OMG-8

148K 6.7K 40
                                    

Vlow Aurellie Charlot

Melihat raut wajah Ren yang terkejut melihatku mengenakan kaca mata membuatku bertanya-tanya.

Apa dia masih mengingatku? Kurasa tidak. Mungkin hanya kebetulan saja.

Bukannya aku tidak tahu dia melamaun terus sampai kami menyusuri kebun teh, aku pura-pura tidak tahu karena kupikir itu bukan urusanku. Nanti kalau aku banyak bicara, Ren malah muak dan jenuh melihatku.

Sebenarnya aku masih ingin berlama-lama di kebun teh, efek sudah lama tidak liburan dan juga aku ingin memperbaiki suasana hatiku.

Tapi tarikan tangan Ren membuatku terpaksa mengikutinya kembali ke Villa.

Tidak apalah, lagi pula aku lapar sekali.

Namun aku terkejut saat Ren membentakku dan meninggalkan aku sendiri di tempat asing ini.

Hatiku kembali terasa perih. Lagi-lagi aku di campakkan.

Sambil menghapus air mata dan menahan rasa lapar di perutku, kulangkahkan kakiku tak tentu arah, mengikuti langkah kakiku yang membawa tubuhku entah ke mana.

Diperlakukan oleh Ren seperti ini dua kali lipat lebih sakit di bandingkan saat Jack mencampakkanku.

Apa yang salah sebenarnya dengan diriku?
Seolah Tuhan tak mengizinkan kebahagiaan itu datang padaku.

Aku terus melangkahkan kakiku dan berhenti saat aku merasa lelah. Aku memandang panorama di depanku. Sudah hampir gelap ternyata.

Menyaksikan matahari terbenam yang sejak dulu kuidam-idamkan. Tapi saat ini aku tidak tertarik lagi.

Lagi-lagi air mata sialan ini tidak mau berhenti. Kenangan buruk saat SMA dulu terulang kembali dengan jelas kepalaku.

Seharusnya aku tahu, Ren yang dulu dengan yang sekarang sama dan tidak akan pernah berubah. Entah bagaimana lagi caranya agar aku bisa melupakan kenangan pahit itu.

Aku menghapus air mataku dengan kasar, aku tidak ingin menangisi nasib buruk yang selalu menimpaku.

Aku meringis menekan perutku. Lambungku terasa perih.

Setelah rasa perih itu hilang, aku kembali meratapi nasib. Aku tidak peduli dengan sekitar yang sudah gelap dan hanya penerangan bulan saja yang ada.

Begini lebih baik! Sendiri. Kadang kita membutuhkan waktu sendiri tanpa gangguan dari siapa pun.

Tapi aku merasa tiba-tiba saja badanku terasa lemas dan aku merasa sekujur tubuhku menggigil. Kurasakan ada seseorang yang menangkap tubuhku dan menggendongku, setelah itu pandanganku menggelap.

•••

Author POV

Vlow berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat saat dia mendengar samar-samar ada yang menyebut-nyebut namanya.

Vlow berusaha keras. Namun saat berhasil membuka matanya dengan sempurna, tidak ada siapa-siapa di sekitarnya.

"Mungkin hanya perasaanku saja." Desisinya pelan.
Vlow mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

"Di kamar? Siapa yang membawaku ke sini?" tanya Vlow sambil mengernyit bingung.

Lalu pertanyaan Vlow terjawab saat Ren muncul dengan nampan di tangannya mendekati Vlow.

Ren meletakkan nampan berisi makanan di atas nakas lalu duduk di tepi ranjang. Dia membantu Vlow duduk dan menaruh nampan tadi di pangkuannya.

OH MY GIRLWhere stories live. Discover now