OMG-10

151K 6.4K 45
                                    

Ren tersenyum lebar mengamati Vlow yang masih tertidur pulas di pelukannya. Ini yang dia impikan sejak dia mengenal Vlow. Bangun di pagi bari dan ada Vlow di sampingnya.

Vlow menggeliat pelan dan memeluk Ren semakin erat. Hembusan napasnya terasa panas di dada Ren.

Ren mengelus rambut Vlow dan turun mengelus punggung polos gadis itu. Ren senang sekali bisa seperti ini.

Dia mengulum senyumnya saat Vlow membuka matanya dan pandangan mereka bertemu dan saling terkunci.

"Selamat pagi..." sapa Ren sembari mengecup kening Vlow dengan lembuat.

Vlow hanya tersenyum dan menenggelamkan wajahnya kembali di dada Ren membuat lelaki itu terkekeh pelan.

"Masih sakit?" tanya Ren dengan hati-hati.
Vlow mendongakkan kepalanya lalu mengangguk-anggukan kepalanya.

"Maaf..." bisik Ren dengan rasa bersalah di hatinya. Vlow memgangguk lagi lalu dia mengecup wajah Ren dengan secepat kilat lantas kembali menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik lalaki itu.

"Ren..." panggil Vlow pelan tapi masih bisa di dengar oleh Ren.

Ren bergumam tidak jelas sembari mengelus rambut Vlow.

"Bolehkah kita libur hari ini?" tanya Vlow pelan.

"Tentu saja, Sayang." Ren mengecup puncak kepalanya. Dia juga ingin berduaan saja dengan Vlow hari ini dan seterusnya.

"Vlow..." panggil Ren memanggil Vlow dengan sangat lembut dan pelan.

Vlow mendongak dan menatap mata Ren.

"Berjanjilah untuk tidak pernah meninggalkanku." Gumam Ren tulus. Dja benar-benar takut kehilangan Vlow.

Vlow diam tidak menjawab permintaan Ren, Vlow kembali memejamkan matanya. Ren mengerti Vlow tidak akan semudah itu menerimanya meski pun mereka sudah melakukan hubungan yang terlalu jauh.

Aku takut, Ren. Batin Vlow menahan agar air matanya tidak keluar.

Ren rambut Vlow sehingga gadis itu kembali tidur. Vlow pasti kelelahan. Ren melepaskan pelukannya, turun dari ranjang lalu dia memungut pakaiannya dan juga Vlow yang berantaka, setelah itu dia melangkah memasuki walk in closet. Lalu memasukkan pakaian mereka ke dalam keranjang tempat pakaian kotor di walk in closet.

Ren membersihkan tubuhnya dan tidak membutuhkan waktu lama, dia sudah mengenakan t-shirt dan bokser yang menggantung cantik di pinggangnya. Setelah itu, Ren meninggalkan kamar dan melangkah menuju dapur untuk memasakkan makan siang untuknya dan juga wanitanya; Vlow.

Masakan kini sudah matang, hanya tinggal memindahkan ke piring dan wadah saja. Ren mematikan kompor dan hendak mengambil piring di lemari penyimpanan, namun dia mengurungkan niatnya karena sosok tangan mungil memeluknya dari belakang dan menyerahkan dua piring pada Ren.

Ren menerima piring tersebut dan meletakkan di atas meja, lalu dia membalikkan badannya dan memberi dia kecupan singkat di kening Vliw yang sudah menjadi candu baginya.

"Aku lapar..." rajuk Vlow dengan manja sambil mengerucutkan bibirnya. Ren terkekeh pelan lalu menggendong Vlow ke ruang makan, lalu mendudukan Vlow di salah satu kursi di ruang makan tersebut.

"Tunggu sebentar, aku akan mengambilkannya." Ujar Ren yang di balas dengan anggukan oleh Vlow dan dia mengecup pipi Ren sekilas.

Tidak berapa lama, makanan sudah tersaji di atas meja. Vlow tersenyum lebar dengan mata yang berbinar senang. Lalu mereka makan dalam suasana yang hening.

Ren menatap heran ke arah Vlow yang hanya menghabiskan makanannya sedikit. Padahal tadi Vlow mengatakan bahwa dia sedang lapar.

"Kenapa tidak dihabisin?" tanya Ren dengan lembut. Vlow menatap Ren lama membuat Ren merasa bingung dengan tatapan yang di berikan Vlow padanya.

OH MY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang