Bab 11 [Revisi]

154K 9.4K 63
                                    

Bergelung ke kanan dan kiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bergelung ke kanan dan kiri. Baik, kaki dan tangan wanita itu juga ikut bergerak asal tanpa arah. Selina tidur. Namun, dengan amat berantakan. Siapa pun yang melihat dirinya sekarang, pasti hanya mampu mengelengkan kepala heran.

Mungkin karena lelah dan lapar, Selina jadi tidur bagai orang mati saat itu. Seperti tidak akan sadar, bahkan walau gempa dan gunung meletus terjadi.

Tok! Tok!

Selina tak mendengar. Berusaha menolak untuk membuka telinganya. Tidak menanggapi suara ketukan. Lalu, dengan sekali gerak, Selina mengambil bantal dan menutup wajahnya.

 Lalu, dengan sekali gerak, Selina mengambil bantal dan menutup wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tok! Tok! Tok!

Bukan berhenti, suara ketukan itu justru makin terdengar jelas. Benar-benar tidak tahu diri. Padahal pemilik rumah saja enggan untuk membuka, tapi si tamu tetap ngeyel untuk masuk.

Selina tidak peduli. Ia tetap bersikeras untuk kembali tidur.

Tok! Tok! Tok! Tok!

"Argh!"

Selina bangun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selina bangun. Terduduk di atas tempat tidur dengan muka kucel dan rambut berantakan.

"Siapa yang datang pagi-pagi begini, sih?!"

Dengan geram wanita itu turun. Mengambil langkah lebar dan membuka kesal pintu utama dalam satu gerakan cepat. Dan tepat saat pintu terbuka, maka mata abu Selina dapat melihat manusia tanpa warna itu dengan jelas.

[End] Behind The ColorWhere stories live. Discover now