4.1

12.5K 1.1K 18
                                    

Brengsek!

Bagaimana bisa ini terjadi padaku?

Aku telah menghabiskan minggu-minggu terkutuk selama jam-jam terkutuk, dengan melakukan hal ini. Tanganku memegang pena, di depanku adalah setumpuk dokumen yang harus kutanda-tangani, layar laptopku berkedip-kedip ketika puluhan email masuk setiap menitnya; namun mataku masih menerawang jauh ke balik pintu kaca.

Sedang apa Becky?

Apakah dia melakukan hal yang sama konyolnya denganku?

Ada suara menggema di belakang kepalaku, nyaring memekakan telinga—yang notabenenya berada di luar tubuhku, bukan di dalam kepalaku. Suaranya seperti, HAHAHAHA!

Dan detik itu juga kutahu, pikiranku kembali mengolokku.

Lihat? Kau mendapatkan kutukanmu. Becky Narvis mengutukmu supaya di masa depan, kau akan tergila-gila padanya.

Dan... terjadi.

Ini benar-benar mengerikan.

Sudah satu bulan lamanya Becky bekerja sebagai asistenku. Kupikir setelah aku meminta maaf dan memberinya bantuan, semuanya akan berjalan baik-baik saja. Aku mungkin bisa mendapatkan wanita, bersenang-senang dengan alkohol dan seks; kembali ke kehidupanku yang lama.

Tapi tidak.

Bukannya mereda, justru menjadi-jadi. Aku merasakan kutukan itu berkembang dalam diriku. Setiap detiknya aku memikirkan Becky. Aku tak bisa menahan diri untuk menghubunginya. Aku tak bisa tidur tanpa dibayangi wajahnya yang menawan. Aku bahkan muntah-muntah ketika meminum alkohol dan membutuhkan cappucino untuk menetralisir.

Aku menjadi pecandu kafein.

Aku mengalami insomnia.

Intinya, aku tergila-gila pada Becky Narvis.

Astaga, aku belum pernah merasa seantusias ini untuk mendekati seseorang. Satu bulan! Dan aku masih belum bosan mengagumi Becky. Aku bahkan nyaris tidak ingat bahwa aku pernah mempunyai tragedi pernikahan yang batal.

Sampai mana sejauh ini? Apakah ada kemajuan?

Oh, ya. Aku tak akan pernah membiarkan perjuanganku tanpa kemajuan. Aku ini seorang ambisius. Dan hal itu menjadi modal utama ketika aku menjalani bisnis, bergelut dengan kehidupan yang keras, atau bahkan untuk memperebutkan wanita di luar sana.

Jangan salahkan aku. Wanita dan saham hampir mempunyai kesamaan jika kau melihatnya dari berbagai sisi.

Dan selama sebulan ini, Becky telah menjadi sosok yang berbeda. Bukan lagi Narvis yang hanya menunduk tidak percaya diri. Dia benar-benar berubah. Bukan hanya penampilannya saja, yang harus kuakui bahwa dia sangat mengagumkan setiap harinya. Aku mengajarkannya berjalan dengan kepala terangkat. Aku mengajarinya menghadapi lawan bicaranya. Diam-diam aku melihat kompetensi dalam dirinya, melihat dari bagaimana hasil kerjanya selama ini.

Yang paling penting, dia semakin dekat denganku. Itu kemajuan fantastis.

Tapi sayangnya, tidak semulus yang kurencanakan. Dia tetap Becky Narvis dalam dirinya. Wanita itu... masih tak tersentuh olehku. Aku bertanya-tanya jika aku kehilangan pesona dalam diriku.

Jemariku mencengkeram erat pena. Duduk dengan posisi gelisah. Melawan sesuatu yang berkecamuk dalam diriku. Satu-satunya yang kuinginkan sekarang adalah berdiri dari kursiku, melangkah melewati pintu kaca ruanganku, menghampiri Becky yang mungkin sedang sibuk berkutat dengan komputernya.

Aku melirik jam digital di mejaku dan waktu terasa sangat lambat menuju jam makan siang. Aku ingin membawa Becky pergi bersamaku. Namun sayangnya, aku tak punya hak.

Cursed on YouWhere stories live. Discover now