Bergelung ke kanan dan kiri. Baik, kaki dan tangan wanita itu juga ikut bergerak asal tanpa arah. Selina tidur. Namun, dengan amat berantakan. Siapa pun yang melihat dirinya sekarang, pasti hanya mampu mengelengkan kepala heran.
Mungkin karena lelah dan lapar, Selina jadi tidur bagai orang mati saat itu. Seperti tidak akan sadar, bahkan walau gempa dan gunung meletus terjadi.
Tok! Tok!
Selina tak mendengar. Berusaha menolak untuk membuka telinganya. Tidak menanggapi suara ketukan. Lalu, dengan sekali gerak, Selina mengambil bantal dan menutup wajahnya.
Tok! Tok! Tok!
Bukan berhenti, suara ketukan itu justru makin terdengar jelas. Benar-benar tidak tahu diri. Padahal pemilik rumah saja enggan untuk membuka, tapi si tamu tetap ngeyel untuk masuk.
Selina tidak peduli. Ia tetap bersikeras untuk kembali tidur.
Tok! Tok! Tok! Tok!
"Argh!"
Selina bangun. Terduduk di atas tempat tidur dengan muka kucel dan rambut berantakan.
"Siapa yang datang pagi-pagi begini, sih?!"
Dengan geram wanita itu turun. Mengambil langkah lebar dan membuka kesal pintu utama dalam satu gerakan cepat. Dan tepat saat pintu terbuka, maka mata abu Selina dapat melihat manusia tanpa warna itu dengan jelas.
YOU ARE READING
[End] Behind The Color
Romance[Romance - 18+] Follow dulu, baru dibaca. -Damara Selina Handoko- Wanita cantik yang bagai bulan Aku tidak ingin melihat. Tidak pula ingin bernapas dan hidup. Tapi tuhan memaksa. Membuat diriku kembali berjalan dalam bara neraka. Terlebih saat aku...