Bab 17

215K 7.1K 58
                                    

Radit menuntun Selina. Masuk dalam apartemen pria itu dan tanpa mempersilahkan duduk.

"Kamu tidak menawari aku minum?" Selina menghentikan langkah. Membuat Radit ikut diam dan menengok dirinya.

"Kamu memang haus?"

"Tidak. Hanya mengulur waktu," jawab wanita itu jujur.

"Yasudah kalau begitu. Aku pun tidak ingin memberi minum karena ingin mempercepat waktu."

Ucapan jujur Radit menciptakan rasa tersendiri di hati Selina. Jangankan untuk menolak dan marah seperti biasa. Untuk bernapas saja sepertinya terasa sulit bagi wanita itu sekarang.

******

Pintu kamar tertutup. Meninggalkan rasa gelisah yang tak kunjung reda di hati Selina. Berbanding terbalik dengan Radit. Pria itu juga gelisah. Namun, bukan karena takut, melainkan akibat rasa lapar yang sudah mencekik dan sulit untuk dikendalikan.

Lalu dalam sekejap, Radit menyerbu Selina. Melempar kacamata dan menarik wanita itu dalam dekapannya, membuat Selina tersentak. Mata Selina menutup. Berusaha pasrah dengan segala sentuhan yang ditawarkan Radit.

Dan saat bibir manis itu terbuka, maka Radit masuk lebih dalam. Mengerang dan mendapat lebih banyak. Tanpa ada lagi penundaan. Kedua orang itu sama-sama membalas gairah dengan serangan yang sama.

******

Radit kembali sibuk bergerak. Kini melucuti diri sendiri hingga tidak lagi tersisa sehelai benang di tubuhnya. Membuat mata Selina membulat lebar, saat melihat sesuatu yang mengeras di balik celana pria itu.

"Hahaha." Dan Radit tertawa di tengah gairahnya yang menggebu. Tak tahan melihat wajah lucu Selina.

"Kenapa tertawa?!" suara wanita itu terdengar serak saat bertanya.

"Habis kamu terlihat lucu. Benar-benar seperti pemula." Satu kalimat itu membuat tubuh Selina terbangun. Merasa marah karena dikatai pemula.

"Terus kenapa?! Kamu tidak terima?! Yasudah aku pergi saja!"

Lalu saat Selina berdiri. Tanpa sadar membuat seluruh gaunnya kini terjatuh ke bawah. Membiarkan tubuh putih itu telanjang, maka Radit menatap nyalang. Kembali menjatuhkan Selina di bawah kuasanya dan berkata,

"Tidak ada binatang buas yang melepas mangsanya, sayang," pria itu menutup percakapan dan kembali melumat. Tidak membiarkan Selina protes dan menelan setiap kesal dalam diri wanita itu. Lagi, Selina hanya bisa pasrah. Membiarkan Radit makin bergerak liar di atasnya.

******

Tubuh Selina meliuk saat kejantanan Radit telah berusaha menekan intim lembut dirinya. Lalu kesadaran itu muncul tanpa diperintah. Membuat Selina mendorong hingga Radit terjatuh.

"Kenapa?!" Pria itu tampak sedikit kesal. Merasa aneh dengan penolakan Selina.

"Kematian... Kematian kembali terlihat padamu," kata Selina dengan napas masih tak teratur. Ia kini bangun. Melihat Radit yang terduduk di bawah, dengan aura hitam pekat mengelilingi.

"Apa yang kamu lihat tadi?"

"Besok. Besok kamu akan ditusuk oleh seorang dengan topi hijau dan jaket hitam."

"Besok?!"

"Iya. Besok!" Selina berteriak panik berusaha meyakinkan Radit. Dan pria itu berdiri. Menggaruk rambut yang tak gatal, kemudian berjalan melewati Selina ke arah meja kecil di samping ranjang. Ia berhenti di sana, membuka laci dan mengambil satu bungkus kecil.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Memasang kondom. Hampir tadi aku lupa memakainya."

Dengan enteng pria itu bicara sembari mengenakan karet tipis tersebut pada intim bawahnya yang masih menegang.

"Kamu akan mati dan masih ingin melakukan ini?!"

"Kan kematian itu datang besok. Kita bisa mengulurnya. Untuk sekarang, aku justru akan mati jika tidak bisa berada di dalam dirimu."

Pernyataan itu terasa amat menusuk. Membuat seluruh wajah Selina memerah bagai kepiting rebus. Dan saat wanita itu berusaha mengalihkan pandangan, maka Radit kembali menyerang.

******

Perasaan dan pikiran itu sulit dikendalikan

Kadang manusia bertindak dan beranggapan suatu hal tanpa disadari

Karena kita manusia

Karena kita memiliki banyak celah dan salah

Karena Tuhan sengaja mencipta kita dengan seluruh dosa dan takdir tanpa batas maupun pilihan

Dan menerima

Itu satu-satunya jalan yang bisa dilakukan

[End] Behind The ColorWhere stories live. Discover now