OMG-4

161K 7.5K 133
                                    

Vlow tersadar kembali saat Ren menginginkan lebih dari sekedar ciuman, bahkan dia sendiri tidak tahu kalau ternyata Ren sudah melucuti pakaiannya. Dia turun dari pangkuan Ren lalu memungut pakaiannya di lantai.

Lalu Vlow memakai pakaiannya dengan tangan yang bergetar hebat. Selesai memakai pakaiannya, Vlow merogoh saku celana Ren dan mengambil ponselnya. Lalu ia mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Ren yang masih terpaku di tempatnya.

Tersadar, Ren langsung meraih dan memakai kemejanya lalu pergi menyusul Vlow.

Ren bingung, sangat bingung!

Ada apa sebenarnya? Tadi Vlow baik-baik saja, lalu sekarang apa? Batin Ren penuh tanya.

Ren melihat Vlow berjalan gontai di lobby. Ren mempercepat langkahnya.

Setelah berhasil mendekat, ia langsung menarik tangan Vlow hingga Vlow berhenti melangkah.

Ren tertegun mendengar isakan tangis dari Vlow. Ia membalikan tubuh Vlow dan kembali tertegun melihat wajah Vlow yang di penuhi air mata.

Ren menarik Vlow ke dalam pelukannya. Mengelus rambut Vlow yang sedikit berantakan. Sesekali ia mengecup puncak kepala Vlow.

"Maaf." Desah Ren penuh penyesalan. Lagi-lagi dia lepas kendali.

Sungguh, setiap ia berdekatan dengan Vlow, dia tidak bisa menahan hasratnya untuk tidak menyentuh Vlow. Bukan bermaksud melecehkan, tapi baru kali ini dia lepas kendali pada perempuan.

Di usianya yang sudah menginjak 25 tahun, Ren sama sekali belum pernah melakukan hubungan sex dengan siapa pun.
Jangankan melakukan sex, menyentuh dan berdekatan dengan perempuan pun dia tidak pernah. Ren selalu menjauhkan dirinya dari yang namanya perempuan.

Ren lelaki normal. Tentu saja. Dia juga mempunyai kebutuhan sex sebagai pria dewasa. Dan Ren melakukan pelepasannya sendiri.

"Aku ingin pulang!" desis Vlow dengan serak. Vlow sudah tidak menangis lagi, tapi masih ada sisa air mata itu di wajah dan di sudut matanya.

"Sendiri!" lanjutnya dan Vlow melepaskan pelukan Renhard sepihak. Lalu dia melangkah gontai menuju parkiran tanpa menoleh sedikit pun ke belakang.

Masuk ke dalam mobilnya, Vlow menghidupkan mesin lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Ren yang melihat hal itu langsung berlari menuju parkiran mobilnya.
Menyusul Vlow dari belakang.

Jujur, dia sangat khawatir melihat keadaan Vlow yang seperti itu. Ia tidak tahu kenapa bisa seperti ini . Ren terus mengikuti mobil Vlow dan mengawasi gadis itu dari belakang.

Dia takut Vlow melakukan hal yang tidak-tidak dengan pikiran yang kacau seperti saat ini.

Vlow berhenti tapat di parkiran apartemennya, turun dan membanting pintu mobilnya yang menimbulkan suara yang nyaring lalu dia meninggalkan parkiran itu masih dengan langkah gontainya.

Ren hanya mengikutinya dari belakang dan dia mengerang frustrasi.

Mungkin Vlow ingin sendiri. Batin Ren saat melihat Vlow memasuki apartemennya.

•••

Vlow menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tengah, dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan angka 00.12 WIB.

Vlow merogoh tasnya dan mengambil ponselnya.

Dia menatap nanar melihat banyaknya panggilan tak terjawab dari Jack. Begitu juga dengan pesan.

Dia membuka pesan yang semua isinya hampir sama.
Vlow meringis saat membaca pesan dari Jack.

"Merindukanmu Sweetheart. Kamu pasti sibuk sekali ya sampai tidak mengangkat teleponku. Jangan terlalu banyak bekerja, aku tidak ingin kamu sakit. Miss you Darl."

OH MY GIRLWhere stories live. Discover now