selalu membuat Ren teringat pada seseorang. Tapi siapa? Ren tidak tahu. Tatapan Vlow itu terasa familiar untuk Ren.

Hatinya menghangat melihat wajah Vlow yang bersemu malu. Ren sangat suka melihat pemandangan di depannya saat malam itu, melihat Vlow yang mendapat pelepasan akibat ulahnya dan Vlow semakin terlihat cantik dan sexy dengan peluh keringat yang menetes di dahinya.

Ren suka mendengar Vlow yang suka mengerang dan meneriakkan namanya. Suara itu begitu merdu mampu menghipnotis Ren dalam waktu yang singkat.
Vlow mengalihkan dunianya, terjerat dalam pesona gadis cantik itu.

Apa lelaki itu sudah jatuh cinta pada Vlow? Sepertinya begitu, membayangkan wajah Vlow saja sudah membuat jantungnya berdebar tidak karuan.

Vlow membuat Ren melanggar aturan yang dia buat sendiri. Dan Ren sangat merindukan Vlow.

Ren masih terus bermain dengan fantasinya yang mulai liar dan menggila sampai ada yang mengetuk pintu ruang kerjanya membuat Ren tersadar kembali.

"Masuk!" perintah Ren sedikit kesal karena merasa terganggu.

Pintu itu terbuka lebar, dia ada di sana. Berdiri mematung dan tidak berkutik sedikit pun.

Ren langsung meloncat dari kursi kerjanya dan sedikit berlari menghampiri Vlow yang masih setia berdiri di depan pintu.

Ditariknya Vlow masuk dan Ren menutup pintu rapat-rapat tidak memperdulikan wajah terkejut yang di pasang oleh Vlow.

Di tariknya Vlow ke dalam pelukannya. Vlow meronta meminta dilepaskan, tapi Ren bergeming.

Vlow terus memukul dada Ren dengan tinjunya meminta di lepaskan. Ren masih bergeming, dia semakin mengeratkan pelukannya dan menghiruo aroma rambut Vlow yang wangi dengan rakus.

"Aku merindukanmu." Desah Ren memelas sembari mengelus dan mengecup puncak kepala Vlow dengan sayang.

"Lepaskan saya, Pak! Apa yang Bapak lakukan?" Vlow meronta lagi.

"Tenanglah sedikit. Biarkan seperti ini sebentar. Kumohon..." desak Ren memohon pada Vlow. Dalam hati Ren merutuki dirinya sendiri karena sebelumnya dia tidak pernah memohon seperti saat ini apa lagi itu pada wanita yang baru dia kenal.

OH MY GIRLWhere stories live. Discover now