OMG-11

126K 5.8K 46
                                    

Ren menggeret koper milik ibunya keluar dari bandara Soekarno Hatta.
Ini bukan yang dia inginkan. Ibunya datang pasti karena ada alasan.

Sebenarnya Ren ingin mengantar ibunya ke rumahnya di kawasan perumahan elit di tengah kota, tapi ibunya memaksa menginap di apartemen Ren.

Ren berharap, semoga ibunya bisa menerima Vlow dengan baik. Mengingat sifat ibunya yang berbeda jauh dengan ayahnya.

Ren juga ingin memperkenalkan Vlow pada keluarga besarnya, bukti bahwa dia serius pada Vlow.
Karena setiap Ren mengajak Vlow menikah, selalu ada keraguan di mata gadis itu.

Saat mereka sudah sampai di apartemen Ren, Ren membuka pintu apartemen dan ibunya langsung masuk begitu saja. Melihat-lihat suasana keseluruhan di penjuru ruangan.

Lalu ibunya berjalan menuju kamar membuat Ren panik. Dia langsung menghalangi langkah wanita paruh baya itu karena di dalam sana Vlow sedang tidur siang. Ren tidak ingin ibunya yang terkenal angkuh itu mengganggu tidur siang Vlow.

Tapi ibunya memaksa masuk dan dia berhenti di depan pintu, menatap tajam ke arah tempat tidur.

Di sana, di tempat tidur Vlow masih tidur dengan nyenyaknya.

Demi Tuhan, Ren lupa kalau Vlow tidak mengenakan sehelai pakaian pun, hanya selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya.

Ibu Ren menatapnya dengan tajam dan penuh dengan tatap meminta penjelasan.

Ren menarik ibunya; Zoya keluar dari kamar dan membawanya ke kamar sebelah kamar Ren.

"Bisa kamu jelaskan kepadaku? Siapa wanita itu?" tanya Zoya tidak senang.

"Nanti aku jelaskan, Ma. Sekarang Mama istirahat saja dulu." Jawab Ren berusaha menenangkan Zoya.

Zoya mengangguk pelan tapi matanya masih menatap Ren dengan tatapan meminta penjelasan.

"Iya, Ma. Nanti Ren jelaskan semua pada Mama..." Zoya mengangguk lagi.

Lalu Ren pergi meninggalkan ibunya yang mulai berbenah, dia masuk ke dalam kamarnya.

Dia duduk di tepi ranjang dan mengamati wajah Vlow yang masih pulas, tangannya terjulur untuk mengelus rambut Vlow. Wajah Vlow masih terlihat lelah setelah aktivitas panas mereka tadi.

Ren membungkukkan tubuhnya lalu mengecup kening Vlow. Vlow menggeliat pelan lalu mengerjabkan kedua matanya, mengucek matanya pelan.

"Aku membangunkanmu, ya?" Vlow menggeleng pelan sambil mengambil posisi duduk di depan Ren, tangan Vlow memegang selimutnya agar tidak melorot ke bawah.

"Mama ada di sini, sebaiknya kamu mandi, aku akan mengenalkan kalian nanti." Ujar Ren memberitahu pada Vlow.

Vlow mengangguk patuh dan dia turun dari ranjang masih dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Vlow berjalan malu-malu dan wajahnya bersemu merah.
Ren terkekeh melihat sikap malu-malu Vlow. Dia menatap punggung Vlow yang kini sudah menghilang di balik pintu.

Ketukan pintu kamar membuat Ren kembali tersadar, dia bangkit berdiri lalu melangkah menuju pintu, lalu Ren membuka pintu itu.
Zoya kini sudah berdiri di depan pintu dan menarik tangan Ren ke ruang tengah.

"Jelaskan sekarang! Siapa wanita itu?" tanya Zoya tidak sabaran.

"Hmm, namanya Vlow Ma. Dia kekasihku, calon istriku!" Zoya memperlihatkan wajah tidak sukanya saat mendengar ucapan Ren.

"APA? Calon istri kamu bilang, hah?!" Suara wanita itu meninggi saking tidak senangnya dia.

"Pelankan suaranya, Ma. Nanti Vlow mendengarnya." Pinta Ren pada Zoya. Zoya hanya mendengus kesal sambil bergumam tidak jelas.

OH MY GIRLWhere stories live. Discover now