OMG-15

109K 5.9K 125
                                    

Dengan menguatkan hatinya, akhirnya Renhard konsultasi lagi dengan psikiater untuk membuka ingatannya di masa lampau.

Dia yakin, Vlow ada hubungannya dengan masa lalunya. Ren tidak mau masalah ini berlarut-larut, Ren ingin menjemput pujaan hatinya karena dirinya tidak bisa berjauhan dengan Vlow.

Ren memejamkan matanya dan kilasan ingatan demi ingatan itu muncul di kepalanya. Ren tercenang dan tubuhnya menegang.

Lapangan basket itu terlihat ramai di penuhi siswa-siswi baik kaum adam maupun hawa. Jeritan histeris dari kaum hawa meramaikan suasana melihat bintang sekolah berhasil memasukkan bola berkali-kali ke keranjang.

Sedangkan di sudut lapangan seorang gadis dengan penampilan yang sangat berbeda dengan yang lain. Mencuri pandang kepada sang bintang sekolah.

Dia gadis cupu, rambut di kucir dua, wajahnya kumal dan berjerawat, di tambah kaca mata yang bertengger cantik di wajahnya.

Gadis nerd itu menganga melihat sang pujaan hatinya yang terlihat sangat keren dengan keringat yang membasahi tubuhnya.

Padahal gadis itu belum sampai satu semester bersekolah di sekolahnya, tapi gadis itu sudah jatuh cinta kepada kakak kelasnya itu.

Diam-diam gadis itu memotret lelaki pujaannya menggunakan ponselnya lalu menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku.

Orang-orang di sekolah itu tidak ada yang berani mengganggunya karena mereka tahu jati diri gadis nerd nan cupu itu. Hanya satu yang berani mengejek, membully bahkan merendahkannya. Renhard Romero Charlos.

Meskipun begitu, gadis yang di panggil Charlot itu tetap gencar mengejarnya. Tidak menyusutkan semangatnya sedikit pun. Bahkan murid lain menatap kagum padanya yang berani mengejar sibintang sekolah yang terkenal angkuh dan juga menjauhkan dirinya dengan yang namanya perempuan. Banyak orang menerka dan mengatakan kalau dia itu gay.

Permainan di lapangan baru saja usai. Para gadis bersorak riang atas kemenangan sekolah mereka.

Tapi tidak satu pun gadis yang berani mendekati Renhard meskipun mereka ingin, kecuali Vlow Tenriphena Charlot.

Gadis itu dengan berani mengikuti Renhard menuju lokernya. Gadis itu ingin melihat reaksi Renhard karena dia sudah menyiapkan kejutan untuk Renhard.

Tapi lagi-lagi gadis itu menelan kekecewaannya. Renhard membuang hadiah itu begitu saja.

"Siapa yang menaruh benda menjijikkan ini di lokerku!" Bentaknya kuat.

Vlow langsung menunduk dan menahan air matanya. Padahal Vlow hanya memberikan seribu lipatan origami dengan berbagai bentuk sampai dia tidak tidur semalaman.

"Oh, aku tahu ini kerjaan siapa!" Renhard dengan angkuhnya berjalan mendekati Vlow.

"Hei, kamu gadis buruk rupa! Sudah berapa kali kukatakan jangan meletakkan benda menjijikkan di lokerku. Kamu tuli ya?" Renhard membuang ludahnya di samping Vlow lalu pergi meninggalkan gadis itu.

Teman-temannya mendekat lalu memeluk Vlow bergantian.

"Hei, Charlot jangan menangis, ya. Kan aku sudah mengingatkanmu untuk tidak melakukannya lagi," ucap salah seorang sahabatnya.

"Tapi aku mencintai kak Renhard." Lirih Vlow.

"Tapi tidak begini caranya, jangan merendahkan dirimu seperti pengemis cinta padanya, yang ada dia akan besar kepala nantinya. Dia akan semakin puas melihatmu menderita,"

OH MY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang