OMG-14

121K 5.8K 68
                                    

Sudah tiga hari Vlow keluar dari rumah sakit. Sebenarnya Ren tidak setuju karena kondisinya yang belum stabil.

Tapi mau bagaimana lagi? Vlow merengek meminta pulang. Terpaksa Ren menuruti permintaan Vlow dengan syarat dia tinggal di apartemen Vlow dan tidak boleh bekerja atau melakukan aktivitas apa pun kecuali yang ringan-ringan. 

Ren memasuki kamar berniat membangunkan Vlow yang sedang tidur untuk makan malam.

Dia menepuk wajah Vlow dan gadis itu menggeliat pelan karena merasa terganggu dengan tidurnya.
Vlow mengerjabkan matanya lalu mengucek-ucek matanya menggunakan sebelah tangannya. Ren membantu Vlow duduk lalu memberinya air putih. Kebiasaan Vlow kalau baru bangun tidur.

"Makan, ya?" Vlow menggeleng.

"Sedikit saja. Setelah itu minum obat," bujuk Ren tapi Vlow menggeleng lagi.

"Makan, okay?"

"Ngantuk." Rengek Vlow setelah menguap beberapa kali.

"Hmm, maka dari itu makan dulu. Biar lanjut tidurnya. Sedikit saja," Vlow menggeleng karena dia memang tidak selera makan saat ini.

"Iya, tapi suap," putus Vlow dengan manja. Ya, Vlow semakin manja sekarang.
Ren mengangguk dan mulai menyuapi Vlow dengan sabar.

Setelah makanan masuk kemulutnya, Vlow langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan menutup mulutnya.

Ren mengambil kantung muntahan dan dengan cepat Vlow meraihnya.
Dia muntah lagi.
Padahal baru suapan pertama.

"Rasanya tidak enak, baunya amis," rengek Vlow memasang wajah mualnya. Ren mencicipi makanan yang dia masak. Enak dan sama sekali tidak amis.

"Enak, Vlow. Dan tidak ada bau amis sama sekali. Dan ini makanan kesukaan kamu," gumam Ren mengelus wajah Vlow.

"Tapi benar tidak enak, Ren ... hiks..." Vlow mulai terisak dan Ren meletakkan nampan di atas meja. Lalu meraih Vlow kepelukannya.

"Sttt, sudah ya, jangan menangis lagi. Kamu ingin makan apa? Biar aku masakin lagi," Vlow menggeleng pelan.

"Tapi kamu harus makan, Sayang. Kumohon..." kata Ren tidak menyerah membujuk Vlow.

"Es krim...." kata Vlow yang membuat Ren terkejut.

Aneh! Vlow jadi penggila es krim akhir-akhir ini. Batin Ren.

Dia melepaskan pelukannya pada Vlow.
"Tidak ada es krim, Vlow. Tadi siang kamu sudah menghabiskan banyak, jadi kamu harus isi perutmu dengan makanan!" Gumam Ren dengan tegas.

Vlow menatapnya sedih.

"Ya sudah!" desis Vlow lalu berbaring lagi dan membelakangi Ren.

Ren tahu Vlow menangis.

"Maaf," desah Ren penuh sesal. Vlow mengangguk dan membalikkan tubuhnya.

"Besok aku belikan es krim yang banyak lagi, ya." Ren mengelus wajah Vlow dan dia mengangguk kepalanya lalu memejamkan matanya kembali.

Tidak berapa lama, dengkuran halusnya terdengar dan napasnya teratur.

"Tidur nyenyak, Sayang. Aku tidak tahu ada apa denganmu, kamu aneh sejak..." Ren menatap Vlow sedih. Meskipun Vlow sudah tahu dia keguguran, tapi Vlow selalu mengira bahwa dia masih hamil.

Ren tahu Vlow sama sedihnya dengannya, Vlow benar-benar terlihat rapuh. Seperti tidak ada gairah untuk hidup lagi.

Di kecupnya dahi lama dan memperbaiki selimutnya lalu meraih nampan yang masih utuh kedapur.

OH MY GIRLحيث تعيش القصص. اكتشف الآن